Minggu, 28 Agustus 2011

Fanfic Please Love Me Again.. Part 8

Kalau aku berlatih lebih keras lagi pasti aku akan cepat sembuh.

_AYUMI POV
Aku kembali ke rumah dengan perasaan luar biasa senang. Hari ini Mir oppa membawaku ke restoran mie pedas favoritku. Hhh, rasanya sudah lama aku tidak mampir untuk makan mie pedas.

Saat aku membuka pintu aku kaget karna Cheon Doong oppa tidak ada. Aku memeriksa seisi rumah, dia tidak ada. Dadoong dan keranjangnya juga tidak ada. Dia pergi? Secepat inikah? Tanpa pamit padaku? Aku terduduk sedih di tempat tidurku. Mengapa seperti ini? Aku merasa dadaku sakit. Ini karna aku masih menyukainya. Sangat menyukainya. Aku berusaha untuk melupakannya dan bersikap dingin padanya untuk menghilangkan perasaanku, tapi kehilangannya seperti ini membuatku merasa sakit dan menyesal.

"Ayumi-ssi, kau sudah pulang?" aku menoleh ke arah pintu masuk. Aku melihat Cheon Doong oppa berjalan dengan kruk-nya dengan keranjang berisi Dadoong di tangan kanannya.

Dia tersenyum sangat manis, senyuman yg tidak pernah di perlihatkannya saat di sekolah dulu. Dia benar-benar kehilangan sisi dinginnya.

"Oppa darimana?" tanyaku sambil membantunya berjalan ke dalam.

_CHEON DOONG POV
Aku menatap Ayumi dengan heran. Aku melihat matanya berkaca-kaca. Apa dia habis menangis?

"Aku hanya ingin belajar berjalan. Aku tidak ingin merepotkanmu terus seperti ini." ujarku.

"Apa perjalananmu menyenangkan?" tanyaku.

Dia mengangguk. Tapi wajahnya masih kelihatan sedih. Ada apa dengannya?

_AYUMI POV
Hari ini suasana sekolah sedikit gaduh karna pengakuan seorang yeoja dari kelas Cheon Doong oppa. Aku segera menuju kelas Cheon Doong oppa saat mendengar itu dari temanku. Ku lihat Cheon Doong nuna ada disana, seorang yeoja duduk di depannya.

"Jongmal mianhaeyo.." ujar yeoja itu sambil menangis.

"Seminggu yg lalu aku menyatakan cintaku pada Cheon Doong. Dia menolakku dengan dingin dan kata-kata yg menyakitkan. Aku merasa hatiku sakit. Aku menyuruh pacarku untuk menyakitinya dengan alasan kalau Cheon Doong mencoba merebutku darinya. Aku benar-benar menyesal saat tau Cheon Doong menghilang. Dan pacarku sama sekali tidak tau dia dimana sekarang." ujarnya sambil menangis tersedu.

"Kenapa kau lakukan itu? Apa kau tau pentingnya dia bagiku? Dia adikku satu-satunya. Bagaimana mungkin kau bisa begitu mencintainya tapi kau tega menyakitinya? Perempuan seperti apa kau ini?" Cheon Doong nuna menangis lalu pergi.

"Eonnie, mianhaeyo. Jongmal mianhaeyo." yeoja itu berusaha mengejarnya dan minta maaf.

Aku jadi merasa serba salah. Apa yg harus aku lakukan? Apa aku harus memberitahu yg sebenarnya pada Cheon Doong nuna? Tapi aku harus menghargai keputusan Cheon Doong oppa. Apapun yg terjadi sebelum dia menyuruhku untuk bicara aku tidak akan membicarakannya.

Seorang yeoja teman sekelasku datang mencariku.

"Ada yg datang mencarimu." ujarnya.

"Nugu?" tanyaku.

"Aku tidak tau. Dia menunggumu di depan kelas." ujarnya.

Aku segera menuju kelasku. Ku lihat appa berdiri di sana.

"Appa." seruku.

"Ayumi-ah. Appa ingin bicara denganmu." ujar Appa.

"Ada apa?" tanyaku heran. Selama Appa dan Haha bercerai, sekalipun aku tidak pernah bertemu dengan appaku.

"Haha sakit." ujar Appa sedih.

"Sakit?"

_CHEON DOONG POV
Hari ini aku ingin memasak sesuatu untuk Ayumi. Sebagai rasa terima kasihku karna sudah merawatku, aku akan memasak masakan kesukaannya. Aku juga akan memberi kejutan kalau aku sudah bisa berjalan dengan baik. Tapi makanan apa yg paling di sukainya?

Aku berjalan ke mini market terdekat. Lebih baik buat mie pedas saja. Musim dingin seperti ini lebih enak menikmati sepiring mie pedas. Aku segera membeli bahan-bahannya. Semoga dia akan mengembangkan senyumnya saat mie pedas ini ku hidangkan.

Aku memakai celemek dan mulai memasak. Ayumi-ah, kau harus merasakan masakanku yg super lezat ini.

_AYUMI POV
Aku pulang dengan hati sedih, menangis sepanjang jalan. Kanker hati? Kenapa bisa seperti ini? Haha-ku yg cantik dan lembut, kenapa harus menderita seperti itu?

Aku teringat ketika Appa menangis saat mengatakan Haha sakit kanker.

"Kapan aku bisa bertemu dengan Haha?" tanyaku pada Appa.

"Appa ingin sekali membawamu kesana. Tapi Appa tidak punya cukup uang. Appa akan berusaha lebih keras lagi. Appa akan membantu biaya pengobatan Haha. Kau harus bersabar. Belajarlah dengan rajin." ujar Appa.

Aku duduk di bangku depan apartemenku cukup lama. Ku tahankan rasa dingin yg menjalar di kulitku. Aku masih menangis. Terisak. Masih tidak percaya apa yg menimpa ibuku. Sendirian disini tanpanya saja rasanya kesepian. Apalagi kehilangannya, mungkin aku tidak akan sanggup. Aku ingin sekali berada di sampingnya saat dia merasa sakit. Aku ingin sekali merawatnya. Ingin mengatakan kalau aku selalu ingin ada di dekatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan coment anda ^^