Minggu, 28 Agustus 2011

Fanfic Please Love Me Again.. Part 9

_CHEON DOONG POV
Aku melirik jam di atas meja. Pukul 10 malam. Kenapa dia belum pulang juga? Berkali-kali ku tarik gorden jendela untuk melihatnya apakah dia sudah datang. Tapi dia tetap tidak muncul. Aku melihat mie pedas yg ku letakkan di atas meja tidak lagi mengepulkan asap panas. Dadoong dan Ichigo meringkuk di keranjang yg sama. Mereka bisa seakrab itu satu sama lain, sedangkan aku...

Aku memutuskan untuk menjemputnya. Aku benar-benar khawatir. Aku mengambil mantel milik Ayumi dan memakainya lalu keluar. Aku terkejut saat ingin mengunci pintu, Ayumi duduk sambil memeluk kedua kakinya di samping pintu. Dia menangis.

"Ayumi, ada apa? Apa yang terjadi?" aku langsung mendekati Ayumi. Dia cepat-cepat menghapus airmatanya.

"Tidak, tidak ada apa-apa oppa." ujarnya cepat-cepat berdiri.

"Kenapa kau selalu seperti ini?" tanyaku dengan kesal.

Dia menatapku bingung. Sisa-sisa airmatanya masih mengalir di pipi.

"Kenapa kau selalu seperti ini? Kau tidak pernah terus terang padaku. Tidak pernah menceritakan masalah yang kau hadapi padaku. Kau pikir untuk apa aku tinggal disini? Hanya untuk merepotkanmu? Menyusahkanmu? Aku juga ingin membantumu sebisaku. Tapi kau tidak pernah memberi kesempatan." ujarku benar-benar kesal.

_AYUMI POV
Aku melihat dengan jelas emosi di wajahnya.

"Aku memang sengaja melakukannya. Aku tidak ingin merepotkanmu. Jika kau membantuku maka kita akan semakin dekat. Dan itu menyulitkanku untuk bisa melupakanmu seperti yang kau inginkan. Apa yang harus ku lakukan? Aku serba salah di matamu oppa." ujarku sambil menangis. Dia menatapku nanar.

"Kau benar-benar melakukannya. Kau ingin melupakanku?"

"Bukankah itu yang kau inginkan? Kau membenciku dan tidak menyukaiku. Dan kau ingin aku melupakanmu. Jadi bagaimana bisa aku menceritakan masalahku padamu." ujarku.

Cheon Doong oppa menarikku ke dalam pelukannya.

"Mianhae, tapi saat ini kau satu-satunya orang yang dekat denganku. Rasanya aku mulai menyukaimu. Aku benar-benar sedih saat kau mengabaikanku. Kau kehilangan senyum hangatmu. Kau bersikap dingin padaku. Itu sangat menyiksaku. Aku tau kata-kataku waktu itu menyakitkanmu. Jebal, mianhaeyo."

Aku hanya terisak di bahunya. Cheon Doong oppa, orang yang sangat aku sukai. Yang sangat sulit untuk dilupakan.

Cukup lama kami berdiri di depan pintu apartemenku sambil berpelukan. Sampai akhirnya dia melepaskan pelukannya.

"Ya! Sampai kapan kita akan seperti ini?" ujarnya.

Dia kini menatapku lekat-lekat.

"Ayumi-ah, wajahmu pucat sekali. Ayo kita masuk." dia menarikku ke dalam.

"Oppa, apa kakimu sudah membaik?" tanyaku.

_CHEON DOONG POV
Aku memegang dahinya. Badannya panas sekali. Tangannya juga dingin.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyaku.

Aku menggenggam tangannya yg dingin.

"Gwaenchana." dia tersenyum manis.

"Oppa aku akan menyiapkan makan malam. Huwah, apa ini? Mie pedas." ujarnya.

Aku hanya memandangi wajahnya yg sangat pucat. Dia mungkin terlalu lama berada di luar.

"Aku akan buatkan teh." dia benar-benar ceria hari ini. Ini tidak wajar. Aku menyusulnya ke dapur. Ayumi hampir limbung saat mengambil cangkir dari lemari.

"Aku tidak apa-apa." ujarnya lemah, setengah sadar.

"Jangan berbohong seperti itu." aku segera mengangkat tubuhnya ke atas tempat tidur. Apa yang harus aku lakukan? Aku memeriksa semua laci lemari. Mencari obat. Tapi aku tidak menemukan apa yang ku cari. Aku segera berlari keluar. Tidak peduli seberapa sakit yang ku rasakan pada kakiku, aku benar-benar khawatir pada Ayumi. Aku mencari apotik terdekat dan membeli obat penurun panas.

Aku segera kembali ke apartemen Ayumi. Aku melihatnya menggigil. Aku meminumkan obat itu untuknya. Menyelimuti badannya dan menggenggam tangannya yang dingin seperti es.

Dia masih menggigil kedinginan. Tidak ada pilihan lain, aku segera mendekapnya dan membiarkannya tertidur.

_AYUMI POV
Aku terbangun dari tidurku. Aku merasa kepalaku sedikit pusing.

"Kau sudah bangun?" suara Cheon Doong oppa terdengar dari sudut kamar. Dia sedang memberi makan Ichigo dan Dadoong. Kemudian dia berjalan ke arahku, membantuku duduk bersandar di dinding.

"Aku sudah menyiapkan bubur untukmu." Cheon Doong oppa menuju dapur dan kembali membawa nampan berisi sarapan pagi. Dia menyuapiku.

"Aku bisa sendiri oppa." ujarku.

"Aish, tenanglah. Biarkan aku melakukannya."

Aku hanya tersenyum.

_CHEON DOONG POV
Sudah dua minggu aku disini. Dalam waktu beberapa hari, Ayumi mampu membuatku bertekuk lutut karna perhatian dan sifatnya. Dan kini kami menjalani hidup dengan bahagia, walaupun sesekali ku lihat wajahnya murung. Rasanya aku tidak ingin pergi darinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan coment anda ^^