Minggu, 28 Agustus 2011

Fanfic Please Love Me Again.. Part 11

Orang yang menghilang selama 2 tahun ini. Apa dia benar Ayumi?

Tapi penampilannya berbeda. Dia terlihat sangat cantik. Tidak ada lagi rambut yang di gulung. Rambut hitam panjang lurus miliknya tertata dengan rapi. Dia juga lebih kelihatan tinggi. Ada perasaan haru di dadaku. Perasaan gembira dan juga luapan rasa rindu.

"Apa kau benar Kurosaki?" tanyaku memastikan.

"Ne, naneun Ayumi Kurosaki Imnida." ujarnya. Dia tersenyum kaku.

Jadi.. Dia anak kandung paman tiriku? Dan kami akan menjadi sepupu tiri. Bagaimana bisa seperti ini?

"Mari." ujarku. Kami masuk ke dalam mobil. Dia duduk di belakang. Wajahnya terlihat sendu.

"Kau tidak mengenalku?" tanyaku.

"Mir oppa?" ujarnya.

"Ternyata kau masih mengingatku. Ottohke Jinaeseyo?" tanyaku.

"Aku baik-baik saja." ujarnya.

"Kau menghilang tanpa kabar. Apa yang terjadi? Aku dengar ibumu meninggal. Apa itu benar?"

Dia tidak menjawab dan hanya memperhatikan jalanan kota.

Ayumi terlihat merenung dengan wajah sendu.

"Mianhae kalo pertanyaanku membuatmu tidak nyaman." ujarku merasa bersalah. Dia tidak bergeming. Mungkin dia hanyut dalam perasaannya.

_AYUMI POV
Aku memperhatikan jalanan di sekitarku. Tidak ada yang berubah. Bagaimana dengan Cheon Doong oppa? Apa dia baik-baik saja? Apa dia tidak merindukanku? Dua tahun waktu yang lama. Apa dia masih menungguku? Apa dia masih merindukanku?

"Ciittt!!!" tiba-tiba mobil yang ku naiki di rem mendadak.

Aku shock. Bayangan-bayangan kecelakaan 2 tahun yang lalu melintas di bayanganku.

_MIR POV
Aku hampir saja menabrak mobil lain yang melintas di depan kami. Aish, jantungku hampir copot.

"Kau tidak apa-apa?" aku menoleh ke arah Ayumi. Aku kaget melihatnya yg shock kemudian tidak sadarkan diri. Aku panik. Aku segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Setelah Ayumi di bawa ke sebuah ruangan aku menelepon ayahnya.

_AYUMI POV
Aku terbangun dan kaget saat berada di rumah sakit. Ada apa ini?

"Ayumi-ah." Appa berdiri di sisi tempat tidurku.

"Gwaenchana?" tanya Appa.

"Ne, gwaenchana Appa." ujarku.

_MIR POV
Aku berdiri memperhatikan Ayumi dan Appa-nya berbicara. Jadi begitu. Ayumi kecelakaan saat akan pulang ke Korea. Dia harus di rawat selama 5 bulan di rumah sakit. Beberapa bulan di lakukannya istirahat di rumah untuk memulihkan keadaannya. Dan setahun dilakukannya melanjutkan study-nya yang sempat tertunda. Ah, pantas saja dia shock tadi. Rupanya dia masih trauma dengan kejadian itu.

"Kau ingin apa? Akan ku belikan." ujarku pada Ayumi.

"Aku ingin pulang." ujarnya.

"Baiklah. Appa akan mengurus administrasinya dulu." ujar Appa-nya lalu keluar.

"Kenapa aku di bawa ke rumah sakit?" tanyanya padaku.

"Tadi kau tiba-tiba pingsan." ujarku.

_CHEON DOONG POV
"Oppa.." seseorang memelukku dari belakang.

"Ya! Kau membuatku malu." ujarku pada Ha Yoon, yeoja yang sudah dua minggu ini menjadi pacarku.

"Wae? Aku kan yeojachingu-mu. Apa aku tidak boleh melakukan itu?"

"Tapi ini di kampus. Apa yang akan orang-orang katakan?" aku lalu bergegas beranjak pergi. Ha Yoon mengejarku di belakang.

Hhh, aku benar-benar muak.

Pandanganku tertuju pada yeoja yang masuk lewat gerbang kampus. Benarkah itu dia? Ayumi..

Wajahnya terlihat sendu. Rambutnya yang dulu selalu di gulungnya, kini tergerai indah di bahunya. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi. Tak ada senyum dan ceria. Laki-laki yang mungkin appa-nya berjalan di depannya. Dia hanya menunduk sambil mengikuti Appanya. Mereka berjalan melewatiku. Tiba-tiba dia mengangkat wajahnya, dan mata kami saling beradu. Dia kaget.

"Oppa..." ujarnya pelan. Hampir tidak terdengar olehku.

Aku cepat-cepat berjalan pergi. Aku menoleh ke belakang dia masih memandangiku.
Aku memandanginya yang pergi begitu saja. Apa dia tidak mengenaliku lagi? Hampir saja aku menangis. Aku tidak tau perasaan apa ini. Senang karna bisa bertemu lagi dengannya entah sedih karna dia mengacuhkanku.

"Ayumi-ah, ayo kita harus mengisi formulir." ujar appa.

Aku mengikuti Appa ke dalam.

_CHEON DOONG POV
Aku pergi ke kampus seperti biasanya. Di musim hujan seperti ini harus cepat-cepat pergi.

Aku melihat Ayumi berdiri menunduk di dekat pintu masuk kampus. Aku melewatinya dengan acuh.

Fanfic Please Love Me Again.. Part 10

_AYUMI POV
Ini di luar dugaanku. Saat aku bersedih atas apa yang terjadi pada ibuku, Cheon Doong oppa menyodorkan cinta untukku. Aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Antara bahagia dan sedih menjadi satu. Aku tidak ingin Cheon Doong oppa pergi dariku. Kini kami saling mencintai. Dia juga kembali sekolah dan meminta Nunanya untuk mengizinkannya tinggal di apartemen dengan alasan untuk melatih kemandiriannya. Dia menyewa apartemen kosong di sebelahku. Tapi tetap saja dia sering menginap di apartemenku. Sepertinya dia telah melupakan kejadian dimana dia di serang. Dan aku juga tidak mau mengungkitnya.

Kami menjalani hari-hari berdua. Setiap sore kami akan berjalan mencari hal-hal baru, suasana baru, dan tempat yang baru dengan Dadoong di dekapanku dan Ichigo di keranjangnya. Seminggu sekali kami akan mengunjungi restoran favorit kami secara bergantian untuk menghemat pengeluaran.

Setiap malam kami akan mengerjakan tugas sekolah bersama-sama, bermain game saat penat, makan semangkuk mie pedas berdua, atau menonton film favorit kami bersama anak-anak kami. Dadoong dan Ichigo. Kadang dia akan menyanyikan lagu untukku saat aku sedih memikirkan ibuku. Suaranya yang indah itu mampu membuatku tenang. Dan sampai saat ini dia belum mengembalikan ponselku. Dia hanya mengembalikan sim card-nya dan menyuruhku menggunakan ponselnya. Dia bilang dia ingin punya hal-hal yang manis untuk cinta pertamanya. Dia menyuruhku untuk mencetak foto kami sebanyak mungkin lewat kamera digitalnya. Benar-benar orang yang manis. Setiap pagi dia menyuruhku untuk menyicipi masakannya yang selalu menjadikan daging sebagai bahan utamanya. Dia benar-benar sangat manis. Kini kami punya 8 album foto keluarga. Cheon Doong oppa, aku, Ichigo, dan Dadoong.

_MIR POV
Aku tersenyum melihat pasangan paling manis di sekolahku saat mereka datang.

Bahkan sampai saat ini aku hanya bisa memandangi dan mengagumi Ayumi. Tidak apa asal Ayumi bahagia aku pasti bahagia.

_AYUMI POV
Siang ini aku di kejutkan kedatangan appa di sekolah.

"Kita harus segera ke Jepang." ujar Appa.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu pada Haha?" tanyaku khawatir karna melihat wajah oppa yg murung.

"Ibumu meninggal." ujar Appa. Aku shock. Sampai-sampai aku tidak mampu untuk mengucapkan pepatah kata pun. Aku hanya bisa menangis. Appa mendekapku dan menenangkanku.

"Kau harus terima ini Ayumi. Maafkan aku karna tidak menepati janjiku waktu itu. Kita harus secepatnya ke Jepang. Kita tidak punya waktu." ujar Appa sambil melepas pelukannya. Appa menangis.

Aku terisak. Tersedu dan menyalahkanku yang tidak sempat mengucapkan kata maaf karna tidak menjadi anak yang baik selama ini dan terima kasih telah menjadi ibuku. Aku menyesal tidak melakukan hal yang baik untuknya.

"Aku harus menemui seseorang." ujarku pada Appa.

"Baiklah."

Aku segera berlari menuju kelas Cheon Doong oppa. Berdiri di depan kelasnya sambil menangis. Cheon Doong oppa berlari ke arahku.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu? Katakan padaku." ujarnya.

"Oppa, ibuku, ibuku meninggal." ujarku sambil terisak. Dia mendekapku.

"Aku harus pergi ke Jepang. Oppa aku mencintaimu. Tolong cintai aku juga. Aku pasti kembali. Aku titip Ichigo. Aku harus secepatnya pergi."

Dia menatapku sedih. Dia cepat-cepat mengambil ponselku dan memberikannya padaku.

"Hubungi aku jika kau merindukanku." ujarnya. Aku menerima ponselku dan memberi ponselnya.

"Oppa saranghae." ujarku. Aku memeluknya.

"Cepat kembali." ujarnya. Dia menghapus airmataku. Aku mengangguk dengan sedih.

_CHEON DOONG POV
Aku menatap kepergiannya dengan hati sedih. Bagaimana bisa dia masih memikirkanku disaat ibunya meninggal.

Dia, pasti sangat sedih karna harus kehilangan ibunya.

_AYUMI POV
Kami tiba di Jepang dimana upacara pemakaman sedang berlangsung. Aku tidak bisa berteriak. Memanggil nama ibuku pun tidak bisa lagi. Yang kulakukan hanya menangis. Seolah-olah tangisan itu mewakili bagaimana perasaanku yang sesungguhnya saat ibuku tidak bersamaku lagi.


Dua tahun kemudian...

_CHEON DOONG POV
Aku mendesah berat. Ku kumpulkan semua album foto kami berdua. Sekarang tidak ada lagi seseorang yang bernama Ayumi di hidupku. Cukup sudah aku menunggunya selama 2 tahun. Cukup sudah aku menghubunginya untuk ribuan kali. Cukup sudah. Tak ada kabar, tak ada balasan. Dia menghilang begitu saja. Aku akan memulai hubungan baru untuk bisa melupakannya.

_AYUMI POV
Aku berdiri di luar bandara Incheon menunggu mobil Appa. Setelah 2 tahun berlalu akhirnya aku bisa ke Korea juga.

"Nona Kurosaki." seseorang memanggilku. Aku menoleh, Mir oppa.

_MIR POV
Aku terkejut saat melihat sosok di depanku. Ayumi.

Fanfic Please Love Me Again.. Part 9

_CHEON DOONG POV
Aku melirik jam di atas meja. Pukul 10 malam. Kenapa dia belum pulang juga? Berkali-kali ku tarik gorden jendela untuk melihatnya apakah dia sudah datang. Tapi dia tetap tidak muncul. Aku melihat mie pedas yg ku letakkan di atas meja tidak lagi mengepulkan asap panas. Dadoong dan Ichigo meringkuk di keranjang yg sama. Mereka bisa seakrab itu satu sama lain, sedangkan aku...

Aku memutuskan untuk menjemputnya. Aku benar-benar khawatir. Aku mengambil mantel milik Ayumi dan memakainya lalu keluar. Aku terkejut saat ingin mengunci pintu, Ayumi duduk sambil memeluk kedua kakinya di samping pintu. Dia menangis.

"Ayumi, ada apa? Apa yang terjadi?" aku langsung mendekati Ayumi. Dia cepat-cepat menghapus airmatanya.

"Tidak, tidak ada apa-apa oppa." ujarnya cepat-cepat berdiri.

"Kenapa kau selalu seperti ini?" tanyaku dengan kesal.

Dia menatapku bingung. Sisa-sisa airmatanya masih mengalir di pipi.

"Kenapa kau selalu seperti ini? Kau tidak pernah terus terang padaku. Tidak pernah menceritakan masalah yang kau hadapi padaku. Kau pikir untuk apa aku tinggal disini? Hanya untuk merepotkanmu? Menyusahkanmu? Aku juga ingin membantumu sebisaku. Tapi kau tidak pernah memberi kesempatan." ujarku benar-benar kesal.

_AYUMI POV
Aku melihat dengan jelas emosi di wajahnya.

"Aku memang sengaja melakukannya. Aku tidak ingin merepotkanmu. Jika kau membantuku maka kita akan semakin dekat. Dan itu menyulitkanku untuk bisa melupakanmu seperti yang kau inginkan. Apa yang harus ku lakukan? Aku serba salah di matamu oppa." ujarku sambil menangis. Dia menatapku nanar.

"Kau benar-benar melakukannya. Kau ingin melupakanku?"

"Bukankah itu yang kau inginkan? Kau membenciku dan tidak menyukaiku. Dan kau ingin aku melupakanmu. Jadi bagaimana bisa aku menceritakan masalahku padamu." ujarku.

Cheon Doong oppa menarikku ke dalam pelukannya.

"Mianhae, tapi saat ini kau satu-satunya orang yang dekat denganku. Rasanya aku mulai menyukaimu. Aku benar-benar sedih saat kau mengabaikanku. Kau kehilangan senyum hangatmu. Kau bersikap dingin padaku. Itu sangat menyiksaku. Aku tau kata-kataku waktu itu menyakitkanmu. Jebal, mianhaeyo."

Aku hanya terisak di bahunya. Cheon Doong oppa, orang yang sangat aku sukai. Yang sangat sulit untuk dilupakan.

Cukup lama kami berdiri di depan pintu apartemenku sambil berpelukan. Sampai akhirnya dia melepaskan pelukannya.

"Ya! Sampai kapan kita akan seperti ini?" ujarnya.

Dia kini menatapku lekat-lekat.

"Ayumi-ah, wajahmu pucat sekali. Ayo kita masuk." dia menarikku ke dalam.

"Oppa, apa kakimu sudah membaik?" tanyaku.

_CHEON DOONG POV
Aku memegang dahinya. Badannya panas sekali. Tangannya juga dingin.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyaku.

Aku menggenggam tangannya yg dingin.

"Gwaenchana." dia tersenyum manis.

"Oppa aku akan menyiapkan makan malam. Huwah, apa ini? Mie pedas." ujarnya.

Aku hanya memandangi wajahnya yg sangat pucat. Dia mungkin terlalu lama berada di luar.

"Aku akan buatkan teh." dia benar-benar ceria hari ini. Ini tidak wajar. Aku menyusulnya ke dapur. Ayumi hampir limbung saat mengambil cangkir dari lemari.

"Aku tidak apa-apa." ujarnya lemah, setengah sadar.

"Jangan berbohong seperti itu." aku segera mengangkat tubuhnya ke atas tempat tidur. Apa yang harus aku lakukan? Aku memeriksa semua laci lemari. Mencari obat. Tapi aku tidak menemukan apa yang ku cari. Aku segera berlari keluar. Tidak peduli seberapa sakit yang ku rasakan pada kakiku, aku benar-benar khawatir pada Ayumi. Aku mencari apotik terdekat dan membeli obat penurun panas.

Aku segera kembali ke apartemen Ayumi. Aku melihatnya menggigil. Aku meminumkan obat itu untuknya. Menyelimuti badannya dan menggenggam tangannya yang dingin seperti es.

Dia masih menggigil kedinginan. Tidak ada pilihan lain, aku segera mendekapnya dan membiarkannya tertidur.

_AYUMI POV
Aku terbangun dari tidurku. Aku merasa kepalaku sedikit pusing.

"Kau sudah bangun?" suara Cheon Doong oppa terdengar dari sudut kamar. Dia sedang memberi makan Ichigo dan Dadoong. Kemudian dia berjalan ke arahku, membantuku duduk bersandar di dinding.

"Aku sudah menyiapkan bubur untukmu." Cheon Doong oppa menuju dapur dan kembali membawa nampan berisi sarapan pagi. Dia menyuapiku.

"Aku bisa sendiri oppa." ujarku.

"Aish, tenanglah. Biarkan aku melakukannya."

Aku hanya tersenyum.

_CHEON DOONG POV
Sudah dua minggu aku disini. Dalam waktu beberapa hari, Ayumi mampu membuatku bertekuk lutut karna perhatian dan sifatnya. Dan kini kami menjalani hidup dengan bahagia, walaupun sesekali ku lihat wajahnya murung. Rasanya aku tidak ingin pergi darinya.

Fanfic Please Love Me Again.. Part 8

Kalau aku berlatih lebih keras lagi pasti aku akan cepat sembuh.

_AYUMI POV
Aku kembali ke rumah dengan perasaan luar biasa senang. Hari ini Mir oppa membawaku ke restoran mie pedas favoritku. Hhh, rasanya sudah lama aku tidak mampir untuk makan mie pedas.

Saat aku membuka pintu aku kaget karna Cheon Doong oppa tidak ada. Aku memeriksa seisi rumah, dia tidak ada. Dadoong dan keranjangnya juga tidak ada. Dia pergi? Secepat inikah? Tanpa pamit padaku? Aku terduduk sedih di tempat tidurku. Mengapa seperti ini? Aku merasa dadaku sakit. Ini karna aku masih menyukainya. Sangat menyukainya. Aku berusaha untuk melupakannya dan bersikap dingin padanya untuk menghilangkan perasaanku, tapi kehilangannya seperti ini membuatku merasa sakit dan menyesal.

"Ayumi-ssi, kau sudah pulang?" aku menoleh ke arah pintu masuk. Aku melihat Cheon Doong oppa berjalan dengan kruk-nya dengan keranjang berisi Dadoong di tangan kanannya.

Dia tersenyum sangat manis, senyuman yg tidak pernah di perlihatkannya saat di sekolah dulu. Dia benar-benar kehilangan sisi dinginnya.

"Oppa darimana?" tanyaku sambil membantunya berjalan ke dalam.

_CHEON DOONG POV
Aku menatap Ayumi dengan heran. Aku melihat matanya berkaca-kaca. Apa dia habis menangis?

"Aku hanya ingin belajar berjalan. Aku tidak ingin merepotkanmu terus seperti ini." ujarku.

"Apa perjalananmu menyenangkan?" tanyaku.

Dia mengangguk. Tapi wajahnya masih kelihatan sedih. Ada apa dengannya?

_AYUMI POV
Hari ini suasana sekolah sedikit gaduh karna pengakuan seorang yeoja dari kelas Cheon Doong oppa. Aku segera menuju kelas Cheon Doong oppa saat mendengar itu dari temanku. Ku lihat Cheon Doong nuna ada disana, seorang yeoja duduk di depannya.

"Jongmal mianhaeyo.." ujar yeoja itu sambil menangis.

"Seminggu yg lalu aku menyatakan cintaku pada Cheon Doong. Dia menolakku dengan dingin dan kata-kata yg menyakitkan. Aku merasa hatiku sakit. Aku menyuruh pacarku untuk menyakitinya dengan alasan kalau Cheon Doong mencoba merebutku darinya. Aku benar-benar menyesal saat tau Cheon Doong menghilang. Dan pacarku sama sekali tidak tau dia dimana sekarang." ujarnya sambil menangis tersedu.

"Kenapa kau lakukan itu? Apa kau tau pentingnya dia bagiku? Dia adikku satu-satunya. Bagaimana mungkin kau bisa begitu mencintainya tapi kau tega menyakitinya? Perempuan seperti apa kau ini?" Cheon Doong nuna menangis lalu pergi.

"Eonnie, mianhaeyo. Jongmal mianhaeyo." yeoja itu berusaha mengejarnya dan minta maaf.

Aku jadi merasa serba salah. Apa yg harus aku lakukan? Apa aku harus memberitahu yg sebenarnya pada Cheon Doong nuna? Tapi aku harus menghargai keputusan Cheon Doong oppa. Apapun yg terjadi sebelum dia menyuruhku untuk bicara aku tidak akan membicarakannya.

Seorang yeoja teman sekelasku datang mencariku.

"Ada yg datang mencarimu." ujarnya.

"Nugu?" tanyaku.

"Aku tidak tau. Dia menunggumu di depan kelas." ujarnya.

Aku segera menuju kelasku. Ku lihat appa berdiri di sana.

"Appa." seruku.

"Ayumi-ah. Appa ingin bicara denganmu." ujar Appa.

"Ada apa?" tanyaku heran. Selama Appa dan Haha bercerai, sekalipun aku tidak pernah bertemu dengan appaku.

"Haha sakit." ujar Appa sedih.

"Sakit?"

_CHEON DOONG POV
Hari ini aku ingin memasak sesuatu untuk Ayumi. Sebagai rasa terima kasihku karna sudah merawatku, aku akan memasak masakan kesukaannya. Aku juga akan memberi kejutan kalau aku sudah bisa berjalan dengan baik. Tapi makanan apa yg paling di sukainya?

Aku berjalan ke mini market terdekat. Lebih baik buat mie pedas saja. Musim dingin seperti ini lebih enak menikmati sepiring mie pedas. Aku segera membeli bahan-bahannya. Semoga dia akan mengembangkan senyumnya saat mie pedas ini ku hidangkan.

Aku memakai celemek dan mulai memasak. Ayumi-ah, kau harus merasakan masakanku yg super lezat ini.

_AYUMI POV
Aku pulang dengan hati sedih, menangis sepanjang jalan. Kanker hati? Kenapa bisa seperti ini? Haha-ku yg cantik dan lembut, kenapa harus menderita seperti itu?

Aku teringat ketika Appa menangis saat mengatakan Haha sakit kanker.

"Kapan aku bisa bertemu dengan Haha?" tanyaku pada Appa.

"Appa ingin sekali membawamu kesana. Tapi Appa tidak punya cukup uang. Appa akan berusaha lebih keras lagi. Appa akan membantu biaya pengobatan Haha. Kau harus bersabar. Belajarlah dengan rajin." ujar Appa.

Aku duduk di bangku depan apartemenku cukup lama. Ku tahankan rasa dingin yg menjalar di kulitku. Aku masih menangis. Terisak. Masih tidak percaya apa yg menimpa ibuku. Sendirian disini tanpanya saja rasanya kesepian. Apalagi kehilangannya, mungkin aku tidak akan sanggup. Aku ingin sekali berada di sampingnya saat dia merasa sakit. Aku ingin sekali merawatnya. Ingin mengatakan kalau aku selalu ingin ada di dekatnya.


Sabtu, 27 Agustus 2011

Lirik Lagu That Man by Hyun Bin

That Man by Hyun Bin

Han namja kka keudaereul saranghamnida
Keu namjaneun yeolshimhi saranghamnida
Maeil keurimjacheoreom keudaereul ttara tanimyeo
Keu namjaneun useumyeo ulkko isseoyo

Eolmana eolmana teo neoreul
Ireoke baraman bomyeo honja
I paramgateun sarangi keojigateun sarang
Kyesokhaeya niga nareul saranghagenni
Jageumman gakkaiwah jogeumman
Hanbal tagakamyeon tu bal domangganeun
Neol saranghaneun nal chigeumdo yeope isseo
Keu namjan umnida

Keu namjaneun seongkyeogi soshimhamnida
Keuraeseo unneun peobeu bae wotomnida
Chinhan chingugedo mothaneun yaegika manheun
Keu namjaye maeumeun sangcheo tuseongi

Keuraeseo keu namjaneun keudael
Neol saranghaetdaeyo tto kkataseo
Tto hana gateun pabo tto hana gateun pabo
Hanbeon nareuranajugo kamyeon andwehyo
Nan sarangbadko shipeo keudaeyeo
Maeil sogeuroman kaseum sogeuroman
Sorireul jireumyen keu namjaneun oneuldo keu yeope itdeyo

Keu namjaga narameun geonanayo
Almyeonseodo ireoneun geonanjiyo
Moreulkeoya keudaen pabonikka

Eolmana eolmana teo neoreul
Ireoke baraman bomyeo honja
I paramgateun sarangi keojigateun sarang
Kyesokhaeya niga nareul saranghagenni
Jageumman gakkaiwah jogeumman
Hanbal tagakamyeon tu bal domangganeun
Neol saranghaneun nal chigeumdo yeope isseo
Keu namjan umnida

Lirik lagu Appear by Kim Bum Soo

Appear by Kim Bum Soo ost Secret Garden

Wae nae nunape natana
Wae nega jakku natana
Du nuneul gamgo nuumyeon
Wae ne eolguri tteoolla

Oh byeoril anindeutadaga
Seuchineun irin ge aniraneun geol
Geugeotmaneun bunmyeonghangabwa
Sarangingabwa

Nae moseubi bujokhadago neukkin jeok eobseosseo
Haru kkeutjaragi aswiun jeokdo eobseosseo
Geunde mariya jom isanghae mwongga
Binteumi saenggyeobeoryeonna bwa

Nega waya chaewojineun teumi isanghae
Sarmeun da saraya aneun geonji
Ajik ireol mami namgin haesseonneunji
Sesang gajang na swipge bwatdeon
Sarang ttaeme tto eojireowo

Wae nae nunape natana
Wae nega jakku natana
Du nuneul gamgo nuumyeon
Wae ne eolguri tteoolla

Oh byeoril anindeutadaga
Seuchineun irin ge aniraneun geol
Geugeotmaneun bunmyeonghangabwa
Sarangingabwa

Sarangiya sarangiya
Geuri nollal geon aniljirado
Geuge neoraneun geon mitgi himdeungeol
Koape neoreul dugoseodo
Mollatdeon naega deo isanghae

Wae nae nunape natana
Wae nega jakku natana
Du nuneul gamgo nuumyeon
Wae ne eolguri tteoolla

Oh byeoril anindeutadaga
Seuchineun irin ge aniraneun geol
Geugeotmaneun bunmyeonghangabwa
Sarangingabwa

ireolyeoga nega nae gyeote ongeon gabwa









Fanfic Please Love Me Again.. Part 7

_CHEON DOONG POV

Aku memeriksa ponsel Ayumi yg sama sekali tidak pernah ku sentuh. Aku membuka album foto-nya. Ah, dia manis sekali dengan kucingnya. Kucingnya? Dimana dia meletakkan kucingnya? Aku kemudian membuka sebuah folder dengan judul 'must forget him'. Aku terkejut. Folder itu berisi semua foto-fotoku yg diambilnya secara diam-diam. Aku teringat dimana dia mengatakan kalau dia menyukaiku dan aku menolaknya dengan kata-kata yg menyakitkan.

Ayumi pulang. Dia melepaskan sarung tangannya dan mengusap-tangannya.

Dia tidak pernah menyapaku sedikit pun. Seperti biasanya dia langsung ke toilet mengganti pakaiannya kemudian menyiapkan makan malam.

"Ingin duduk di bawah lagi?" tanyanya.

Aku mengangguk. Dia membentangkan karpet kemudian membantuku duduk di bawah. Dia membawa makanan dari dapur.

"Aku tidak pernah melihat kucingmu. Kau letakkan dimana?" tanyaku sambil menikmati makan malam.

_AYUMI POV
Aku menatapnya. Bukankah dia tidak menyukainya? Kenapa tanya lagi?

"Aku.. Aku menitipkannya pada temanku." ujarku akhirnya.

"Benarkah? Aku pikir itu kucing yg sangat manis. Iya kan Dadoong." ujarnya. Dadoong bersuara lembut.

Aku menatapnya nanar. Kenapa dia bilang tidak menyukainya saat aku membawanya waktu itu?

"Aku akan membawanya kembali." ujarku.

"Jongmal? Dadoong, kau akan punya Nuna." ujarnya sambil mengelus kepala Dadoong.

Aku membereskan piring kotor dan memberi makan Dadoong.

"Apa tidak ada yg mencariku?" tanyanya.

"Setiap hari ada seorang yeoja yg menanyakan ke kelas oppa, apakah oppa sudah datang. Begitu tau oppa tidak ada dia akan pulang sambil menangis." ujarku.

"Dia nunaku. Dia pasti merasa sangat kehilangan." Cheon Doong oppa terlihat sedih.

"Oppa tidak ingin menghubunginya?" tanyaku.

"Mungkin tidak sekarang." ujarnya sambil tersenyum. Aku sempat terpana dengan senyumnya.

_MIR POV
Aku menemui Ayumi di kantin dan mengobrol berdua.

"Ayumi-ssi, pasti sangat melelahkan merawat namja itu. Apa kau tidak ingin keluar bersamaku untuk menghilangkan rasa penatmu?" tanyaku. Dia menatapku bingung.

"Keluar?"

"Seperti kencan. Ah, ini terlalu mendadak. Tapi aku benar-benar sangat menyukaimu. Aku bingung apa yg harus kulakukan untuk mengatasinya. Bagaimana pun juga aku ingin kau tau perasaanku yg sebenarnya. Saat aku bersamamu aku merasa sangat nyaman. Jadi maukah kau keluar satu hari bersamaku? Aku tidak bisa memaksamu. Tapi aku berharap kita bisa meluangkan waktu untuk kencan." ujarku.

Dia terlihat bingung dengan kata-kata aneh-ku yg ku ucapkan barusan. Tapi akhirnya dia tersenyum dengan manis.

"Baiklah. Kita pergi. Apa oppa sudah mengatur waktunya?" tanyanya.

Aku mengangguk.

"Akhir minggu ini. Kau setuju?"

Gantian dia yg mengangguk.

"Aku akan mempersiapkannya." ujarnya.

_AYUMI POV
Sebelum pulang ke rumah aku mampir ke tempat dokter hewan dimana aku menitipkan kucingku disana.

"Dia sangat menggemaskan. Kenapa kau secepat ini mengambilnya?" tanya ahjussi pemilik klinik hewan itu.

"Aku takut merepotkan ahjussi. Aku juga sudah sangat merindukannya." ujarku. Aku mengelus ichigo.

"Kapan-kapan kalau kau ingin menitipnya, titipkan saja padaku." ujar Ahjussi.

"Ne Ahjussi. Gamsahamnida. Aku harus pergi sekarang. Kapan-kapan aku akan mampir." ujarku.

Aku tiba di rumah dan melihat Cheon Doong oppa duduk di depan komputer-ku sedang memainkan game.

"Ah, mianhae, aku merasa kesepian." ujarnya saat melihatku.

"Gwaenchana." ujarku. Aku meletakkan Ichigo di dekat Dadoong. Tidak ada reaksi. Mereka samasekali tidak bergeming.

"Ini Ichigo?" tanya Cheon Doong oppa.

"Ne oppa." ujarku. Aku segera menyiapkan makan malam.

"Dadoong-ah, kenalkan ini Ichigo. Dia nuna barumu. Kau harus baik padanya. Aratci?"

_MIR POV
Akhirnya hari ini tiba juga. Aku menunggunya di halte bus dekat apartemennya. Dia datang dengan senyum cerah. Rambutnya di gulung seperti biasanya. Setelah ku pikir-pikir dia tidak pernah membuka gulungan rambutnya. Ayumi memakai mantel panjang berwarna cokelat tua yg terlihat sangat manis.

"Aku datang." ujarnya tanpa kehilangan senyumnya yg manis.

"Ayo kita pergi." ajakku. Aku menggenggam tangannya.

"Kita mau kemana oppa?" tanyanya.

"Kau ingin kemana? Aku akan membawa kemana pun yg kau mau." ujarku. Dia menatapku tak percaya.

_CHEON DOONG POV
Aku berlatih berjalan dengan kruk-ku. Ini terasa sakit juga. Aku teringat kejadian saat itu. Kenapa mereka begitu kejam memukuliku dengan tongkat besi hanya karna seorang yeoja? Merebut pacarnya? Hhh, yg benar saja. Aku samasekali tidak tahu yeoja mana yg mereka sebut sebagai pacar. Pukulan itu lumayan juga membuat tulang kakiku sulit berjalan seperti ini. Ini sudah seminggu.

Jumat, 26 Agustus 2011

Lirik hits Hello Hello by ft island

Lirik Hello hello by FT Island

Anyeongirang mal hello hello
Ijen good bye good bye

Mariya saranghandan mariya
Mot ineundan mariya
Dashi doraoran mariya

Aniya ije waso igon aniya
Nowana jongmal saranghaetjana

Nobody nobody nobody no one no bakken opso
Shimnyoni jimnado gangsani byonhaedo no takkeo opso

Baboya nal boran mariya
Oneuldo noreul hyanhae sorichyo

Anyeongirang mal hello hello
Ijen goodbye goodbye
Ijuryogo jakku aerul ssodo guge andwae
Nan hello hello oh neon goodbye goodbye
Ajik kkaji neoreul saranghandan mariya

Mariya bodo shiptan mariya
Mot bonaendan mariya
Jebal gaji mallan mariya

Aniya ibyoriran marun aniya
Nowa na ajik saranghatjana

Anyeongira maramyo dagawatta
Sarangiran mallo nal baboro mandurotta
Hamkkehan shiganun nol mot itgen mandurootto guripo ttonagatta
No bakke omnun naega non tto darun anyeongul malhanda
Gotjimal nal bogo marhaebwa jongmal nal ttonal goran marini



Anyeongirang mal hello hello
Ijen goodbye goodbye
Ijurxogo jakku aerul ssodo guge andwae
Nan hello hello oh neon goodbye goodbye
Ajik kkaji neoreul saranghandan mariya

Everybody say la la la
Everybody say ha ha ha
Everybody say ta ta ta
Everybody say hello hello hello

Naega neol burul ttaen hello
Niga nal burul ttaen goodbye
Uri soro darun sulpun insamal
Saranghanikka hello hello
Andwae goodbye goodbye

Jabeuryeogo hamyeon meoreojineun naui sarang nan hello hello
Oh neon good bye good bye
Oneuldo oechineun neol bureuneun insamal
Hello hello ijen good bye good bye
Ijeuryeogo jakku aereul sseodo geuge andwae

Fanfic Please Love Me Again.. Part 6

Tiba-tiba aku merasa sangat bersalah. Di musim dingin ini, yeoja itu tidak merasa tidur dengan nyaman karna aku.

_AYUMI POV
Sudah lima hari Cheon Doong oppa tinggal di apartemen kecilku. Aku benar-benar bingung saat tau uangku menipis begitu juga tabunganku yg aku gunakan untuk membeli keperluan Cheon Doong oppa dan biaya makan kami berdua. Tapi aku tetap berusaha memasang tampang bahwa keadaan baik-baik saja jadi dia tidak perlu memikirkan semuanya.

Di hari libur ini, ku ajak Cheon Doong oppa jalan-jalan menjelang siang hari. Dia menggunakan kruk penyangga kaki yg aku beli. Dia kelihatan senang saat bisa menghirup udara di luar.

"Apa ada berita tentang keluargaku?" tanyanya.

Aku menggeleng.

"Tentu saja. Mereka semua sibuk dan tidak mempedulikanku." dia tersenyum sendiri. Aku hanya menatapnya tanpa tau harus bicara apa.

"Bagaimana dengan sekolah kita?"

"Tidak ada yg berubah." ujarku.

_CHEON DOONG POV
Saat kami duduk di bangku depan apartemennya, aku menyadari sisi lain dari dirinya. Dia terlihat sangat dingin, kehilangan senyum dan membunuh rasa gugupnya dengan membaca buku yg di bawanya. Aku tidak melihat senyum hangat dan tulus yg diberikannya untuk namja itu.

"Butuh sesuatu?" tanyanya tiba-tiba menoleh ke arahku.

"Aku haus." ujarku menutupi rasa kagetku.

"Akan aku ambilkan teh hangat." ujarnya lalu masuk ke apartemennya.

Tak lama dia datang sambil membawa secangkir teh untukku, kemudian dia duduk dan kembali melanjutkan bacaannya.

Dia hanya bicara seperlunya. Apa dia benar-benar menyukaiku? Apa dia akan membenciku setelah aku menyuruhnya untuk melupakanku?

_AYUMI POV
Dia meletakkan cangkir teh itu di atas meja taman dengan tangan kanannya yg mulai membaik. Aku kaget saat dia meletakkan kepalanya di bahuku.

"Aku merasa sangat lelah." ujarnya sambil memejamkan matanya.

Air mataku keluar perlahan. Apa ini? Apa yg kau lakukan? Disaat aku mati-matian berusaha membunuh perasaanku padamu, kau melakukan semua ini padaku. Sebenarnya apa yg kau inginkan? Aku menghapus airmataku.

_MIR POV

Hari ini aku ingin sekali mengajak Ayumi ke restoran lezat favoritku. Ah, mungkin dia tidak sempat makan enak karna selama ini dia sibuk mengurus namja itu. Aku tersenyum cerah. Aku turun dari mobil dan berjalan ke arah apartemennya. Tapi aku kaget saat melihat mereka berdua duduk di depan apartemen. Ayumi sedang membaca sebuah buku sedangkan namja itu tidur di pundaknya. Aku mengurungkan niatku untuk mengajaknya pergi. Mungkin mereka saling menyukai, jadi seandainya aku mengajak Ayumi keluar, tentu dia akan menolak. Aku berbalik kembali menuju mobilku dan pergi. Tidak apa. Mungkin aku bisa mendapat seseorang yg lebih baik dari Ayumi.

_AYUMI POV

Cheon Doong oppa mengajakku masuk begitu udara semakin dingin.

Aku membantunya menaiki tangga.

"Aku ingin duduk di lantai." ujarnya.

"Disini dingin sekali. Lebih baik oppa berbaring saja." ujarku.

"Tidak apa-apa." ujarnya. Aku lalu membentangkan karpet dan membantunya duduk.

"Akan ku masakkan mie." ujarku.

_CHEON DOONG POV
Dia membawakan 2 mangkuk mie dari dapur. Aromanya benar-benar lezat.

"Ini pasti lezat sekali." ujarku. Dia hanya memandangku tanpa ekspresi. Aku mengambil sumpitku dan dia mulai menikmati mienya. Aku menarik mangkuknya dan menuangkan isinya ke mangkukku.

"Oppa pasti lapar sekali. Akan aku masakkan lagi." ujarnya sambil beranjak ke dapur. Aku menarik tangannya.

"Tidak usah. Kita nikmati berdua saja." ujarku. Dia menatapku bingung.

"Kita nikmati berdua saja mie ini. Tidak perlu dua mangkuk supaya lebih adil." ujarku. Dia mengangguk seperti orang bodoh. Kami lalu menikmatinya berdua.

_AYUMI POV
Sebenarnya aku merasa sangat gugup atas apa yg dilakukannya.

Aku tidak berani menatapnya dan hanya bisa menunduk sambil memakan mieku. Saat mie-nya habis dan hanya tinggal kuahnya, dia menyeruput kuah mie itu dari pinggiran mangkuk. Dia menyuruhku melakukan hal yg sama. Aku terpaksa melakukannya dengan risih.

_MIR POV
Aku mencegat Ayumi yg memasuki gerbang sekolah.

"Apa kau punya waktu nanti?" tanyaku.

"Ada apa oppa? Oppa memerlukan sesuatu?" tanyanya.

"Ah, aniyo."

"Aku perlu menjual buku koleksiku. Mungkin aku tidak bisa membantu oppa."

"Buku koleksi? Kenapa kau ingin menjualnya?" tanyaku.

"Aku membutuhkan uang." ujarnya.

"Apa namja itu tidak memberimu uang?" tanyaku agak sedikit kesal.

"Bukan begitu. Dia menyuruhku untuk menggunakan credit card-nya. Tapi aku menolak. Selama dia masih tinggal di tempatku akulah yg bertanggung jawab untuk semuanya." ujarnya.

"Aku akan membantumu mencari orang untuk membelinya." ujarku.

"Ye oppa. Gomawo." ujarnya.

Fanfic Please Love Me Again.. Part 5

Aku menoleh ke sebelah. Kulihat Cheon Doong oppa tertidur dengan buku di tangannya. Meskipun aku harus melupakan perasaanku padanya, aku tidak boleh mengabaikannya seperti ini. Aku bergerak mendekatinya, merapikan tempat tidurnya dan menyelimutinya. Ku ambil buku dari genggaman tangannya, ku letakkan kembali di rak samping tempat tidurku.

"Mianhaeyo kalau oppa merasa tidak nyaman disini. Tapi aku akan berusaha sebisa mungkin supaya oppa cepat sembuh."

_CHEON DOONG POV
Aku terbangun ketika yeoja itu membersihkan wajahku dengan air hangat.

"Mianhae." ujarnya.

"Gwaenchana." ujarku. Dia sangat perhatian. Aku jadi merasa serba salah.

"Apa oppa ingin ke toilet?" tanyanya.

Aku menggeleng. Dia berjalan ke dapur dan kembali membawa sarapan untukku.

"Oppa, ini makanlah." dia menyendokkan nasi ke mulutku. Kali ini dia berhasil mengatasi rasa gugupnya dengan tidak melihatku.

Dia kemudian bersiap berangkat ke sekolah.

"Apa kau melihat ponselku?" tanyaku.

"Ponsel? Mian, aku tidak menemukan apapun di dalam tas oppa." ujarku.

Aku teringat. Aku samasekali tidak membawa ponsel saat berangkat sekolah kemarin.

"Apa oppa ingin menghubungi seseorang?" tanyanya. Aku menggeleng.

"Aku akan berangkat. Kalau terjadi apa-apa hubungi saja nomor ini. Ini nomor ahjuma pemilik ruangan ini. Aku bilang padanya bahwa oppa adalah kakak laki-lakiku." ujarnya sambil menyerahkan ponselnya.

"Tapi, bagaimana ini? Tangan oppa sakit." ujarnya lagi.

"Aku akan menggunakan tangan kiriku." ujarku.

_AYUMI STORY

"Baiklah, aku pergi dulu." ujarku.

Aku tiba di sekolah.

"Anyeong." seseorang menyapaku. Aku menoleh. Dia, namja yg menolongku semalam.

"Ne anyeong." ujarku.

"Bagaimana kabarnya?"

"Cheon Doong oppa? Dia baik-baik saja." ujarku.

"Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanyanya.

"Aniyo. Aku hanya membutuhkan beberapa pakaian untuknya."

"Aku juga membutuhkan kruk penyangga kaki untuknya." tambahku.

"Dia tidak menghubungi keluarganya?" tanya namja itu.

"Tidak. Dia mungkin tidak ingin keluarganya khawatir." ujarku.

"Semalam, gomawo oppa. Apa yg harus aku lakukan untuk mengucapkan terima kasihku?" tanyaku.

"Ne, cheon maneyo. Sebagai rasa terima kasihmu bagaimana kalau aku menemanimu mencari apa yg kau butuhkan? Aku harus memanggilmu apa?"

"Mullonijyo. Panggil saja aku Ayumi." ujarku.

_MIR POV
Ayumi? Nama itu bagus sekali. Cocok untuk wajahnya yg manis.

"Geurae, panggil aku Mir, Ayumi-ssi. Aku akan ke kelas. Kita bertemu sepulang sekolah saja. Aku akan menunggumu disini." ujarku.

"Ye oppa. Sampai nanti." ujarnya lalu pergi.

Dia benar-benar seperti perempuan Jepang. Dari tata rias rambutnya saja kita sudah tau. Sederhana seperti orang Jepang. Tapi kenapa wajahnya tidak mirip orang Jepang? Aku mengangkat bahu. Entahlah.

_CHEON DOONG POV

Aku melirik jam di atas meja. Pukul 9 malam. Aish, kenapa yeoja itu lama sekali pulangnya? Apa dia tidak tau betapa menderitanya aku disini karna kelaparan? Aku melirik ke arah Dadoong. Dia tidur pulas sekali. Di musim dingin begini memang lebih enak berbaring dengan selimut tebal. Tapi tanpa makanan mustahil rasanya bisa tidur dengan tenang.

Pintu terbuka. Yeoja itu masuk bersama dengan seorang namja yg membantunya membawakan barang-barang.

"Aku jadi merepotkan oppa." ujar yeoja itu.

"Gwaenchana. Ini tidak seberapa." ujar si namja. Sepertinya aku mengenali namja itu. Dia satu angkatan denganku di sekolah walaupun beda kelas. Ada hubungan apa di antara mereka?

"Aku permisi pulang dulu Ayumi-ssi." ujar namja itu. Yeoja yg ternyata bernama Ayumi itu tersenyum manis. Hangat dan tulus.

"Ye oppa. Gomawo. Aku tidak bisa mengantar oppa sampai ke bawah. Mianhaeyo." ujarnya.

"Aku bisa sendiri. Anyeong." ujar namja itu lalu pergi.

Apa dia namja chingu-ny? Hhh, mana mungkin? Mereka tidak terlihat terlalu akrab, lagipula bukankah yeoja ini menyukaiku.

"Mianhae, aku tidak sempat memasak. Aku membeli sup daging untuk makan malam. Apa oppa tadi makan siang?" tanyanya.

Aku menggeleng.

"Jongmal mianhaeyo." ujarnya dia lalu membantuku makan. Kemudian dia mengambil air hangat dan handuk. Membersihkan tubuhku lalu mengganti pakaianku. Dia lalu meminumkan obat untukku.

"Istirahatlah." ujarnya lalu menyelimutiku. Aku hanya bisa memperhatikannya melakukan semua ini. Dia bahkan tidak merasa canggung seperti pertama kali aku disini.

Dia lalu mengambil buku pelajarannya dan duduk di meja belajar. Membahas soal-soal dengan cermat. Dari sini aku tau bagaimana seriusnya dia.

Aku tidak bisa memejamkan mataku sampai-sampai aku mendengarnya membentangkan karpet dan tidur di bawah. Tanpa bantal dan hanya dengan selimut yg tidak terlalu tebal.

Lirik Lagu Fiction Beast

Lirik Fiction by B2ST

Ajik nan neol itji motago
Modeungeol da mitji motago
Ireoke neol bonaeji motago, oneuldo

Dasi mandeureobolge uri iyagi kkeutnaji anke aju ginagin
Salgacheul pago, seumyeodeuneun
Sangsilgameun jamsi mudeodulge
Saerosseo naeryega sijageun haengbokhage
Utgo inneun neowa na nega nal tteonaji motage
Baekyeongeun chulguga eomneun jobeun bangan

Amureochi anke nege
Kiseuhago dalkomhan neoui
Gyeoteul tteonagajil motae
Urin kkeuchinaneungeon eobseo

Ireoke nan tto (fiction in fiction)
Itji motago (fiction in fiction)
Nae gaseum soge kkeutnajil anheul iyagil sseugo isseo
Neol butjabeulge (fiction in fiction)
Neochi anheulge (fiction in fiction in fiction)
Kkeutnaji anheun neowa naui iyagi sogeseo oneuldo in fiction

Jigeum yeogin haengbokhan
Iyagi deulbakke eobseo
Neomu haengbokhan uri dulmanui iyagiga ireoke (hyeonsilgwaneun dareuge)
Sseo isseo jeomjeom chaewojigo isseo

Neoneun naegero dallyeowaseo angigo
Pum ane angin neoreul
Naneun jeoldae nochi motae
Urin kkeuchiraneungeon eobseo

Ireoke nan tto (fiction in fiction)
Itji motago (fiction in fiction)
Nae gaseum soge kkeutnajil anheul iyagil sseugo isseo
Neol butjabeulge (fiction in fiction)
Neochi anheulge (fiction in fiction in fiction)
Kkeutnaji anheun neowa naui iyagi sogeseo oneuldo in fiction

Dasi han beondeo malhajiman
Jigeum neoneun nae yeope
Itdago geureoke mitgo isseo nan (hajiman fiction)

Nan mokjeogeul irheobeorin jakga isoseorui
Kkeuteun eotteoke mamuri jieoyahae
Saranghae saranghae saranghae saranghae saranghae ise geuljiman
Sseo naeryeoga mudyeojin
Pen nunmullo eollukjin nalgeun jongu wiro
Haengbokhal sudo seulpeul sudo eobseoi iyagineun

Jigeum nan neomunado
Haengbokhan saenggage
Iyagireul sseujiman modeunge baramil ppunirago yeojeonhi


Nan haengbokhangeol (fiction in fiction in fiction)
Uri hamkkeingeol (fiction in fiction in fiction)
Ije sijangingeol (fiction in fiction in fiction)
Kketeun eomneungeol (fiction in fiction in fiction)

Senin, 22 Agustus 2011

Fanfic Please Love Me Again.. Part 4

"Aku benar-benar minta maaf." ujarku.

"Aku juga." ujarnya. Aku membantunya duduk di tempat tidurku.

"Apa oppa lapar?" tanyaku karna seharian ini mungkin dia belum makan.

Dia mengangguk dengan canggung. Aku segera menyiapkan makan malam.

"Apa kau menghubungi keluargaku?" tanyanya.

"Aniyo. Aku tidak menemukan alamat rumah oppa. Mianhaeyo." ujarku.

Aku meletakkan nampan kecil di atas tempat tidur.

"Tolong jangan beritahukan siapapun apa yg terjadi padaku sampai aku benar-benar sembuh." ujarnya. Aku menatap matanya yg memohon dengan tulus. Aku mengangguk.

"Aku akan merahasiakannya." ujarku.

Aku menyuapi sup daging yg ku buat ke mulutnya. Tanganku bergetar.

_CHEON DOONG POV

Aku melihat dengan jelas bagaimana tangannya bergetar dengan hebat saat menyuapiku. Mungkin dia terlalu gugup di dekatku. Hhh, ternyata dia orang yg baik. Aku menyesal telah menyakiti hatinya. Pasti dia merasa sakit sekali atas apa yg ku bilang saat itu.

"Kejadian yg lalu aku benar-benar minta maaf. Aku pasti telah menyakiti hatimu." ujarku sambil menatap wajahnya yg manis.

"Gwaenchana oppa." ujarnya sambil tersenyum kaku. Sepertinya dia benar-benar merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.

_AYUMI POV

Aku mencuci piring kotor sehabis menyuapi Cheon Doong oppa makan. Kini dia sedang menonton tv dengan kucingnya.

Hhh, ini seperti mimpi bagiku. Bagaimana mungkin orang yg aku sukai dan menolakku kini akan tinggal bersamaku? Dan bagaimana mungkin aku bisa melupakannya kalau saat ini dia adalah orang yg paling dekat denganku.

Aku merenung kemudian mengeringkan tanganku yg basah.

Gwaenchana Ayumi, kau pasti bisa menghadapi ini semua.

Ponselku berdering. Aku segera ke depan dan mengambilnya. Nickhun oppa.

"Ye oppa."

"Malam ini dingin sekali. Mau makan es krim bersamaku?" tanyanya. Aku menatap Cheon Doong oppa sebentar.

"Oppa, aku masih ada urusan." ujarku.

"Aku sudah di depan. Turunlah." ujarnya lalu mematikan ponselnya.

Aku jadi bingung.

_CHEON DOONG POV

Aku memperhatikan yeoja itu yg kelihatan bingung.

"Aku keluar sebentar. Hanya sebentar." ujarnya akhirnya lalu mengambil mantelnya. Aku hanya diam. Bengong melihatnya.

Aku memperhatikan ruangan yg menurutku agak sedikit sempit. Dia hanya punya satu tempat tidur, satu selimut, satu bantal, satu meja belajar, dan satu lemari. Di sudut kamar ada pintu menuju dapur, dan toiletnya juga sangat kecil. Apa dia tahan tinggal di tempat seperti ini?

Aku mencari-cari Dadoong yg tiba-tiba menghilang dari pangkuanku. Ternyata dia tertidur di box yg kelihatannya sangat nyaman di samping tempat tidur. Itu pasti tempat untuk kucing yeoja itu. Tapi dimana kucingnya? Dimana nanti yeoja itu akan tidur?

_AYUMI POV

"Ayumi-ssi." Nickhun oppa menarik tanganku begitu aku keluar.

"Ada apa?" tanyaku.

"Mau nonton film denganku?" tanyanya.

"Mian oppa. Aku ada banyak tugas. Bagaimana kalau besok saja?" ujarku.

"Aku harus pergi besok."

"Odika?"

"Aku akan ikut traine." ujarnya.

"Jongmal?" tanyaku.

"Aku ingin menjadi penyanyi yg baik. Dan aku ingin kau menjadi fans pertamaku. Walaupun hubungan kita belum sampai seminggu, tapi kau benar-benar orang yg berkesan. Hiduplah dengan bahagia dan cari orang yg bisa mencintaimu dengan tulus." ujarnya.

aku terharu. Dia memelukku.

"Aku bersyukur pernah mengenal yeoja sehangat dirimu. Saat aku menjadi penyanyi nanti, tolong jangan lupakan aku. Jebal." ujarnya.

"Oppa harusnya aku yg bilang begitu." ujarku.

"Mau hadiah dariku?" tanyanya.

"Hadiah?" tanyaku bingung.

Dia menatapku cukup lama kemudian mencium bibirku dengan lembut. Aku terkejut. My first kiss. O.O

"Anggap saja kau sedang berciuman dengan artis." ujarnya sambil tertawa. Aku tersenyum malu. Rasanya wajahku memerah saat ini.

"Jangan pernah lupakan hadiah dariku ini." ujarnya . Dia berlari ke mobilnya, mengambil boneka kucing warna pink.

"Jaga dia baik-baik. Calcayo. Have a nice dream." ujarnya melambaikan tangannya lalu pergi.

"Aku akan menghubungimu sesekali." ujarnya.

"Ne oppa gomawo."

Aku berdiri di depan apartemenku sampai mobil Nickhun oppa benar-benar menghilang di tikungan jalan. Aku menyentuh bibirku. Apa dia menganggap ini sebagai hadiah? Aku menggeleng-geleng dengan malu.

Kemudian aku kembali masuk. Aku melihat Cheon Doong oppa sedang membaca salah satu buku koleksiku. Aku meletakkan boneka kucing pemberian Nickhun oppa di atas meja belajarku, kemudian aku membuka buku pelajaranku dan mengerjakan tugas. Tapi aku samasekali tidak fokus. Harusnya aku mengucapkan kata-kata perpisahan yg pantas untuknya. Walaupun kami tidak saling menyukai, apa salahnya mengucapkan kata selamat berpisah yg hangat.

Aku mengambil ponselku dan mengirimnya pesan.

"Oppa, chukae. Aku akan menyimpannya. Jaga dirimu baik-baik. Anyeong. ^^"

Minggu, 21 Agustus 2011

Fanfic Show Me Your Love Part 6

Besok harinya dengan semangat full, Shin Bi datang ke kampus. Dia langsung menuju lapangan basket tanpa menuju ruang kelasnya lebih dulu. Seperti biasa Siwon latihan basket dengan teman-temannya sebelum masuk ruangan.

"Siwon oppa, apa kau haus?" teriak Shin Bi.

Siwon menoleh, memandangi cewek yg berdiri di dekat lapangan sambil memegang satu botol besar coke ukuran 2 liter.

"Dia yeoja yg kemarin itu. Apa kau mengenalnya?" tanya teman Siwon.

"Mollayo." ujar Siwon kemudian melanjutkan latihannya lagi.

Shin Bi tercengang. Kenapa dia? Apa Siwon oppa tidak menyukai coke lagi? Shin Bi menatap coke yg dibelinya.

"Ini untukku?" Kim Heechul berdiri di samping Shin Bi. Gayanya berubah. Dia kelihatan lebih tampan dari yg kemarin-kemarin karna telah mengganti gaya rambutnya yg gondrong menjadi lebih pendek.

"Kau! Kau mau cari masalah lagi?" Shin Bi menyambutnya dengan tampang galak.

"Ya! Ya! Ya! Apa aku ini Heechul si pembuat masalah?" ujar Heechul.

"Kenapa tanya lagi kalau sudah tau?" Shin Bi berjalan menjauhi Heechul. Siwon datang mendekati mereka.

"Kau memanggilku?" tanya Siwon pada Shin Bi. Shin Bi mengangguk sambil tersenyum manis.

"Oppa ini untukmu." Shin Bi memberikan coke pada Siwon.

"Gomawo. Siapa namamu?" tanya Siwon. Shin Bi lagi-lagi shock mendengar pertanyaan Siwon itu.

Sepertinya dia memang benar-benar membutuhkan perhatian ekstra.

Akhirnya Shin Bi memutuskan untuk memakai pakaian yg sama, gaya rambut yg sama, dan badge name di bajunya. Ini untuk mengingatkan Siwon siapa dia sebenarnya. Shin Bi sudah terlalu kesal karna wajahnya tidak pernah di ingat. Bahkan Shin Bi mulai mengabaikan pelajaran-pelajaran kuliahnya. Setiap ke kampus Shin Bi akan dengan setia duduk di bangku pinggir lapangan basket untuk memberikan satu botol coke kesukaan Siwon.

Ini membuat Heechul menjadi ikut dongkol.

"Apa kau ini gila?" tanya Heechul siang itu.

"Ya! Apa hakmu bilang begitu?" Shin Bi tentu saja kesal di bilang gila.

"Hari ini panas sekali. Apa kau mau duduk seharian disini menunggu orang yg bernama Choi Siwon itu?"

"Kenapa kau mencampuri urusanku?"

"Apa kau hanya memperhatikan orang yg kau sukai saja? Apa kau tidak peduli dengan orang-orang di sekitarmu?"

"Ya! Ada apa denganmu?" Shin Bi menatap Heechul aneh.

"Aku menyukaimu Shin Bi-ah, tapi kenapa kau tidak pernah tanggap dengan perasaanku ini. Kau hanya peduli dengan orang itu yg samasekali tidak mempedulikanmu. Bahkan untuk mengingat wajahmu saja dia kesulitan. Apa kau akan mempertahankan perasaanmu untuk orang seperti itu? Kau tau betapa sulitnya mencintai orang lain?"

"Dan kau tau betapa sulitnya mengorbankan perasaan kita untuk orang yg tidak kita sukai?" ujar Shin Bi lalu pergi.

Heechul tercengang.

"Mwo? Kau.. Kau.. Aish, lupakan saja kata-kataku tadi." teriak Heechul.

Shin Bi menjulurkan lidahnya. Tapi di dalam hatinya dia membenarkan juga perkataan Heechul tadi. Benar juga, kenapa aku harus memaksakan perasaanku pada orang yg benar-benar tidak jelas melihatku? Benarkah dia menyukaiku? Hhh, kenapa jadi seperti ini?

Besoknya saat berpapasan, Heechul dan Shin Bi merasa canggung. Heechul merasa malu karna Shin Bi mengabaikan perasaan sukanya. Sementara Shin Bi malu karna diam-diam Heechul tau bagaimana perasaannya pada Choi Siwon.

Heechul berusaha tenang dan menutupi kegugupannya dengan senyuman. Tapi Heechul merasa senyumannya jadi aneh. Ini karna dia samasekali tidak pernah tersenyum pada Shin Bi sebelumnya. Kecuali senyum sinis.

Shin Bi yg melihat Heechul tersenyum padanya pun jadi bingung. Dia marah atau tersenyum? Shin Bi menarik nafas.

"Aku.."

"Aku.."

kedua-duanya mengucapkan kata 'aku' secara bersamaan.

Mereka saling pandang dan tersenyum.

"Mianhae." ujar Heechul.

"Untuk apa?" tanya Shin Bi.

"Kau merasa canggung seperti ini karna ungkapan cintaku kemarin. Jadi aku benar-benar minta maaf."

"Mwo? Hahaha. Kau pikir seperti itu. Yang benar saja. Aku merasa canggung karna kau tau aku menyukai Siwon." jelas Shin Bi.

Heechul merengut kesal.

"Ya! Kenapa tidak kau lupakan saja perasaanmu itu padanya?" Heechul berteriak kesal.

"Mwo? Melupakan katamu. Kalau kau memang menyukaiku, harusnya kau mencari cara bagaimana Siwon bisa mengenaliku dan dekat denganku." ujar Shin Bi.

"Cih, cari saja sendiri." Heechul meninggalkan Shin Bi dengan perasaan dongkol.

"Aish, kenapa dia begitu jual mahal? Dan kenapa juga aku bisa menyukainya? Aigo, aigo, ini membuatku sangat gila." Heechul menggumam sepanjang jalan.

"Anyeong haseo." Joo Ra yg melihatnya langsung menyapanya dengan tampang manis.

Fanfic Please Love Me Again Part 3

Tapi aku terlalu takut untuk masuk. Aku hanya bisa menangis kemudian berlari ke kantor guru untuk mencari orang yg bisa membantuku. Beruntung bagiku saat seorang namja kakak kelasku keluar dari kelasnya.

"Tolong bantu aku." ujarku.

Dia menatapku bingung.

Aku langsung menariknya ke kelas Cheon Doong oppa. Tapi kami terlambat para namja itu sudah pergi tinggal Cheon Doong oppa yg berbaring di lantai dengan baju kotor dan penuh luka.

"Oppa, oppa, " aku terisak memanggilnya. Tapi dia tidak mendengar panggilanku.

"Dia pingsan. Ayo kita bawa ke rumah sakit." ujar namja itu.

Kami memapah tubuhnya sampai ke depan. Tanganku kiriku sibuk menenteng tas dan keranjang berisi kucingnya.

Aku menyetop taksi dan langsung menuju rumah sakit terdekat. Aku dan namja itu menunggu di depan ruangannya.

"Apa yg terjadi?" tanya namja itu.

"Mollayo. Beberapa orang namja memukulinya sampai seperti itu." ujarku.

"Kau harus merahasiakan ini dari orang lain kalau kau tidak ingin orang-orang itu mencarimu dan memukulimu seperti itu. Ini juga demi keselamatannya. Aku harus pulang. Jaga dia baik-baik." ujarnya. Aku mengangguk.

"Gomawo." ujarku.

Dia tersenyum manis.

_MIR POV

Aku tersenyum manis pada Yeoja yg menurutku lumayan manis itu. Dia mungkin sangat mencintai namja itu. Kapan aku bisa mendapatkan seorang yeoja yg mencintaiku dengan tulus seperti itu? Aku tersenyum dan menggeleng-geleng. Ya! Apa yg ku pikirkan ini?

_CHEON DOONG POV

Saat membuka mata, aku terkejut ketika ku dapati diriku di sebuah ruangan apartemen kecil. Aku merasa badanku terasa sakit. Aish, namja-namja itu. Aku pasti akan membalasnya. Mereka pikir aku merebut pacar mereka. Cih, aku bahkan tidak semudah itu menyukai orang lain. Kenapa harus merebut pacar orang lain?

Aku teringat saat lima orang namja datang ke kelasku siang itu sambil membawa tongkat besi.

Tanpa aba-aba mereka langsung memukul kakiku dengan tongkat besi. Aku mengeluh kesakitan.

"Apa yg kalian lakukan?" ujarku sambil meringis kesakitan.

"Kau terlihat pendiam dan dingin dari luar. Tapi sebenarnya kau itu hanya orang yg kesepian dan senang merebut pacar orang lain. Apa kau tidak bisa mendapatkan pacar dengan tampangmu seperti itu?" ujar salah satu namja.

"Mwo? Merebut pacarmu? Cih, yang benar saja. Kau pikir aku serendah itu merebut milik orang lain." ujarku kesal. Mereka kembali memukulku dengan tongkat besi. Mungkin tulang kakiku remuk karna di pukul bertubi-tubi.

"Chagiya, sini. Ini makanlah. Kau pasti lapar. Tenang saja. Cheon Doong oppa tidak apa-apa. Kau harus makan. Hm, kucing pintar."

Aku menoleh. Yeoja Jepang itu duduk di sudut ruangan sambil memberi makan Dadoong, kucingku.

Jadi ini rumah Yeoja Jepang itu. Aku memperhatikan sekelilingku.

Hhh, disini nyaman sekali. Aku merasa hangat. Kenapa yeoja Jepang itu bisa membawaku ke sini? Ruangannya sangat rapi. Dindingnya dilapisi kertas dinding warna biru laut. Terlihat segar di mata.

Waktu ingin bangkit aku merasa tangan dan kakiku kaku. Akh, ini pasti karna penyerangan tadi. Hhh, apa yg harus aku lakukan? Aku ingin ke toilet.

Aku memaksakan untuk bangkit tapi tidak bisa.

"Huwah, kau manis sekali. Aku jadi merindukan Ichigo. Kalau Ichigo disini kalian pasti akan berteman dengan baik. Kamu sangat cute. Pantas saja Cheon Doong oppa sangat menyukaimu." yeoja itu memeluk Dadoong beberapa kali dan mengelus bulunya dengan lembut.

"Permisi.." ujarku.

Yeoja itu kaget dan langsung meletakkan Dadoong. Dia menatapku dengan gugup.

"Aku ingin ke toilet." ujarku.

"Oh ya. Toiletnya ada di sebelah sini." ujarnya sambil menunjuk sebuah pintu.

Aish, apa dia tidak sadar kalau aku sedang sekarat begini?

Untuk beberapa saat dia memperhatikanku yg tidak bergeming juga. Aku menunjuk kaki dan tanganku yg sekarat dengan tatapan-aku-sedang-sekarat-apa-kau-tidak-bisa-melihat-dengan-jelas.

Dia langsung mengerti dan langsung membantuku bangkit. Kemudian memapahku ke toilet. Dia sedikit kesulitan saat memapahku. Mungkin karna badannya yg kecil.

_AYUMI POV

Kenapa aku bisa sebodoh itu? Dia benar-benar butuh pertolonganku. Tapi aku samasekali tidak tanggap.

Cheon Doong oppa keluar dari toilet. Aku memapahnya kembali ke tempat tidur. Jantungku berdegup dengan kencang.

Tiba-tiba kucingnya menghalangi langkah kami sehingga kami berdua jatuh. Dia tepat jatuh di atasku. Aku hampir tidak bisa bernafas karna terkejut. Wajahnya juga sedikit gugup.

"Mianhae." ujarku.

"Dadoong-ah. Apa yg kau lakukan?" Cheon Doong berusaha bangkit. Tapi dia kesulitan.

Akhirnya kami berdua sama-sama bangkit.

Fanfic Please Love Me Again.. Part 2

Aku cepat-cepat pergi. Akan semakin kacau kalau aku membantunya. Aku melupakan niatku yg ingin meminjam buku salah satu junior kelas 2. Lupakan saja. Aku bisa mencari buku lain.

_AYUMI STORY

Aku menyusun buku pelajaranku yg berserakan satu persatu. Bagaimana mungkin bisa bertemu seperti ini? Jantungku hampir saja copot.

Tapi melihatnya sangat dekat seperti tadi sangat mengagumkan sekali. Mata indahnya. Aku ingin menatap mata indah itu sekali lagi.

Malam harinya saat aku belajar, aku sama sekali tidak bisa fokus. Pikiranku hanya tertuju pada Cheon Doong oppa. Aku tidak habis pikir apa yg dilakukannya di kelasku. Apa dia ingin menemuiku? Ah, tidak, tidak. Aku langsung menggeleng. Ponselku berbunyi. Dari ibuku.

"Konbanwa, Haha (Selamat Malam Ibu)." ujarku.

"Ayumi-chan, Ogenki desuka? (Bagaimana kabarmu?)" tanya ibuku.

"Hai, okagesama de. (Berkat ibu aku baik-baik saja.)" ujarku.

"Apa kau sudah makan?" tanyanya.

"Hai, (ya). Kapan ibu ke korea?" tanyaku.

"Ibu masih banyak urusan di Jepang. Ibu belum tau." ujarnya.

Hhh, seandainya Appa dan Haha tidak bercerai, mungkin Haha tidak harus capek-capek kembali ke Jepang.

"Haha, saat ini aku menyukai seseorang. Dia kakak kelasku. Aku harus bagaimana?" tanyaku. Aku biasanya akan menceritakan apapun padanya.

"khkhkh, jadi begitu. Kalau kau ingin dia tau bagaimana perasaanmu, kau harus mengungkapkannya." ujar Umma. Aku termangu. Mengungkapkannya? Apa tidak apa-apa?

"Aku akan mencobanya. Haha, aku merindukanmu." ujarku.

"Haha juga Ayumi-chan. Semoga dia bisa mencintai dan melindungimu. Ibu mau tidur, kau juga. Jangan belajar terlalu malam. Oyasumi Nasai (Selamat Tidur)." ujar Haha.

"Itadakimasu (terimakasih untuk semuanya.)" ujarku lalu menutup ponselku. Aku menangis. Ibu, aku sangat merindukanmu. T_T aku menarik Ichigo yg tertidur di box-nya. Dia bersuara lembut. Ichigo, kapan kita bisa ke Jepang?

Besoknya ku bulatkan tekadku untuk menyatakan cintaku pada Cheon Doong oppa saat pulang sekolah. Aku menunggu di depan kelasnya sambil menggendong Ichigo. Ichigo tidak mau ku tinggal hari ini. Dia diam-diam mengikutiku saat aku pergi ke sekolah, sama sepertiku yg selalu diam-diam mengikuti Cheon Doong oppa.

Saat Cheon Doong oppa lewat, ku beranikan memanggilnya walau aku sedikit gugup.

"Oppa..."

_CHEON DOONG POV

Seseorang memanggilku. Aku berbalik. Yeoja Jepang itu berdiri di belakangku sekarang. Kali ini dia membawa seekor kucing berbulu putih bersih. Aku menatapnya. Dia terlihat gugup, tapi bibir mungilnya bergerak juga.

"Mian aku mengganggu waktu pulang sekolahmu." ujarnya.

"Bukannya kau selalu menggangguku dengan tatapan-tatapanmu itu?" ujarku dingin.

_AYUMI POV

Aku menelan ludah. Lidahku serasa keluh.

"Oppa, saranghaeyo." ujarku dengan suara bergetar.

"Cinta? Hhh, apa kau yakin aku bisa mencintaimu? Bahkan kau sampai merawat seekor kucing, apa itu karna kau terlalu menyukaiku. Kau terlalu banyak bermimpi untuk bisa mencintaiku. Lupakan kalau kau tidak ingin hatimu sakit. Lupakan perasaan bodohmu itu. Dan berhentilah mencintaiku." ujarnya dengan dingin lalu pergi.

Aku menangis. Lebih tepatnya terisak. Kini aku tau bagaimana perasaannya yg sebenarnya. Aku akan mencoba melupakanmu oppa. Akan aku coba. Walaupun itu tidak mungkin dan sangat menyakitkan aku akan berusaha mencobanya. Bahkan dia membenci Ichigo. Aku memeluk Ichigo.

Aku akan membuang perasaan itu.

_CHEON DOONG POV

Aku menunggu diluar sampai Yeoja Jepang itu benar-benar keluar dari sekolah. Dia menunduk sepanjang jalan sambil menggendong kucingnya. Sesekali dia menghapus airmatanya dengan jarinya.

Dia tidak apa-apa, kan? Hhh, dia pasti akan membenciku setelah kejadian ini.

_AYUMI POV

Aku tidak pernah lagi memperhatikannya semenjak hari itu. Bukannya tidak mau, tapi ku tahan keinginanku untuk melihatnya. Bahkan saat berpapasan ku coba untuk menghindari tatapan matanya yg sering membuat dadaku berdegup kencang.

Aku mencoba melupakannya dengan menyukai orang lain, yaitu Nickhun, seorang namja yg cukup manis dengan segala keramahannya. Dia kini bahkan menjadi pacarku meskipun kami sama-sama tidak saling menyukai. Tapi kami mencoba untuk saling peduli dan pura-pura mencintai. Permainan ini sangat konyol.

Dan hari ini, sudah lama rasanya aku tidak memperhatikan Cheon Doong oppa. Saat pulang sekolah aku mampir ke kelasnya, dan aku terkejut saat mendengar suara orang sedang berkelahi. Aku mengintip ke dalam. Aku terkejut. Cheon Doong oppa di pukuli beramai-ramai oleh beberapa namja. Aku menangis. Cheon Doong oppa sangat tidak berdaya. Apa yg mereka lakukan pada oppa?

Fanfic Please Love Me Again.. Part 1

Please, Love Me Again..

Lagi pengen buat fanfic sedih nih. Untuk menyalurkan bakat didi yg suka nghayal, ngimpi, n ngarang, jadi harap maklum aja yow kalo blog saia isinya fanfic semua. Hehehe #apa ini? Malah jadi curcol.
Nah lagi-lagi Didi jadi pemeran yeoja-nya. Narsis dikit ga apa kali ea. Ea dah, met baca aja yow, trus kasih saran atau komen bagi yg mau.

Casting:
~ Didi > Ayumi Kim
~ Cheon Doong Mblaq
~ Mir Mblaq

_AYUMI POV

Awal aku menyukainya saat tidak sengaja pandanganku selalu tertuju padanya. Namja itu selalu duduk sendiri di kantin. Selalu mendengarkan musik lewat headphonenya dan selalu ditemani kucing kecil yg dia masukkan ke dalam keranjang. Satu lagi dia selalu menikmati roti isi daging dan satu kotak susu cair.

Namja itu punya wajah yg cukup tampan dengan raut dingin dan sulit sekali untuk tersenyum. Badannya sedikit kurus dengan ukuran tubuh tinggi. Benar-benar sangat mengagumkan.

Dia bernama Cheon Doong.

_CHEON DOONG POV
Aku menoleh ke arah samping. Lagi-lagi yeoja itu memperhatikanku. Yeoja yg selalu menggulung rambutnya ke atas seperti perempuan Jepang. Dia cepat-cepat menunduk dan melanjutkan makannya. Aku menatapnya sinis. Hhh, apa tidak ada kerjaan lain selain memperhatikanku secara diam-diam. Aku menghabiskan makananku kemudian mengangkat keranjang Dadoong, kucing kesayanganku dan pergi ke kelas. Beberapa yeoja memperhatikanku. Aku hanya berjalan dengan acuh.

_AYUMI POV
Aku mencari-cari namja itu di sekitar kantin, tapi dia tidak ada. Menghilang begitu saja. Aku menghabiskan makananku dan beranjak keluar kantin.

Saat pulang sekolah aku mengikutinya dari belakang dengan jarak 5 meter sebelum sampai ke halte. Tiba-tiba dia menoleh ke belakang, aku kaget dan langsung cepat-cepat sembunyi. Dia mendengus kesal lalu berjalan lagi. Huwah, dia berjalan cepat sekali. Aku sampai di halte. Dia tidak kelihatan. Hhh, apa dia sudah naik bus?

"Kau mencariku?"

Aku menoleh, Cheon Doong menatapku dengan tatapan tidak menyenangkan. Akhirnya bisa sedekat ini. Untuk beberapa saat aku tidak bisa berbicara karna terlalu gugup.

"Kau tidak bisa berbicara? Aish, berhentilah mengikutiku. Aku tidak suka kau mengikutiku." ujarnya lalu pergi.

Aku menunduk. Aku malu karna ketahuan. Mungkin aku gila karna terlalu menyukainya.

Aku masuk ke dalam apartemen kecilku. Ichigo, kucing kesayanganku berwarna putih bersih menyambutku. Aku langsung menariknya ke pangkuanku dan mengelus kepalanya dengan lembut.

"Ichigo, kau tau, hari ini aku sangat malu sekali. Dia tahu kalau aku sering mengikutinya, dan dia tidak menyukainya. Aku harus bagaimana? Aku menyukainya ichigo. Sangat menyukainya." aku memeluk Ichigo.

_CHEON DOONG POV

Aku meletakkan Dadoong di sampingku, tepatnya di bangku kosong di sampingku.

"Huwah, dia sangat manis sekali." seorang yeoja menghampiri Dadoong.

Aku menatap yeoja itu dengan dingin.

"Kenapa? Kau ingin memilikinya?" tanyaku. Yeoja itu menggeleng dengan takut-takut.

"Aniyo, mianhae." ujarnya lalu duduk di bangkunya.

"Dia sangat dingin sekali."

"Pantas saja dia tidak punya teman."

"Dia hanya punya kucing kecil itu, teman satu-satunya. Menyedihkan sekali."

Para yeoja itu sekarang sibuk membicarakanku di belakang.

"Ya! Apa kalian tidak bisa mengurus diri kalian sendiri?" ujarku kesal. Mereka pura2 menulis. Aish, aku mendengus kesal.

"berhubung pelajaran ini ada sangkut pautnya dengan kelas 2, jadi ibu minta kalian mencatat beberapa hal penting dari pelajaran kelas 2 lalu. Kalian bisa meminjam buku adik kelas kalian sebagai bahan tambahan. Dua minggu lagi semua harus di kumpulkan." ujar Ibu Cha menutup pelajaran hari ini. Aku mendesah, buku adik kelas. Yang benar saja. Tidak ada satu pun yg ku kenal dari kelas ini, apalagi para juniorku.

Saat memasuki kantin, aku melihat Yeoja Jepang itu duduk sendirian.

Dia sibuk dengan es krimnya. Hhh, yeoja itu memang aneh. Di musim dingin begini dia malah menjadikan es krim sebagai makan siangnya. Dia menoleh ke arahku. Aku pura-pura melihat objek lain. Benar saja, dia tidak punya pemandangan lain selain aku. Cih..

_AYUMI POV

Aku menikmati es krim pesananku. Hhh, aku harus mendinginkan kepalaku karna belajar seharian. Beberapa orang memandangiku dengan aneh. Mungkin mereka heran melihatku.

Tidak sengaja pandanganku tertuju ke arah pintu masuk kantin. Ah, itu dia Cheon Doong oppa. Aku merasa jantungku berdegup kencang. Inikah perasaan cinta yg sesungguhnya? Tapi dia tidak suka aku memandanginya, bukan, dia tidak suka aku mengikutinya. Jadi, aku boleh memandanginya? Ah, ya. Tentu saja. Dia tidak melarangku.

_CHEON DOONG POV

Saat pulang sekolah, aku memasuki salah satu kelas junior. Aku terkejut saat membuka pintu, Yeoja Jepang itu ingin keluar juga. Dia juga terkejut. Sampai-sampai buku-buku yg dibawanya terjatuh.

Lirik Lagu Let It Go by Heo Young Saeng

Lirik hits Let It Go by Heo Young Saeng

Naege musimhan deut chagapgiman hanniman
Nan jal moreul geatman gata niga nan eoryeowo eoryeowo
Ajikkaji haebogo haedo ireon yeojaraseo jopgo
Jobeun sosimhan naraseo maeil dolgo dora gyesok
Ireon naega geureon nege jakku kkeullyeoga buranhalppuninde apajil ppuninde
Jebal mworado mareul haebwa naege dapdaphage
Geojitmarirado haebwa neon gapgaphage

Sigan ttawin eopda milgo danggimyeo neoreul eotgien
Aswiul geotdo eopda neo malgodo manheuni
Gihoeneun dan han beon deoneun mutji anha
Animyeon kulhage bonaejulge

Just let it go, let it go, let it go
Wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go, let it go, let it go oh no
Mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo

Sijak jocha eopda niga nal gajigo tto jaendamyeon
Sonhae bol geotdo eopda wollae hanjayeosseuni
Jinsimi eopdamyeon nado jul ga eobseo
Wollae neon naekke aniesseuni



Just let it go, let it go, let it go
Wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go, let it go, let it go oh no
Mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo

Moreugenni moreugenni ganghan cheok haneun mal
Dwie sumeun nae mam anin cheok ganeun cheok
Naemin son nochiji mallan mal

Just let it go, let it go, let it go
Wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go, let it go, let it go oh no
Mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo

Neo ttaeme jichyeogado moreun cheok mot bon
Cheok geuge nan neomu apawa
Charari sirtamyeon sok siwonhage sirtago
Soljikhage ga dallago geuge nan deo natjanha
Ni mari eoryeowo ni
Mameul geot gatae modeun ge jangnaninji
Chakgakhae beoril geot gatae
Jogeumman maeumeul yeoreo hwaksilhi
Malhaejwo mwoga dwaetdeun ni mare ttarajulge nan

21:36, Mg 21-08-2011

Lirik Lagu Can U Smile by Infinite

Lirik Can U Smile by Infinite

Aju orae jeon, neoreul boatdeon
Geu neukkimeul gieokhae nan
Neoreul alatdeon, nareul alatdeon, geu shijeoli saenggakna

Neoreul dalmgo shipdeon, eouligo shipdeon
Ganjeolhaesdeon shiganeul
Nan dashi saenggakhae, da jinagan, hannat chueok bboningeol

And can u smile, nega galajanha nan
Gwenchanhdajeonha
Majimak noege, nan igeot bakken mot junabwa

Imi orae jeon, naega badatdeon, ni mameumeul giokhae nan
Naegen neomchideon niga
Gomabdeon geu shijeoli saenggakna

Gajang saranghal ddae
Gajang haengbokhal ddae
Ibyeoleul majuhaesseo naegen cham
Neomchyeoseo mianhaeseo
Jabadul sun eobtneungeol

And can u smile, nega galajanha nan
Gwenchanhdajeonha
Majimak noege, nan igeot bakken mot junabwa

Geuredo geureodo gyeolgtk geureodo nan
Hajiman amado gyeolguk geureodo nan
Geuredo geureodo gyeolguk geureudo nan
Hajiman gyeolguk geureodo nan
Geurae binbeonhaejin ni geumal dabdabhaesseo

Byeonhaejin ne maltuwa hengdonge
Halmal obtge mandeundago
Hwoman nage dodgundago
Ttoadaemyeo gyeokhaejin bam haneule byeoli
Balghyeojwissji dali
Bichyeojwissji hanshi gal gil gatji
Byeoldeulgwa bami onda
Dareun byeole gareojil bbun
The moon always stay there
I'll always be here for you want you

And can u smile
Neol chapgo shipjiman
Butjabgo shipjiman
Ne gyote isseosseo neon uteumeul ilheogajanha

And can u smile
Naega garajanha nan
Gwenchanhadajanha
Ne gyoeteul ddeonaya neon
Haengbokhal su isseunikka

21:35, Mg 21-08-2011

Lirik Lagu Sarang Sarang Sarang by FT Island

Lirik hits Sarang Sarang Sarang by Ft Island

Shimjangi meomchunda nae sumi meorineunda niga tteonada
Gaseumi shirige neoman saranghaetta haengbokhaesseotta
Ni namjaro tae eonaseo haneopshi saranghaesseotta
Geugeo dwaeto nunmulkul chama boryeonda

Bitmuri onmomeul jeokshindat
Teo aesseo gogael deureo haneureul barabonda
Nae nune deureogan biga neoreul saenggak khamyeo
Chamgo tto chamawatteon nunmureul daeshin haejunda

Michidorok saranghaesseo neomuna haengbokhaesseota
Saranghan chueogeun haegetun neoreul bonaenda

Anyeong nae sarang sarang sarang
Jalgayo nae sarang sarang sarang
Chaoreuneun naye nunmuri onmomeul jeokhyeodo
Ijeneun goodbye goodbye goodbye
Nareul tteona budi haengbokhae
Han georeum han georeum niga meoreojinda

Mareopshi suljaneul chaeunda
Himgyeopge sone deulmyeo hansumeul baeteobonda
Hanjaneul mashyeobonda
Neoreul saenggak hamyeo
Chamgo tto chamawatteon nunmureul hamkke samkinda

Michidorok saranghaesseo neomuna haengbokhaesseota
Saranghan chueogeun haegetun neoreul bonaenda


Anyeong nae sarang sarang sarang
Jalgayo nae sarang sarang sarang
Chaoreuneun naye nunmuri onmomeul jeokhyeodo
Ijeneun goodbye goodbye goodbye
Nareul tteona budi haengbokhae
Han georeum han georeum niga meoreojinda

Nan gaseumi chagawo sarangeul mollaneunde
Jeongmal gomawo ijeya arasso ireon ge sarangiran geol
Shimjangi meomchunda nae sumi meo eonneunde niga tteonada

Anyeong nae sarang sarang sarang
Jalgayo nae sarang sarang sarang
Chaoreuneun naye nunmuri onmomeul jeokhyeodo
Ijeneun goodbye goodbye goodbye
Nareul tteona budi haengbokhae
Han georeum han georeum niga meoreojinda

Bitmuri onmomeul jeokshinda haneureul barabonda
Chaoreuneun naye nunmuri onmomeul jeokshyeodo

Ijeneun goodbye goodbye goodbye
Nareul tteona budi haengbokhae
Han georeum, Han georeum, niga meordojinda

21:34, Mg 21-08-2011

Kamis, 18 Agustus 2011

Fanfic Show Me Your Love part 5

Sementara Heechul sibuk merapikan rambutnya yg agak panjang dgn gunting.

"Shin Bi-ah, apa kau bawa sisir?" tanya Heechul. Shin Bi menatapnya tajam. Tangannya sibuk menyisiri rambut panjangnya.

"Apa kau tidak lihat aku sedang menggunakannya?"

"Berikan padaku." heechul menarik paksa sisir milik Shin Bi. Shin Bi menggerutu kesal.

"Apa kau punya kaca?" tanya Heechul lagi.

"Tidak ada." Shin Bi menyembunyikan kacanya di dalam buku.

"Berikan padaku." heechul kembali menarik buku Shin Bi. Shin Bi masih tetap berusaha sabar walaupun hatinya dongkol.

Dan terakhir saat Shin Bi ingin mengoleskan bedak di wajahnya, Heechul mulai lagi

"Aku pinjam bedakmu." ujar Heechul sambil meraih kotak bedak itu dari tangan Shin Bi. Shin Bi makin dongkol.

"Ya! Kau ini." Shin Bi menatapnya aneh.

"Mwo? Kau iri dengan kecantikan kulit wajahku?" tanya Heechul sambil ber-aegyo.

"Aish, menjijikkan sekali." Shin Bi mencibirnya.
0"Mwo? Kau bilang apa tadi?" tangan Heechul langsung bergerak menggunting rambut belakang Shin Bi.

Shin Bi kaget dan shock.

"KIM HEECHUL....!!" Shin Bi berteriak kencang sekali. Semua kaget. Rambut indahnya. Dia menatap rambutnya yg sangat berharga itu. Bukan apa-apa, tapi Heechul mengguntingnya cukup banyak. Dan kini rambut belakangnya jadi aneh.

"Upz, mianhae." ujar Heechul dgn tampang innocent.

Shin Bi merebut gunting itu dari tangan Heechul dan ingin balas dendam.

Heechul panik melihat wajah Shin Bi yg jelas sangat mengerikan saat emosi.

"Shin Bi-ah, Shin Bi-ah... Aku benar-benar tidak sengaja." Heechul berusaha menghindar. Tapi Shin Bi lebih cepat dari dugaannya. Anak rambutnya terpotong. Dan hasilnya... rambut Heechul kelihatan lebih aneh. Heechul cepat-cepat mengambil kaca. Dan berteriak. Seisi kelas hanya geleng2 kepala melihat mereka.

Pak Kim datang dan memandangi mereka secara bergantian. Keduanya malah saling memandang dengan tajam.
"Kalian berdua keluar dan kembali masuk saat kalian sudah tau bagaimana cara menghargai org lain." ujar Pak Kim.

Shin Bi mengambil tasnya. Sementara Heechul sibuk menyusuni semua barang yg dipinjamnya dari Shin Bi dan membawanya keluar.

"Ini semua karnamu." ujar Shin Bi masih kesal.

"Siapa suruh kau membawa semua ini?" Heechul cuek. Mengambil kaca dan memperhatikan potongan 'rambut barunya'.

"Aish, kau ini benar-benar. Argh, gaya rambutku jadi aneh."

"Kau pikir semua ini karna siapa? Apa kau ingin terus-terusan menyalahkanku? Potongan rambutku juga jadi aneh karna ulahmu."

"Ayo."Heechul menarik tangan Shin Bi keluar.

"Apa yg ingin kau lakukan?"

"Kita lebih baik potong rambut saja."

"Mwo? Kau dengan mudahnya bilang begitu. Aku tidak ingin memotong sedikitpun rambutku yg indah ini." ujar Shin Bi.

"Jadi begitu? Ya sudah terserah kau saja." Heechul lalu pergi.

Shin Bi merasa kesal.
"Argh, ini semua karnamu."
Shin Bi mengikat rambutnya supaya rambutnya yg terpotong bisa tertutupi. Kemudian turun ke bawah. Shin Bi bersorak dalam hatinya saat melihat Siwon sedang berlatih sendirian di lapangan basket. Dia berinisiatif untuk membeli coke kesukaan Siwon.

"Anyeong haseo oppa.." sapa Shin Bi mendekati Siwon yg sedang duduk sehabis latihan. Siwon menyeka keringatnya dengan handuk. Dia menatap Shin Bi dari ujung kaki ke ujung kepala

"Oppa, kau pasti haus. Ini minumlah." Shin Bi mengulurkan coke yg dibelinya pada Siwon. Siwon menerimanya dan mengucapkan terimakasih, lalu meneguk coke itu sampai habis.

"Ngomong-ngomong, sepertinya aku pernah melihat wajahmu." ujar Siwon.

Gubrakk!!! Shin Bi hampir pingsan mendengar itu. Apa ini? Apa dia tidak mengenaliku sedikit pun? Baru kemarin kami latihan basket bersama, kenapa dia tidak mengenaliku juga. Apa dia punya penyakit pada penglihatan? Shin Bi menggumam dengan dongkol.

"Bukankah kita latihan basket bersama semalam?"

"Oh iya. Aku lupa. Mianhae Oh Shin Bi." ujar Siwon sambil tersenyum manis menunjukkan lesung pipinya. Shin Bi melongo dibuatnya, tapi dia segera sadar saat Siwon menyebut namanya.

"Apa tadi? Oh Shin Bi?"

"Iya. Kamu Oh Shin Bi kan?" tanya Siwon.

Apa lagi ini? Dia tidak ingat wajahku tapi dia ingat namaku. Apa dia mau membuatku gila? Aish, apa Siwon oppa sebodoh ini?

"Aku pergi dulu." ujar Shin Bi.

"Ye gomawo.."

___
Shin Bi termenung di tangga kampus.

"Ya! Apa yg kau lakukan disini?" Joo Ra menepuk bahunya.

"Aniyo. Aku cuma merasa sedih." ujar Shin Bi.

"Wae?"

"Apa mungkin Siwon oppa akan menyukaiku, mengenali wajahku saja dia sangat sulit." ujar Shin Bi.

"Hwaiting! Kamu harus semangat dan lebih banyak lagi memberi perhatian." Joo Ra berusaha menyemangati.

Shin Bi menoleh ke arah Joo Ra.

"Kau benar!" ujarnya. Joo Ra tersenyum.

Minggu, 14 Agustus 2011

Fanfic Show Me Your Love part 4

"Tadi ada orang bodoh yg meninggalkannya di tribun." ujar Heechul masih mengunyah.
#hehehe, buat Yeni Eonnie, bukan aku yg bilang ea, salahkan aja tuh si Heechul.

"Kau!" Shin Bi benar-benar merasa sangat kesal.

"Mwo? Kau mau?" tanya Heechul.

"Itu kotak bekalku dan itu bukan untukmu. Kau ini rakus sekali."

"Oh, maaf. Besok tolong bawakan lagi." ujar Heechul sambil meletakkan kotak bekal yg sudah kosong itu di tangan Shin Bi, lalu pergi.

"Aish, arrgh, ingin sekali rasanya dia ku jadikan kimbab." ujar Shin Bi.

Akhirnya Shin Bi masuk ke ruangan juga. Heechul tertidur di bangkunya.

"Aish, si rakus ini. Dia tidur setelah kenyang." ujar Shin Bi kemudian duduk dengan dongkol.

"Di jam pertama tadi kau tidak masuk. Ada apa denganmu?" tanya Joo Ra.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya malas masuk." Shin Bi membuka ponselnya dan memperhatikan foto-foto Siwon yg berhasil diambilnya.

"Ukh, dia tampan sekali." ujar Shin Bi.
Joo Ra menarik ponsel Shin Bi.

"Ini kan kakak kelas kita." ujar Joo Ra.

"Kau kenal?" tanya Shin Bi.

"Siwon-ssi. Dia mahasiswa paling berprestasi di kampus ini. Rumahnya juga dekat rumahku."

"Jongmal?" tanya Shin Bi.

"Tentu saja." ujar Joo Ra."Kau menyukainya?"

"Sst!"

"Hahaha, jadi begitu. Aku bisa mengaturnya." ujar Joo Ra.

"Aku malu." Shin Bi menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

"Wae?"

"Apa dia akan menyukaiku?" tanya Shin Bi lagi.

"Kita coba saja." ujar Joo Ra.

"Hyak! Kalian sangat berisik!" ujar Heechul.

____
Sepulang dari kampus Shin Bi mampir ke tempat Joo Ra.

"Dia akan latihan basket di samping rumahnya menjelang sore nanti. Kita bisa shoping online di rumahku lebih dulu." ujar Joo Ra.

"Baiklah." ujar Shin Bi.

Benar saja Siwon latihan basket di samping rumahnya saat sore hari. Joo Ra menarik tangan Shin Bi dan menemui Siwon.

"Anyeong oppa."

"Ne, anyeong. Ini siapa? Teman baru?" tanya Siwon ke Joo Ra.
Shin Bi gondok. Mwo? Teman baru? Padahal kami sekolah di smu yg sama selama 2 tahun. Dan pertemuan yg kemarin itu saat orientasi dia juga tidak ingat? Walaupun sedekat itu? Teriakan gaje-ku kemarin juga dia tidak ingat? Omo, apa-apaan ini? Shin Bi menggumam dalam hati, tapi dia tetap pasang senyum manis di depan Siwon.

"Anyeong haseo, naneun Shin Bi imnida." ujar Shin Bi memperkenalkan diri.

"Naneun Siwon imnida." Siwon tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya. Shin Bi terpana. Segala kedongkolannya tadi lenyap tak berbekas. #kayaknya rada lebay nih. Hehehe

"Oppa, Shin Bi ingin belajar basket denganmu. Kau mau mengajarinya?" tanya Joo Ra.

"Ye. Ayo kita mulai." ujar Siwon.

Shin Bi menatap Joo Ra kesal.
"Hyak! Apa kau gila? Aku tidak akan mungkin bisa melempar bola basket itu ke keranjang dengan benar. Pegang bolanya saja aku tidak pernah." bisik Shin Bi.

"Jongmal? Ini kan bagus untukmu. Kau bisa belajar sambil mendekatkan diri dengannya." ujar Joo Ra.
Shin Bi terdiam. Kemudian dia mengangguk.

Siwon mulai mengajari Shin Bi dengan gayanya yg hangat dan bersahabat. #wah ga kebayang nih

Shin Bi merasa hatinya meledak-ledak karna akhirnya dia bisa sedekat ini dengan namja yg di sukainya lebih dari 2 tahun itu.

Setelah 15 menit latihan, Siwon mengajak Shin Bi istirahat.

"Sepertinya kau kelihatan lelah. Kita istirahat dulu." ujar Siwon. Shin Bi mengangguk. Beberapa menit kemudian dia tersadar, dimana Joo Ra?

"Dimana Joo Ra?" tanya Siwon ke Shin Bi.

"Mollayo (Aku tdk tau)" ujar Shin Bi.

Aish, anak itu. Kenapa dia pergi begitu saja? Shin Bi kesal. Dia jadi makin canggung didekat Siwon. Tapi tetep senang juga.

"Kalian sudah selesai?" tanya Joo Ra tiba-tiba. Siwon dan Shin Bi menoleh ke arahnya.

"Kau darimana saja?" tanya Siwon. Shin Bi mengangguk. Artinya dia juga menanyakan hal yg sama.

"Kalian haus kan? Ini aku beli coke kesukaan Siwon oppa." ujar Joo Ra.
Shin Bi termangu. Jadi begitu. Jadi Siwon oppa sangat menyukai coke.

Saat pulang, Shin Bi berkali-kali mengucapkan terimakasih pada Joo Ra.

"Jongmal gomawoyo, Joo Ra-ssi. Ngomong-ngomong, kau tau darimana kalo Siwon oppa sangat suka coke?" tanya Shin Bi.

"Dia sering menyuruhku membeli coke." ujar Joo Ra.

"Apa kalian sedekat itu?"

"Menurutmu?"

"Ya! Aku bertanya padamu. Tapi kenapa kau bertanya balik?"

"Hehehe, itu rahasia." ujar Joo Ra.

"Ya!" Shin Bi berseru kesal.

"Kau penasaran? Apa kau begitu sangat menyukainya?" Joo Ra menyikut lengan Shin Bi.

"Jangan begitu. Aku ini pencemburu." ujar Shin Bi.

"Kau pikir hanya kau? Aku juga."

"Ya sudah, ya sudah. Kalau kau mengajakku bicara terus, kapan aku bisa pulang?" tanya Shin Bi kesal. Joo Ra menatapnya bengong.

____
Pak Kim masuk. Shin Bi sedang tidak bersemangat hari ini. Dia tidak mempedulikan kuliah yg dibawakan Pak Kim. Dia asyik berkaca dan memainkan rambutnya yg panjang.

Show Me Your Love part 3

"Hyak! Apa kau tidak bisa mengecilkan suaramu?" bisik Shin Bi dengan tekanan nada marah.

Heechul tersenyum sinis.

"Siapa kau berani mengatur dan menyuruhku." ujar Heechul lagi dengan keras.

Shin Bi tidak bisa menahan emosinya lagi. Kali ini dia bicara dengan nada tidak kalah kuat dengan Heechul.

"Aish, kau ini! Kau benar-benar sangat menyebalkan. Ingin sekali rasanya aku melemparmu dari atap kampus."

"Kenapa tidak kau lakukan?"

"Hyak! Hyak! Hyak! Apa anak-anak sekarang tidak bisa menghargai orang yg lebih tua. Kalau kalian punya masalah pribadi, lebih baik keluar saja." Pak Kim, dosen itu menatap mereka dengan kesal. Shin Bi menunduk. Sementara Heechul bangkit dari kursinya.

"Terima kasih atas izinnya. Pelajaran yg kau berikan benar-benar tidak berkualitas. Sangat membosankan." heechul lalu pergi diiringi pandangan heran dari seisi kelas. Pak Kim terlihat bingung tapi dia membiarkan Heechul keluar.
"Aish, apa yg dipikirkannya? Dia benar-benar tidak punya sopan santun." ujar Shin Bi saat makan siang di kantin kampus.

"Menurutku dia terlihat sangat cool, cute, dan tampan. Dia benar-benar sangat gentle." ujar Joo Ra. Seseorang menimpuk kepala Joo Ra.

"Hyak! Berhenti membicarakan tentangku. Kau tidak perlu mengumbar ketampananku padanya. Dia juga tidak tau apa makna dari kata tampan itu." Kim Heechul ternyata sudah berdiri di belakang mereka.

Shin Bi menatapnya kesal. Ingin sekali rasanya Shin Bi melempar mangkuk mienya ke wajah Heechul.

"Kau pergilah sebelum mangkuk ini mengenai wajah cantikmu itu." ujar Shin Bi.

"Kau hanya pintar berkata-kata tanpa membuktikannya dalam perbuatan." ujar Heechul.

"Jadi kau ingin aku melemparnya?" tanya Shin Bi siap-siap mengangkat mangkuknya.

"Ye, ye, ye. Arasso. Aku pergi." ujar Heechul cepat-cepat menjauh.

"Huwah, dia keren sekali." ujar Joo Ra.
"Hyak! Babo ya! Dia sudah memukul kepalamu tapi kau bilang itu keren. Apa kau sebodoh itu?" tanya Shin Bi.

Ah Joo Ra hanya senyum-senyum.

"Aish, dia benar-benar sama gilanya dengan Kim Heechul itu." gumam Shin Bi.

_____
Hari ini Shin Bi bolos. Dia melarikan diri dari pelajaran kuliah yg membosankan.

"Walaupun sudah bertemu lagi dan kuliah di kampus yg sama, tapi begitu sulit untuk memperhatikan dan bertemu dengannya seperti di smu dulu. Hari ini aku harus merelakan jam kuliahku demi bertemu dengan Siwon oppa. Shin Bi fighting." ujarnya. Shin Bi mempersiapkan 1 botol minuman kesehatan dan 1 kotak bekal makanan sehat juga. Kemudian duduk di tribun dekat lapangan basket memperhatikan Siwon dan teman-temannya bermain basket.

Shin Bi kesenangan. Huwah, akhirnya aku bisa melihatnya juga. Dia hanya memperhatikan permainan basket Siwon kemudian mengambil beberapa foto.

"Siwon oppa hwaiting!!" seru Shin Bi.
Siwon kaget melihat seorang yeoja duduk sendirian di tengah tribun sambil meneriakkan namanya. Tapi dia tetap memberikan senyumnya yg manis. Ini membuat Shin Bi makin gila.

"Oppa, you are so perfect ^^." teriak Shin Bi lagi.

Siwon hanya mengangguk-angguk.

"Siapa dia?" tanya teman Siwon.

"Mollayo (aku tidak tau)." ujar Siwon. Teman-temannya hanya geleng-geleng kepala.

Shin Bi masih setia dengan hobi barunya, apalagi kalo gak teriak-teriak gaje. #ups, maaf Eon hehehe

"Hyak! Apa kau tidak bisa teriak lebih kencang lagi?" tanya seseorang di belakang Shin Bi. Shin Bi menoleh. Kim Heechul, lagi?

"Kau mengikutiku?" tanya Shin Bi kesal.

"Aku sudah tidur dari beberapa menit yg lalu disini. Kau pikir mengikuti seseorang sepertimu itu bagian dari hobiku?" tanya Heechul kesal.

"Aish, kau selalu mengganggu hidupku." ujar Shin Bi.

"Tapi kau jelas-jelas mengganggu istirahatku." ujar Heechul tidak mau kalah.

"Kau benar-benar menyebalkan." ujar Shin Bi. Dia berbalik menatap lapangan basket yg sepi.

"Omo, dimana Siwon oppa?" Shin Bi memperhatikan sekeliling lapangan. Siwon dan teman-temannya sudah bubar dan masuk ruangan.

"Aish, ini semua karnamu." ujar Shin Bi ke Heechul lalu pergi.

"Hyak! Kau, kau mau kemana?" tanya Heechul.

"Bukan urusanmu." ujar Shin Bi cuek.

Shin Bi mengelilingi kampus dengan mengendap-endap supaya tidak ketauan dosen, berusaha mencari dimana ruangan Siwon berada.

Heechul menepuk bahunya dan itu sangat mengagetkan Shin Bi. Shin Bi merasa emosinya sudah memuncak, tapi begitu dia tau situasinya seperti apa, Shin Bi hanya bisa menahan amarahnya.

"Apa yg kau lakukan disini?" tanya Heechul sambil mengunyah kimbabnya dengan santai dan tanpa merasa bersalah, tangan kirinya memegang kotak bekal milik Shin Bi.

"Kau! Darimana kau dapatkan kotak bekal itu?" tanya Shin Bi marah.


Selasa, 09 Agustus 2011

Fanfic Love Story part 11

_JUN KI STORY_
Aku merasa senang saat tau Hyo Mi bisa sekolah lagi. Aku berjalan ke arah rumahnya untuk mengantar surat pemberitahuan bahwa Hyo Mi bisa sekolah lagi titipan wali kelasku.

Aku merasa terkejut saat melihat Hyo Mi tertawa dengan namja yg pernah satu bus denganku, Cho Kyuhyun di depan rumah Hyo Mi. Hyo Mi sepertinya sangat senang bersamanya. Sejak kapan mereka bisa sedekat itu? Saling tukar syal dan penutup telinga? Aku merasa dadaku terasa sakit melihat mereka begitu akrab. Aku cemburu? Tapi aku segera sadar. Selama ini aku tidak pernah melakukan hal yg berarti buat Hyo Mi, yg hanya di pikiranku saat itu bagaimana melihat Hyo Mi dengan tampang bodohnya menghadapi semua perbuatan-perbuatan jahat kami. Apa aku sudah terlambat untuk bilang aku menyukainya?

_HYO MI STORY_
"Aku pulang!" ujarku pada Omma yg kali ini sedang merawat kucing kesayangannya.

"Hyak! Kenapa kau lama sekali? Kau bahkan sudah pergi lebih dari satu jam. Aku bahkan tidak makan karna menunggu mie cina darimu."

"Mianhaeyo Omma. Aku akan mengambil mangkuk." aku bergegas ke dapur dan menuangkan mie cina itu ke dalam mangkok.

"Aigo, mie ini sudah terlalu lunak dan mengembang." ujar Omma.

"Tapi mie itu enak sekali Omma. Apa aku harus mendiamkannya beberapa menit di atas salju supaya mie itu mengeras." ujarku.

"Aigo, apa kau sebodoh itu?" tanya Omma kesal.

Seseorang mengetuk pintu rumah kami.

"Aku akan buka pintu dulu." ujarku.

"Jun Ki.."

"Anyeong haseo." ujarnya.

"Ye, mari masuklah."

"Apa aku mengganggumu?"

"Aniyo. Ada apa?" tanyaku.

"Aku membawa surat yg menyatakan kalau kau bisa sekolah lagi." ujarnya sambil tersenyum cerah.

_JUN KI STORY_
Dia memandangku tanpa ekspresi. Tidak ada senyum manis yg semula ku bayangkan akan merekah di wajahnya.

"Jun Ki-ah, kau tidak perlu bersusah payah mengantarkan surat itu padaku. Karna bagaimana pun aku tidak bisa kembali ke sekolah karna beberapa hal. Aku tidak ingin merusak kebahagiaan kalian yg ada saat aku tidak ada. Lagipula aku bukan orang yg pintar bahkan terlalu bodoh. Aku hanya bisa menghabiskan uang appaku untuk sekolah."

Aku keheranan mendengar dia bicara seperti itu.

"Apa kau tidak memikirkan masa depanmu seperti apa? Setidaknya kau harus sekolah untuk mewujudkan masa depanmu." ujarku.

dia terdiam sejenak.

"Orang seperti diriku tidak berhak memiliki cita-cita bahkan impian. Karna hal itu mustahil terjadi." ujarnya.

Aku melongo menatapnya. Sebenarnya apa yg dia pikirkan itu. Apa dia begitu sangat bodoh sampai tidak punya cita-cita bahkan jadi seorang ibu yg baik pun tidak? Omo...

"Apa kau yakin?" tanyaku masih tidak percaya dengan apa yg di bilangnya.

Dia mengangguk.

"Aish, apa kau sudah gila? Aku tidak mau tau, kau harus datang besok."

"Ya! Bukannya selama ini kalian tidak pernah menyukaiku saat aku ada di kelas kalian, duduk dan belajar bersama kalian? Tapi kenapa sekarang kau memaksaku untuk datang ke sekolah? Apa kau ingin melihatku menderita lagi karna ulah kalian? Setiap hari aku bahkan tidak bisa belajar dengan tenang." matanya berkaca-kaca.

Aku terdiam menatapnya. Baru kali ini dia mengungkapkan apa yg di rasakannya saat kami mengerjainya.

"Aku pulang dulu." ujarku.

Dia mengangguk.

_DONG HAE STORY_
Hari ini sudah sepuluh hari Hyo Mi tidak masuk. Aku mendesah. Semua teman-temannya dan wali kelasnya bahkan menutupi apa yg terjadi pada Hyo Mi.

Aku menemui Lee Jun Ki.

"Ada apa?" tanyanya.

"Kau tau dimana Hyo Mi?"

"Apa kau harus menanyakan itu setiap kali kita jumpa?" tanyanya kesal.

"Kalian semua menutupi apa yg terjadi pada Hyo Mi."

"Kenapa kau tidak menanyakannya padanya?"

"Kalau aku tau aku pasti tidak menanyakan ini padamu."

"Pergilah. Tidak ada gunanya kau menanyakan lagi. Dia tidak ingin sekolah lagi." ujarnya. Aku tercekat. Benarkah?

_HYO MI STORY_
Aku menatap seragam sekolahku kemudian menatap surat izin masuk kembali di meja belajarku. Ah bagaimana ini? Apa aku harus sekolah lagi? Aku sebenarnya merindukan suasana sekolah.

Ku putuskan untuk sekolah lagi. Masih ada waktu 20 menit sebelum bel masuk berbunyi. Aku bergegas memakai seragam sekolahku kemudian berpamitan pada Omma. Omma kaget.

"Odika?" tanya Omma.

"Sekolah. Aku pergi."

"Tapi kau belum makan." ujar Omma.

"Nanti bisa di sekolah." ujarku.

Aku naik ke dalam bus.

"Hyo Mi-ssi..." seseorang memanggilku. Aku menoleh.

"Anyeong Kyuhyun-ssi.." sapaku dengan senyum senang. Hari ini dia kelihatan segar padahal sedang musim dingin. Aku duduk di sebelahnya. Jantungku berdetak cepat. Ah apa ini? Kenapa aku begini jika di dekatnya?

"Kita duduk sama lagi." ujarnya.

"Ye." ujarku.

"Kau tidak bosan duduk denganku?"

"Aniyo." ujarku

"Kapan kita pergi sama lagi?" tanyanya.

"Makan mie cina?" tanyaku.

"Ye. Aku akan pesan yg banyak. Kali ini aku yg akan bayar." ujarnya.

"Jongmal?" tanyaku. Dia mengangguk.

"Aku pergi dulu." ujarku.

"Ye."

Minggu, 07 Agustus 2011

Fanfic Sarangeul Yuji part 12

"Aniyo. Akhir-akhir ini nomornya sulit di hubungi. Nanti kalau ada kabar tentangnya aku akan menemuimu." ujar Hong Ki oppa.

"Ye. Aku pergi dulu. Gamsahamnida." pamitku.

"Sampai jumpa." ujarnya.

Aku melangkah gontai di sepanjang jalan menuju rumahku. Apakah aku harus kehilangan orang-orang yang aku sayangi?

____
Sebulan berlalu. Aku menjalani semuanya sendirian. Kuliahku terbengkalai karna aku jarang masuk dan lebih mementingkan pekerjaanku.

Kudengar dari Seung Ho, Joong Ki oppa dan teman seangkatannya wisuda beberapa hari yg lalu. Hari ini, aku berjalan-jalan di sepanjang kota Seoul untuk mencari barang yg bagus untuk orang yg sangat aku cintai, Joong Ki oppa. Sebuah kamera terbaru berwarna putih menjadi pilihanku. Mungkin di LA nanti oppa bisa memotret banyak objek yg indah. Aku membungkusnya rapi dengan kertas kado berwarna biru muda.

Aku mengetuk pintu rumahnya. Tidak ada jawaban.
Seorang ahjuma keluar.

"Anyeong haseo, apa Joong Ki-ssi ada?" tanyaku.

"Dia sudah pergi ke bandara."

aku terkejut dan buru-buru permisi, langsung menuju bandara.

Aku menuju ruang tunggu. Tapi orang yg ku cari tidak ada. Aku menangis. Jadi semuanya berakhir seperti ini. Aku bahkan tidak bisa melihat wajah orang yg sangat aku cintai untuk terakhir kalinya. Aku terisak.

"Apa kau akan terus seperti ini?" seseorang berdiri di belakangku. Aku menoleh.

"Joong ki Oppa..."

"Apa yg telah kau lakukan? Aku jelas-jelas menyakiti hatimu. Bahkan sampai saat ini aku belum bisa memaafkan diriku atas kesalahanku padamu. Tapi kenapa kau terus-terusan mencariku. Aku bahkan tidak bisa menjaga cintaku dengan benar. Membuatmu bahagia saja aku tidak mampu. Jadi apalagi yg kau harapkan dari orang seperti aku? Apa kau tidak bisa membenciku?" tanyanya dengan mata berkaca-kaca.

Aku terisak. Aku memberikan kado itu sambil menunduk.
"Tolong terima ini. Jaga dirimu baik-baik oppa dan selalu gembira. Aku akan selalu mencintaimu." ujarku sambil menangis sedih. Dia juga ikut menangis, mengambil hadiahnya dan memelukku erat.

"Apa kau benar-benar mencintaiku?" tanyanya. Aku mengangguk.

"Apa kau akan menjaga cintamu sampai aku kembali?"

aku melepas pelukannya.

"Oppa tidak pergi selamanya?" tanyaku.

Dia menggeleng.

"Aku akan kembali lagi ke Korea sampai study-ku selesai. Mau berjanji padaku?" tanyanya sambil menunjukkan kelingking kanannya.

Kami saling mengaitkan kelingking.

"Aku berjanji akan menunggu dan menjaga cintaku hanya untuk oppa seorang." ujarku.

"Aku berangkat. Jaga dirimu baik-baik. Aku akan sering meneleponmu." ujarnya. Aku mengangguk sedih sambil menghapus airmataku.

____
Aku melangkah gontai menuju rumahku sepulang dari bandara.

"Hyak! Apa seperti itu wajahmu setelah sudah lama tidak bertemu oppa-mu ini?"

aku menatap ke depan rumahku.
"Oppa.." aku menatap Heechul oppa tidak percaya.

"Mwo? Apa kau tidak merindukanku?"

aku memukul lengannya pelan.

"Oppa, kenapa kau membuatku khawatir? Kau tidak pernah mengangkat ponselmu saat aku hubungi. Dan kenapa kau tidak memberitahuku kau ada dimana?"

"Aku ada disini sekarang. Apalagi yg kau inginkan?"

"Hong Ki oppa bilang kalau oppa pergi ke Taiwan selama 3 bulan. Apa itu benar?"

"3 bulan apanya? Aku cuma pergi 1 bulan. Aish, anak itu kenapa suka berbuat seenaknya?"

"Ayo kita masuk. Aku akan buatkan masakan yg enak buatnya."

"Sudah seharusnya begitu." ujarnya sambil terkekeh.

____
Aku masuk kuliah lagi. Seung Ho menyambutku dengan gembira.

"Nuna, ah, rasanya sudah lama tidak bertemu. Kau masuk kuliah lagi?"

"Ada apa denganmu? Jangan berlebihan seperti itu. Aku setiap hari melihatmu di balkon depan kamarmu. Dan aku juga tidak sebulan penuh tidak kuliah."

"Hyak! Nuna kenapa kau jadi sesensitif Heechul hyung?"
"Aku kan adiknya."

"Bagaimana hubunganmu dengan Joong Ki-ssi?"

"Kami memperbaiki hubungan kami kembali. Sesekali dia menghubungiku."

"Benarkah? Bukannya dia sudah menyakitimu?"

"Itu bukan keinginannya, jadi dia tidak punya kesalahan apapun."

"Kenapa kau tidak pacaran saja denganku. Aku lebih baik darinya."

"Apa yg kau katakan?"

"Kau pasti lebih terjamin bahagia denganku."

"Hyak! Aku hanya mencintai Joong Ki oppa."

"Kita selingkuh saja."

"Lupakan kekonyolanmu itu."

"Mohon di pertimbangkan Nuna."

"Pergilah. Kau membuatku gila."

"Nuna..."

"Kau tidak bisa membeli cintaku dengan rengekanmu itu."

Seung Ho masih terus memohon di sampingku. Aku tersenyum. Joong Ki oppa, aku bahkan telah menolak Seung Ho. Aku benar-benar menjaga cintaku kan?

_THE END_


Fuwh, akhirnya selesai juga. Gomawo ea buat yg udah baca. Moga harimu menyenangkan ^^