Minggu, 17 Juni 2012

ff Back To You Part 1


Author : Didi_Yeolliepop
Title     : Back to You...
Main Cast : Lee Sungyeol INFINITE, Kim Myungsoo INFINITE, Han Ji Hye,
Support Cast : Hoya INFINITE, Jung Eun Ji A Pink
Genre : Romance
Rating : G
Disclaimer : FF Ini murni buatan saya, tidak menjiplak karya  orang lain, jika readers menemukan unsur plagiat di ff ini tolong beritahu saya lewat coment di bawah hehe...

Hope u like it, happy reading ^^


♡ HI LOVE ♡




~ Han Ji Hye POV ~
Aku berbaring dengan gelisah di atas bed mungil milikku. Hhhh, ottohke?? Besok adalah hari dimana hubunganku dengan Sungyeol oppa memasuki bulan ke enam, apa yang harus aku lakukan?? Selama ini kami hanya merayakannya dengan berjalan keliling kota Busan..
Tapi melakukan hal itu selama 5 kali bukankah membosankan...

Walaupun kami tidak saling menyukai tapi apa salahnya aku mencoba hal-hal yang membuatnya bahagia..

Aku segera bangkit dan duduk di meja belajarku, menyalakan komputer dan mulai searching hal apa yang bisa membuat namja senang. Karena selama ini aku tidak mengenal Sungyeol oppa dengan baik tentu saja ini menjadi hal yang membingungkan buatku.

Aku teringat saat Yeol oppa pertama kali menjadi namjachinguku,

"Apa kau mau menjadi yeoja chinguku?" tanyanya waktu itu di salah satu ramen shop favoritku dengan ekspresi sedih. Karna baru pertama kali melihatnya aku hanya menatapnya dan mengangguk dengan bingung. Bahkan aku tidak tau namanya dan tidak menolaknya, hanya melihat ekspresinya seperti itu saja aku mengiyakan, sampai saat ini aku juga tidak tau tau kenapa Yeol Oppa berekspresi seperti itu. Kami baru mengenal nama satu sama lain seminggu kemudian dan sama-sama terkejut saat tau kami ternyata satu kampus.

Kami bukan pasangan romantis, bahkan terlalu canggung saat bertemu. Kami tidak begitu akrab namun saling menghargai satu sama lain. Kami membagi waktu untuk bisa saling bertemu minimal 1 minggu sekali. Kami tidak pernah berkencan sesungguhnya, kami menyebut kencan dengan menghabiskan waktu berdua. Tidak mengetahui sifat masing-masing, hobi dan lainnya.

Dan itu semua mana cukup untuk sekedar memberi sesuatu yang menyenangkan buatnya, bahkan rumahnya saja aku tidak tau samasekali..


Aku menatap  layar monitorku dengan frustasi...........

"Hyaaaa...............!!!! Ottohke ???" teriakku.

Pintu kamarku langsung terbuka. Kakak sepupuku, Hoya Oppa langsung berdiri menatapku bingung.

"Wae geurae?" tanyanya.

"Ah, anieyo." aku langsung tersenyum.

"Apa kau sedang mengerjakan sesuatu?" tanyanya berjalan mendekat melihat ke arah monitorku.

"Andwaeyo?" Aku cepat-cepat menutupi layar monitorku dan mencegahnya untuk melihat.

"Hal yang paling disukai namja..." terlambat, Hoya oppa sudah membaca judul artikel yang aku cari tadi.

Hoya oppa berpikir sejenak dan tiba-tiba langsung menatapku tajam.

"Mwo? Kau punya namjachingu?" tanyanya.

"Ya! Selama ini Oppa kemana saja? Kita tinggal serumah, satu kampus, tapi Oppa masih menanyakan aku punya namjachingu?" tanyaku shock.

"Wae? Apa salah? Selama ini kau bahkan tidak terlihat memiliki orang yang spesial dan kau juga tidak pernah memberitahuku."

"Haha.. haha...." aku tertawa suram kemudian terdiam dan menghela nafas.

"Oppa, aku sedang pusing, aku tidak tau apa yang harus kulakukan di bulan keenam hubungan kami besok."  ujarku.

"Mwo? Bahkan sudah sampai bulan keenam?" tanyanya. Aku hanya mengangguk.

"Mollayo." ucapnya singkat.

"Ya! Bahkan oppa belum terlihat memikirkan sesuatu." ujarku.

"Apa kau mencintainya?" tanya Hoya oppa.

"Ani." ujarku.

"Mwo? Bagaimana bisa kalian berhubungan tanpa mencintai begitu?"

"Kenapa harus tanya lagi? Buktinya hubunganku dan Yeol oppa bisa berjalan hampir enam bulan." ujarku.

"Haha, apa itu yang disebut hubungan? Ckckck, kau pasti menyukainya, kalau tidak kau tidak akan sepusing ini. Solusinya hanya  1 , bilang kau mencintainya, mungkin dia akan senang mendengar itu."

"Apa benar itu akan membuatnya senang?" 

"Ne, baiklah aku akan tidur. Dan kau juga, jangan berteriak seperti itu lagi." Hoya oppa menutup pintu.

"Ne arachi." ujarku.

Aku kembali bingung. Aku menyukai Sungyeol Oppa? Apa terlihat seperti itu?









~ Lee  Sungyeol POV ~


Aku berjalan menuju Pohon Sakura di halaman kampus yang sedang mekar-mekarnya. Aku duduk di bawahnya dan menghela nafas, huwah disini segar sekali. Sekilas aku melihat Eunji berjalan melewatiku menuju bangunan  kampus. Eunji menyunggingkan senyumnya saat melihatku. Aku menatapnya tidak percaya. Benarkah yang kulihat? Selama 1 tahun aku memperhatikannya, baru kali ini dia tersenyum padaku.

"Anyeong," sapanya lembut.

Aku hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepalaku sedikit.

"Oppa tidak masuk ?" tanyanya.

Oppa ???

"Aku akan menyusul nanti." ujarku.

"Kajja." Eunji menarik tanganku dengan manja.

Aku hanya bisa melongo melihatnya. Ada apa dengan yeoja ini, dulu dia menghindariku dan menolakku sampai-sampai aku sedih dan dengan asal meminta Ji Hye menjadi yeoja chinguku.  Dan sekarang.....

"Apa Oppa sudah makan ?" tanyanya.

"Oh.." ujarku.

"Aku belum, Oppa mau menemaniku kan ?" pintanya.

"Oh, geurae." ujarku tanpa membuang kesempatan. Hhh, akhirnya aku bisa dekat seperti ini dengan  gadis yang kusukai.

Kami berdua membeli  2 potong sandwich dan kopi dingin lalu menikmatinya sambil berjalan menuju bangunan utama kampus.

"Oppa, mianhae." ujarnya.

"Untuk  apa ?" tanyaku.

"Aku menyesal menolak Oppa waktu itu, dulu aku belum mengenalmu dengan baik, sekarang aku tau Oppa orang yang menyenangkan. Apa Oppa ingin memulainya denganku?" tanyanya dengan tampang penuh harap.

Aku terdiam sekilas. Ottohke? Aku harus menjawab apa? Jujur aku memang masih menyukainya, tapi begaimana dengan Ji Hye?

"Aku akan memikirkannya." ujarku.

"Bukankah Oppa menyukaiku?" tanyanya. Aku terdiam lagi.

"Aku mempunyai yeojachingu." ujarku.

"Oh...Geurae.. Mianhae...." ujarnya dengan suara parau. Aku menatap wajahnya sekilas. Wajahnya terlihat sedih.

"Tapi aku tidak menyukainya..." ujarku

"Jongmalyo?" tanyanya, kali ini dia bergerak berdiri di depanku. Aku menjadi gugup,

Aku melihat wajahnya berubah menjadi ceria. Hhhh, jongmal, lama sekali rasanya aku menunggu untuk bisa melihat wajah secerah ini.

"Aku akan masuk dulu, aku menunggu jawaban dari Oppa." Eunji tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku membalas senyumnya.

Aku tersenyum lagi, apa yang kurasakan hari ini kenyataan?? Aku berjalan santai menuju kelasku.

Aku melihat Ji Hye berdiri di depan kelasku sambil melihat-melihat ke dalam ruangan. Mungkin sedang mencariku. Yeoja ini tidak biasanya seperti ini.

"Wae geurae?" tanyaku. Ji Hye tersentak dan berbalik melihatku.

"Oh, ania." ujarnya kali ini dengan wajah tertunduk malu. Lagi-lagi aku heran, Ji Hye yang biasanya tenang dan berekspresi datar bisa seperti ini.

"Aku akan masuk kelas, bukankah kamu juga ada kelas hari ini?" tanyaku.

"Ne." ujarnya masih tidak berani menatap wajahku. Aku masuk kelas tapi Ji Hye masih saja berdiri melihatku seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Ada yang ingin kamu katakan?" tanyaku yang melihatnya tidak juga pergi.

"Ani." ujarnya. Dia berbalik pergi menuju kelasnya. Aku melihat ada raut kecewa di wajahnya.

"Ji Hye-ya." panggilku. Ji Hye berbalik.

"Nanti temui aku di halaman kampus, ada yang ingin aku katakan." ujarku.

"Nado. Ada yang ingin aku katakan juga pada Oppa." ujarnya dengan tersenyum lalu pergi.

----

Ji Hye belum juga kelihatan. Aku berdiri dengan sedikit gugup karna sudah kuputuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Ji Hye. Aku tidak ingin menyesal karna menolak Eun Ji. Aku harap aku tidak akan kecewa dengan keputusanku ini.

Ji Hye berdiri di depanku sambil tersenyum sangat manis. Sepertinya hari ini dia bahagia sekali.

"Ada yang ingin aku katakan." ujarku.

"Mwoyeyo?" tanyanya.

"Kita... Aku ingin kita berakhir sampai disini. Aku... aku menyukai seorang yeoja. Ini sudah lama sebelum aku mengenal Ji Hye. " ujarku.

Aku menangkap ekspresi wajahnya yang tiba-tiba terkejut, sedih dan kemudian tersenyum.

"Oh... Chukkae... " ujarnya. Suaranya bergetar dan matanya berkaca-kaca.

"Apakah dia menyukai Oppa?" tanyanya.

"Ne, kami saling menyukai." terangku.

"Oh, choa... Chukkae... Oppa pasti bahagia dengan yeoja itu." ujarnya lagi.

" Gomawo." ujarku.

"Apakah Oppa akan melupakanku?" tanyanya dengan wajah menunduk. Aku terdiam, tidak menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu.

"Geurom ania." ujarku.

"Aku pergi. Anyeong." ujarnya sambil tersenyum manis. Ani, bukan senyum manis. Ini lebih pantas disebut senyum menyedihkan.

 Aku menatapnya yang berjalan keluar halaman kampus. Hhh, tiba-tiba aku merasa bersalah, apa  aku menyakitinya. Melihat ekspresinya yang seperti itu pasti aku telah melakukan kesalahan.

Hhh, ottohke?

"Oppa." tiba-tiba Eunji mengejutkanku.

"Oh, Eunji-ya."

"Ottohke? Apa Oppa sudah memikirkannya?" tanyanya.

"Oh, ne." ujarku.

"Gomawo." ujarnya begitu saja memelukku. Aku terkejut. Beberapa orang melihat kami.

"Mwoya?" ujarku malu.

"Wae? Ini hanya ungkapan terima kasih karna Oppa menerimaku." ujarnya. Perlahan aku melepaskan pelukannya. Pikiranku masih tertuju pada Ji Hye tadi.

Ige mwoya? Harusnya aku bahagia bisa bersama-sama Eunji, hal yang paling kuinginkan selama ini. Kenapa aku masih memikirkan Ji Hye? Kami bahkan tidak pernah dekat satu sama lain.

Waeyo?





~ Kim Myungsoo POV ~


Aku menatap heran seorang yeoja yang duduk di sampingku. Dari awal dia naik ke dalam bus sampai ia duduk dia hanya menunduk sambil memegangi sebuah bungkusan yang mungkin sebuah kotak bekal.

Aku mencoba melihat ke wajahnya. Kenapa dia terus-terusan menunduk? Apakah karna dia malu karna wajahnya cukup buruk? Atau operasi wajahnya gagal? Ataukah karna ada beberapa jerawat yang menyebar di wajahnya? Wae? Wae? Wae? Pertanyaan itu muncul begitu saja dipiranku sampai aku terkejut mendengar dering ponsel miliknya.

Orijineol kaendicheoreom tal-gomhan chu-eo-gi
Ban-chakban-chag giyeok so-ge binna


Eorin a-icheoreom balgge ut-deon ni moseub
Ije-neun giyeok so-geseo modu go-od bye 




Yeoja itu tidak bergeming. Dia hanya menunduk. Apa yeoja ini punya penyakit tuli?

"Chogi.... Handponemu." ujarku sambil menepuk pundaknya pelan. Dia mengangkat wajahnya dan melihat ke arahku. Aku terkejut. Jantungku tiba-tiba berdegup kencang.

" Mian." ujarnya. Lalu cepat-cepat mematikan ponselnya.

Aku masih menatapnya tidak percaya. Wajahnya, wajahnya benar-benar cantik, berbeda dengan yang dipikiranku. Dan dia menunduk karna dia sedang menangis, ditambah lagi dia juga hobaeku di kampus.

Ponselnya berdering lagi. Aku sempat melihat nama "Yeollie Oppa" tertera di layar ponselnya. Yeollie Oppa? Nuguya ?

Yeoja itu menyeka airmatanya dan menarik nafas sesaat lalu hanya membiarkan ponselnya berdering. Saat bus berhenti di halte, yeoja itu cepat-cepat turun.

Ige mwoya? Kenapa jantungku berdegup seperti ini bahkan saat yeoja itu pergi.....





to be continued to part II

Gomawo for reading it ^^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan coment anda ^^