"Aku benar-benar minta maaf." ujarku.
"Aku juga." ujarnya. Aku membantunya duduk di tempat tidurku.
"Apa oppa lapar?" tanyaku karna seharian ini mungkin dia belum makan.
Dia mengangguk dengan canggung. Aku segera menyiapkan makan malam.
"Apa kau menghubungi keluargaku?" tanyanya.
"Aniyo. Aku tidak menemukan alamat rumah oppa. Mianhaeyo." ujarku.
Aku meletakkan nampan kecil di atas tempat tidur.
"Tolong jangan beritahukan siapapun apa yg terjadi padaku sampai aku benar-benar sembuh." ujarnya. Aku menatap matanya yg memohon dengan tulus. Aku mengangguk.
"Aku akan merahasiakannya." ujarku.
Aku menyuapi sup daging yg ku buat ke mulutnya. Tanganku bergetar.
_CHEON DOONG POV
Aku melihat dengan jelas bagaimana tangannya bergetar dengan hebat saat menyuapiku. Mungkin dia terlalu gugup di dekatku. Hhh, ternyata dia orang yg baik. Aku menyesal telah menyakiti hatinya. Pasti dia merasa sakit sekali atas apa yg ku bilang saat itu.
"Kejadian yg lalu aku benar-benar minta maaf. Aku pasti telah menyakiti hatimu." ujarku sambil menatap wajahnya yg manis.
"Gwaenchana oppa." ujarnya sambil tersenyum kaku. Sepertinya dia benar-benar merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
_AYUMI POV
Aku mencuci piring kotor sehabis menyuapi Cheon Doong oppa makan. Kini dia sedang menonton tv dengan kucingnya.
Hhh, ini seperti mimpi bagiku. Bagaimana mungkin orang yg aku sukai dan menolakku kini akan tinggal bersamaku? Dan bagaimana mungkin aku bisa melupakannya kalau saat ini dia adalah orang yg paling dekat denganku.
Aku merenung kemudian mengeringkan tanganku yg basah.
Gwaenchana Ayumi, kau pasti bisa menghadapi ini semua.
Ponselku berdering. Aku segera ke depan dan mengambilnya. Nickhun oppa.
"Ye oppa."
"Malam ini dingin sekali. Mau makan es krim bersamaku?" tanyanya. Aku menatap Cheon Doong oppa sebentar.
"Oppa, aku masih ada urusan." ujarku.
"Aku sudah di depan. Turunlah." ujarnya lalu mematikan ponselnya.
Aku jadi bingung.
_CHEON DOONG POV
Aku memperhatikan yeoja itu yg kelihatan bingung.
"Aku keluar sebentar. Hanya sebentar." ujarnya akhirnya lalu mengambil mantelnya. Aku hanya diam. Bengong melihatnya.
Aku memperhatikan ruangan yg menurutku agak sedikit sempit. Dia hanya punya satu tempat tidur, satu selimut, satu bantal, satu meja belajar, dan satu lemari. Di sudut kamar ada pintu menuju dapur, dan toiletnya juga sangat kecil. Apa dia tahan tinggal di tempat seperti ini?
Aku mencari-cari Dadoong yg tiba-tiba menghilang dari pangkuanku. Ternyata dia tertidur di box yg kelihatannya sangat nyaman di samping tempat tidur. Itu pasti tempat untuk kucing yeoja itu. Tapi dimana kucingnya? Dimana nanti yeoja itu akan tidur?
_AYUMI POV
"Ayumi-ssi." Nickhun oppa menarik tanganku begitu aku keluar.
"Ada apa?" tanyaku.
"Mau nonton film denganku?" tanyanya.
"Mian oppa. Aku ada banyak tugas. Bagaimana kalau besok saja?" ujarku.
"Aku harus pergi besok."
"Odika?"
"Aku akan ikut traine." ujarnya.
"Jongmal?" tanyaku.
"Aku ingin menjadi penyanyi yg baik. Dan aku ingin kau menjadi fans pertamaku. Walaupun hubungan kita belum sampai seminggu, tapi kau benar-benar orang yg berkesan. Hiduplah dengan bahagia dan cari orang yg bisa mencintaimu dengan tulus." ujarnya.
aku terharu. Dia memelukku.
"Aku bersyukur pernah mengenal yeoja sehangat dirimu. Saat aku menjadi penyanyi nanti, tolong jangan lupakan aku. Jebal." ujarnya.
"Oppa harusnya aku yg bilang begitu." ujarku.
"Mau hadiah dariku?" tanyanya.
"Hadiah?" tanyaku bingung.
Dia menatapku cukup lama kemudian mencium bibirku dengan lembut. Aku terkejut. My first kiss. O.O
"Anggap saja kau sedang berciuman dengan artis." ujarnya sambil tertawa. Aku tersenyum malu. Rasanya wajahku memerah saat ini.
"Jangan pernah lupakan hadiah dariku ini." ujarnya . Dia berlari ke mobilnya, mengambil boneka kucing warna pink.
"Jaga dia baik-baik. Calcayo. Have a nice dream." ujarnya melambaikan tangannya lalu pergi.
"Aku akan menghubungimu sesekali." ujarnya.
"Ne oppa gomawo."
Aku berdiri di depan apartemenku sampai mobil Nickhun oppa benar-benar menghilang di tikungan jalan. Aku menyentuh bibirku. Apa dia menganggap ini sebagai hadiah? Aku menggeleng-geleng dengan malu.
Kemudian aku kembali masuk. Aku melihat Cheon Doong oppa sedang membaca salah satu buku koleksiku. Aku meletakkan boneka kucing pemberian Nickhun oppa di atas meja belajarku, kemudian aku membuka buku pelajaranku dan mengerjakan tugas. Tapi aku samasekali tidak fokus. Harusnya aku mengucapkan kata-kata perpisahan yg pantas untuknya. Walaupun kami tidak saling menyukai, apa salahnya mengucapkan kata selamat berpisah yg hangat.
Aku mengambil ponselku dan mengirimnya pesan.
"Oppa, chukae. Aku akan menyimpannya. Jaga dirimu baik-baik. Anyeong. ^^"
"Aku juga." ujarnya. Aku membantunya duduk di tempat tidurku.
"Apa oppa lapar?" tanyaku karna seharian ini mungkin dia belum makan.
Dia mengangguk dengan canggung. Aku segera menyiapkan makan malam.
"Apa kau menghubungi keluargaku?" tanyanya.
"Aniyo. Aku tidak menemukan alamat rumah oppa. Mianhaeyo." ujarku.
Aku meletakkan nampan kecil di atas tempat tidur.
"Tolong jangan beritahukan siapapun apa yg terjadi padaku sampai aku benar-benar sembuh." ujarnya. Aku menatap matanya yg memohon dengan tulus. Aku mengangguk.
"Aku akan merahasiakannya." ujarku.
Aku menyuapi sup daging yg ku buat ke mulutnya. Tanganku bergetar.
_CHEON DOONG POV
Aku melihat dengan jelas bagaimana tangannya bergetar dengan hebat saat menyuapiku. Mungkin dia terlalu gugup di dekatku. Hhh, ternyata dia orang yg baik. Aku menyesal telah menyakiti hatinya. Pasti dia merasa sakit sekali atas apa yg ku bilang saat itu.
"Kejadian yg lalu aku benar-benar minta maaf. Aku pasti telah menyakiti hatimu." ujarku sambil menatap wajahnya yg manis.
"Gwaenchana oppa." ujarnya sambil tersenyum kaku. Sepertinya dia benar-benar merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
_AYUMI POV
Aku mencuci piring kotor sehabis menyuapi Cheon Doong oppa makan. Kini dia sedang menonton tv dengan kucingnya.
Hhh, ini seperti mimpi bagiku. Bagaimana mungkin orang yg aku sukai dan menolakku kini akan tinggal bersamaku? Dan bagaimana mungkin aku bisa melupakannya kalau saat ini dia adalah orang yg paling dekat denganku.
Aku merenung kemudian mengeringkan tanganku yg basah.
Gwaenchana Ayumi, kau pasti bisa menghadapi ini semua.
Ponselku berdering. Aku segera ke depan dan mengambilnya. Nickhun oppa.
"Ye oppa."
"Malam ini dingin sekali. Mau makan es krim bersamaku?" tanyanya. Aku menatap Cheon Doong oppa sebentar.
"Oppa, aku masih ada urusan." ujarku.
"Aku sudah di depan. Turunlah." ujarnya lalu mematikan ponselnya.
Aku jadi bingung.
_CHEON DOONG POV
Aku memperhatikan yeoja itu yg kelihatan bingung.
"Aku keluar sebentar. Hanya sebentar." ujarnya akhirnya lalu mengambil mantelnya. Aku hanya diam. Bengong melihatnya.
Aku memperhatikan ruangan yg menurutku agak sedikit sempit. Dia hanya punya satu tempat tidur, satu selimut, satu bantal, satu meja belajar, dan satu lemari. Di sudut kamar ada pintu menuju dapur, dan toiletnya juga sangat kecil. Apa dia tahan tinggal di tempat seperti ini?
Aku mencari-cari Dadoong yg tiba-tiba menghilang dari pangkuanku. Ternyata dia tertidur di box yg kelihatannya sangat nyaman di samping tempat tidur. Itu pasti tempat untuk kucing yeoja itu. Tapi dimana kucingnya? Dimana nanti yeoja itu akan tidur?
_AYUMI POV
"Ayumi-ssi." Nickhun oppa menarik tanganku begitu aku keluar.
"Ada apa?" tanyaku.
"Mau nonton film denganku?" tanyanya.
"Mian oppa. Aku ada banyak tugas. Bagaimana kalau besok saja?" ujarku.
"Aku harus pergi besok."
"Odika?"
"Aku akan ikut traine." ujarnya.
"Jongmal?" tanyaku.
"Aku ingin menjadi penyanyi yg baik. Dan aku ingin kau menjadi fans pertamaku. Walaupun hubungan kita belum sampai seminggu, tapi kau benar-benar orang yg berkesan. Hiduplah dengan bahagia dan cari orang yg bisa mencintaimu dengan tulus." ujarnya.
aku terharu. Dia memelukku.
"Aku bersyukur pernah mengenal yeoja sehangat dirimu. Saat aku menjadi penyanyi nanti, tolong jangan lupakan aku. Jebal." ujarnya.
"Oppa harusnya aku yg bilang begitu." ujarku.
"Mau hadiah dariku?" tanyanya.
"Hadiah?" tanyaku bingung.
Dia menatapku cukup lama kemudian mencium bibirku dengan lembut. Aku terkejut. My first kiss. O.O
"Anggap saja kau sedang berciuman dengan artis." ujarnya sambil tertawa. Aku tersenyum malu. Rasanya wajahku memerah saat ini.
"Jangan pernah lupakan hadiah dariku ini." ujarnya . Dia berlari ke mobilnya, mengambil boneka kucing warna pink.
"Jaga dia baik-baik. Calcayo. Have a nice dream." ujarnya melambaikan tangannya lalu pergi.
"Aku akan menghubungimu sesekali." ujarnya.
"Ne oppa gomawo."
Aku berdiri di depan apartemenku sampai mobil Nickhun oppa benar-benar menghilang di tikungan jalan. Aku menyentuh bibirku. Apa dia menganggap ini sebagai hadiah? Aku menggeleng-geleng dengan malu.
Kemudian aku kembali masuk. Aku melihat Cheon Doong oppa sedang membaca salah satu buku koleksiku. Aku meletakkan boneka kucing pemberian Nickhun oppa di atas meja belajarku, kemudian aku membuka buku pelajaranku dan mengerjakan tugas. Tapi aku samasekali tidak fokus. Harusnya aku mengucapkan kata-kata perpisahan yg pantas untuknya. Walaupun kami tidak saling menyukai, apa salahnya mengucapkan kata selamat berpisah yg hangat.
Aku mengambil ponselku dan mengirimnya pesan.
"Oppa, chukae. Aku akan menyimpannya. Jaga dirimu baik-baik. Anyeong. ^^"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan coment anda ^^