Besok harinya dengan semangat full, Shin Bi datang ke kampus. Dia langsung menuju lapangan basket tanpa menuju ruang kelasnya lebih dulu. Seperti biasa Siwon latihan basket dengan teman-temannya sebelum masuk ruangan.
"Siwon oppa, apa kau haus?" teriak Shin Bi.
Siwon menoleh, memandangi cewek yg berdiri di dekat lapangan sambil memegang satu botol besar coke ukuran 2 liter.
"Dia yeoja yg kemarin itu. Apa kau mengenalnya?" tanya teman Siwon.
"Mollayo." ujar Siwon kemudian melanjutkan latihannya lagi.
Shin Bi tercengang. Kenapa dia? Apa Siwon oppa tidak menyukai coke lagi? Shin Bi menatap coke yg dibelinya.
"Ini untukku?" Kim Heechul berdiri di samping Shin Bi. Gayanya berubah. Dia kelihatan lebih tampan dari yg kemarin-kemarin karna telah mengganti gaya rambutnya yg gondrong menjadi lebih pendek.
"Kau! Kau mau cari masalah lagi?" Shin Bi menyambutnya dengan tampang galak.
"Ya! Ya! Ya! Apa aku ini Heechul si pembuat masalah?" ujar Heechul.
"Kenapa tanya lagi kalau sudah tau?" Shin Bi berjalan menjauhi Heechul. Siwon datang mendekati mereka.
"Kau memanggilku?" tanya Siwon pada Shin Bi. Shin Bi mengangguk sambil tersenyum manis.
"Oppa ini untukmu." Shin Bi memberikan coke pada Siwon.
"Gomawo. Siapa namamu?" tanya Siwon. Shin Bi lagi-lagi shock mendengar pertanyaan Siwon itu.
Sepertinya dia memang benar-benar membutuhkan perhatian ekstra.
Akhirnya Shin Bi memutuskan untuk memakai pakaian yg sama, gaya rambut yg sama, dan badge name di bajunya. Ini untuk mengingatkan Siwon siapa dia sebenarnya. Shin Bi sudah terlalu kesal karna wajahnya tidak pernah di ingat. Bahkan Shin Bi mulai mengabaikan pelajaran-pelajaran kuliahnya. Setiap ke kampus Shin Bi akan dengan setia duduk di bangku pinggir lapangan basket untuk memberikan satu botol coke kesukaan Siwon.
Ini membuat Heechul menjadi ikut dongkol.
"Apa kau ini gila?" tanya Heechul siang itu.
"Ya! Apa hakmu bilang begitu?" Shin Bi tentu saja kesal di bilang gila.
"Hari ini panas sekali. Apa kau mau duduk seharian disini menunggu orang yg bernama Choi Siwon itu?"
"Kenapa kau mencampuri urusanku?"
"Apa kau hanya memperhatikan orang yg kau sukai saja? Apa kau tidak peduli dengan orang-orang di sekitarmu?"
"Ya! Ada apa denganmu?" Shin Bi menatap Heechul aneh.
"Aku menyukaimu Shin Bi-ah, tapi kenapa kau tidak pernah tanggap dengan perasaanku ini. Kau hanya peduli dengan orang itu yg samasekali tidak mempedulikanmu. Bahkan untuk mengingat wajahmu saja dia kesulitan. Apa kau akan mempertahankan perasaanmu untuk orang seperti itu? Kau tau betapa sulitnya mencintai orang lain?"
"Dan kau tau betapa sulitnya mengorbankan perasaan kita untuk orang yg tidak kita sukai?" ujar Shin Bi lalu pergi.
Heechul tercengang.
"Mwo? Kau.. Kau.. Aish, lupakan saja kata-kataku tadi." teriak Heechul.
Shin Bi menjulurkan lidahnya. Tapi di dalam hatinya dia membenarkan juga perkataan Heechul tadi. Benar juga, kenapa aku harus memaksakan perasaanku pada orang yg benar-benar tidak jelas melihatku? Benarkah dia menyukaiku? Hhh, kenapa jadi seperti ini?
Besoknya saat berpapasan, Heechul dan Shin Bi merasa canggung. Heechul merasa malu karna Shin Bi mengabaikan perasaan sukanya. Sementara Shin Bi malu karna diam-diam Heechul tau bagaimana perasaannya pada Choi Siwon.
Heechul berusaha tenang dan menutupi kegugupannya dengan senyuman. Tapi Heechul merasa senyumannya jadi aneh. Ini karna dia samasekali tidak pernah tersenyum pada Shin Bi sebelumnya. Kecuali senyum sinis.
Shin Bi yg melihat Heechul tersenyum padanya pun jadi bingung. Dia marah atau tersenyum? Shin Bi menarik nafas.
"Aku.."
"Aku.."
kedua-duanya mengucapkan kata 'aku' secara bersamaan.
Mereka saling pandang dan tersenyum.
"Mianhae." ujar Heechul.
"Untuk apa?" tanya Shin Bi.
"Kau merasa canggung seperti ini karna ungkapan cintaku kemarin. Jadi aku benar-benar minta maaf."
"Mwo? Hahaha. Kau pikir seperti itu. Yang benar saja. Aku merasa canggung karna kau tau aku menyukai Siwon." jelas Shin Bi.
Heechul merengut kesal.
"Ya! Kenapa tidak kau lupakan saja perasaanmu itu padanya?" Heechul berteriak kesal.
"Mwo? Melupakan katamu. Kalau kau memang menyukaiku, harusnya kau mencari cara bagaimana Siwon bisa mengenaliku dan dekat denganku." ujar Shin Bi.
"Cih, cari saja sendiri." Heechul meninggalkan Shin Bi dengan perasaan dongkol.
"Aish, kenapa dia begitu jual mahal? Dan kenapa juga aku bisa menyukainya? Aigo, aigo, ini membuatku sangat gila." Heechul menggumam sepanjang jalan.
"Anyeong haseo." Joo Ra yg melihatnya langsung menyapanya dengan tampang manis.
"Siwon oppa, apa kau haus?" teriak Shin Bi.
Siwon menoleh, memandangi cewek yg berdiri di dekat lapangan sambil memegang satu botol besar coke ukuran 2 liter.
"Dia yeoja yg kemarin itu. Apa kau mengenalnya?" tanya teman Siwon.
"Mollayo." ujar Siwon kemudian melanjutkan latihannya lagi.
Shin Bi tercengang. Kenapa dia? Apa Siwon oppa tidak menyukai coke lagi? Shin Bi menatap coke yg dibelinya.
"Ini untukku?" Kim Heechul berdiri di samping Shin Bi. Gayanya berubah. Dia kelihatan lebih tampan dari yg kemarin-kemarin karna telah mengganti gaya rambutnya yg gondrong menjadi lebih pendek.
"Kau! Kau mau cari masalah lagi?" Shin Bi menyambutnya dengan tampang galak.
"Ya! Ya! Ya! Apa aku ini Heechul si pembuat masalah?" ujar Heechul.
"Kenapa tanya lagi kalau sudah tau?" Shin Bi berjalan menjauhi Heechul. Siwon datang mendekati mereka.
"Kau memanggilku?" tanya Siwon pada Shin Bi. Shin Bi mengangguk sambil tersenyum manis.
"Oppa ini untukmu." Shin Bi memberikan coke pada Siwon.
"Gomawo. Siapa namamu?" tanya Siwon. Shin Bi lagi-lagi shock mendengar pertanyaan Siwon itu.
Sepertinya dia memang benar-benar membutuhkan perhatian ekstra.
Akhirnya Shin Bi memutuskan untuk memakai pakaian yg sama, gaya rambut yg sama, dan badge name di bajunya. Ini untuk mengingatkan Siwon siapa dia sebenarnya. Shin Bi sudah terlalu kesal karna wajahnya tidak pernah di ingat. Bahkan Shin Bi mulai mengabaikan pelajaran-pelajaran kuliahnya. Setiap ke kampus Shin Bi akan dengan setia duduk di bangku pinggir lapangan basket untuk memberikan satu botol coke kesukaan Siwon.
Ini membuat Heechul menjadi ikut dongkol.
"Apa kau ini gila?" tanya Heechul siang itu.
"Ya! Apa hakmu bilang begitu?" Shin Bi tentu saja kesal di bilang gila.
"Hari ini panas sekali. Apa kau mau duduk seharian disini menunggu orang yg bernama Choi Siwon itu?"
"Kenapa kau mencampuri urusanku?"
"Apa kau hanya memperhatikan orang yg kau sukai saja? Apa kau tidak peduli dengan orang-orang di sekitarmu?"
"Ya! Ada apa denganmu?" Shin Bi menatap Heechul aneh.
"Aku menyukaimu Shin Bi-ah, tapi kenapa kau tidak pernah tanggap dengan perasaanku ini. Kau hanya peduli dengan orang itu yg samasekali tidak mempedulikanmu. Bahkan untuk mengingat wajahmu saja dia kesulitan. Apa kau akan mempertahankan perasaanmu untuk orang seperti itu? Kau tau betapa sulitnya mencintai orang lain?"
"Dan kau tau betapa sulitnya mengorbankan perasaan kita untuk orang yg tidak kita sukai?" ujar Shin Bi lalu pergi.
Heechul tercengang.
"Mwo? Kau.. Kau.. Aish, lupakan saja kata-kataku tadi." teriak Heechul.
Shin Bi menjulurkan lidahnya. Tapi di dalam hatinya dia membenarkan juga perkataan Heechul tadi. Benar juga, kenapa aku harus memaksakan perasaanku pada orang yg benar-benar tidak jelas melihatku? Benarkah dia menyukaiku? Hhh, kenapa jadi seperti ini?
Besoknya saat berpapasan, Heechul dan Shin Bi merasa canggung. Heechul merasa malu karna Shin Bi mengabaikan perasaan sukanya. Sementara Shin Bi malu karna diam-diam Heechul tau bagaimana perasaannya pada Choi Siwon.
Heechul berusaha tenang dan menutupi kegugupannya dengan senyuman. Tapi Heechul merasa senyumannya jadi aneh. Ini karna dia samasekali tidak pernah tersenyum pada Shin Bi sebelumnya. Kecuali senyum sinis.
Shin Bi yg melihat Heechul tersenyum padanya pun jadi bingung. Dia marah atau tersenyum? Shin Bi menarik nafas.
"Aku.."
"Aku.."
kedua-duanya mengucapkan kata 'aku' secara bersamaan.
Mereka saling pandang dan tersenyum.
"Mianhae." ujar Heechul.
"Untuk apa?" tanya Shin Bi.
"Kau merasa canggung seperti ini karna ungkapan cintaku kemarin. Jadi aku benar-benar minta maaf."
"Mwo? Hahaha. Kau pikir seperti itu. Yang benar saja. Aku merasa canggung karna kau tau aku menyukai Siwon." jelas Shin Bi.
Heechul merengut kesal.
"Ya! Kenapa tidak kau lupakan saja perasaanmu itu padanya?" Heechul berteriak kesal.
"Mwo? Melupakan katamu. Kalau kau memang menyukaiku, harusnya kau mencari cara bagaimana Siwon bisa mengenaliku dan dekat denganku." ujar Shin Bi.
"Cih, cari saja sendiri." Heechul meninggalkan Shin Bi dengan perasaan dongkol.
"Aish, kenapa dia begitu jual mahal? Dan kenapa juga aku bisa menyukainya? Aigo, aigo, ini membuatku sangat gila." Heechul menggumam sepanjang jalan.
"Anyeong haseo." Joo Ra yg melihatnya langsung menyapanya dengan tampang manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan coment anda ^^