Jumat, 29 Juli 2011

Fanfic Love Story part 7

"Hyak! Hyo Mi-ah, apa yg kau lakukan disini? Ketua kelas menyuruh kita ke perpustakaan tapi kenapa kau malah di dalam kelas?" teriakku.

"Benarkah? Aku samasekali."

"Kenapa kau masih disini? Cepat ke perpus." ujarku.

"Ye, arasso." ujarnya sambil membereskan buku-bukunya dan bergegas mengikutiku ke perpustakaan.

_HYO MI STORY_
Sepulang dari perpustakaan, semua siswi mengaku kehilangan dompet yg disimpan di tas mereka. Wali kelas kami masuk setelah mendapat laporan dari ketua kelas, meminta kami untuk mengaku. Tapi karna tidak ada yg mengaku, Ibu Park memeriksa semua tas milik kami. Aku terkejut saat melihat dompet-dompet mereka ada di dalam tasku.

"Hyo Mi-shi, tolong jelaskan ini. Apa yg ada di dalam tasmu ini?" tanya Ibu Park dengan tampang marahnya.

"Aku tidak melakukan apapun. Percayalah padaku. Aku bahkan tidak tau dompet-dompet itu ada di dalam tasku." ujarku.

Semua berteriak, memaki dan menyebutku, Hyo Mi si pencuri.

"Semuanya diam! Hyo Mi-shi apa kau masih mau mengelak setelah semua bukti mengarah padamu?" tanya Ibu Park lagi.

"Tapi aku benar-benar tidak melakukannya." ujarku.

"Apa kau punya alibi yg kuat? Semua teman-temanmu bilang kalau kau tidak masuk ke perpustakaan di jam pertama dan masuk di jam kedua. Apa yang kau lakukan di jam pertama. "

"Aku sakit perut sehabis makan kimbab buatan Gyo Ri. Aku ke toilet lalu menuju ruang kesehatan untuk minum obat. Saat kembali ke kelas, aku tidak melihat mereka di kelas lalu aku membahas soal-soal di kelas sampai Jun Ki datang dan memberitahuku kalau semua siswa di perpustakaan." ujarku.

"Jun Ki-shi, apa itu benar?" tanya ibu Park.

"Aniyo. Dia mungkin hanya mengarang cerita." jawab Jun Ki dengan santai. Aku kaget dengan jawabannya. Ya aku tau, mereka memang tidak akan pernah berhenti mengerjaiku.

"Sekarang ikutlah denganku ke kantor kepala sekolah dan menjelaskan semua ini." ujar Ibu Park. Aku hanya bisa menunduk dan mengikuti Ibu Park. Mereka semua mencibirku dengan kata-katanya yg menyakitkan.

_JUN KI STORY_
Apa-apaan ini? Lagi-lagi aku membuatnya terkena masalah. Sebenarnya aku tidak ingin lagi memojokkannya dan menjadikannya sebagai bahan tertawaan anak-anak sekelas, tapi jika aku membelany semua pasti akan membenciku seperti mereka yang membenci Hyo Mi tanpa alasan.

_HYO MI STORY_
Kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkanku dari sekolah. Aku terkejut tanpa terasa air mataku keluar.

"Apa bapak tidak ingin mempertimbangkannya lagi? Dua bulan lagi ujian kelulusan akan dimulai, aku tidak mungkin bisa menemukan sekolah lain. Lagipula aku tidak mencuri dompet-dompet itu." ujarku.

"Apa kau pantas bilang begitu setelah kau mencurinya? Jika kau pernah mencuri sekali pasti kau akan tergoda untuk mencuri lagi di lain kesempatan. Bagi kami melepaskan satu orang siswi yg tidak memiliki prestasi bukan masalah yg sulit. Kami akan menelepon orang tuamu. Jadi kau bereskan semua barang-barangmu. Kau boleh keluar sekarang. " ujar bapak itu.

Aku melangkah gontai keluar sambil menghapus airmataku. Harapanku satu-satunya untuk tetap tinggal di sekolah ini sampai lulus sekolah ternyata pupus sudah.

Ah iya, Donghae pasti bisa membantuku. Aku bergegas menuju kelas Donghae. Tidak ada guru di dalamnya.

"Donghae-shi, apa kita bisa bicara sebentar?"

_DONG HAE STORY_
Aku menatap Hyo Mi yg berdiri di depan pintu kelas kami.

"Apa yg akan dilakukan yeoja babo itu disini?" ujar Shin Kyung.

Aku segera keluar dan menemuinya.

"Ada apa?" tanyaku.

"Apa kau bisa membantuku?" tanyanya.

"Kau gadis babo dari kelas 3-8 itu kan? Kau terus-terusan saja membuat masalah." ujar Shin Kyung.

Hyo Mi hanya menunduk mendengar Shin Kyung bilang begitu.

"Hyo Mi-ah, mianhae. Aku tidak bisa terus-terusan membantumu. Ini sangat menyulitkanku. Sepertinya jika aku berhubungan denganmu atau dekat denganmu kau hanya akan menambah masalahku. Berusahalah atasi masalahmu sendiri."

_HYO MI STORY_
Aku menatap Donghae nanar. Benarkah? Benarkah seperti itu? Aku hanya menambah masalah untuk orang yg kuanggap paling baik. Aku, Hyo Mi si pembuat masalah. Tanpa terasa air mataku menetes.

"Mianhae, jongmal mianhaeyo. Aku benar-benar tidak tau kalau kehadiranku menambah beban bagimu. Aku pikir aku bisa menjadi teman yg baik untukmu. Ternyata ini benar-benar menyulitkanmu. Terima kasih sudah membantuku selama ini. Gamsahamnida." aku lalu berjalan menuju kelasku.

_DONG HAE STORY_
Apa ini? Apa yg telah ku lakukan pada Hyo Mi? Aku telah menyakitinya hanya karna perasaan tidak jelasku pada Shin Kyung. Dia menangis karna aku. Apa yg telah ku lakukan?

Celotehan w about album ke-5 super junior

Wah, bentar lagi suju bakal ngeluarin albumny yg kelima. Udah pada ngeliat teaser para member belum? Komentar w waktu pertama ngeliat, kok ya foto para member pada full color alias ngejreng gitu. Kesannya norak gimana gitu #plakk di gampar elf

Ini jujur dari hati w yg terdalam [?]. Emang bener sih konsepnya beda ama album-album sebelumnya kayak yg di bonamana ama sorry sorry. Tapi kok menurut w lebih bagus pic-pic album sebelumnya ya. Lebih keliatan natural, kalem, cool, keren n modis gitu di banding yg sekarang walaupun katanya penampilan mereka mewakili beberapa negara di dunia, tapi w lebih suka ngeliat penampilan mereka yg kekorea-koreaan gitu.

Dan penampilan yg paling w suka itu Yesung oppa. Lebih keliatan keren n pas buat dia. Kalo Kyuhyun oppa belum sempat, karna w takut shock ngeliat penampilan dia. #alah lebay

dan penampilan paling ancur (ups, paling ga bagus maksud w) itu Siwon oppa. Pake celana pendek warna hijau boo, kan kesannya kayak kolor ijo gitu. #di ditimpuk fansnya Siwon pake kulkas.
Awalnya w kira itu Ryeowook, eh ga taunya Siwon. Penampilan Shindong malah jauh lebih baik menurut w.

Yah walaupun penampilan mereka kali ini berbeda berharap aja musik atau hits yg mereka bawakan lebih asik, menarik, enak didengar n bisa di terima para fans, n satu lagi tetep eksis plus jadi dateng ke Indonesia lagi. Hehehe. Sebagai elf w cuma bisa bilang "semoga sukses oppadeul" ^^

Kamis, 28 Juli 2011

Kepincut namja baru [?] (lagi)

Apa ini?

Judul postingan yg arrgh, entahlah...
Rasany w lagi-lagi kepincut ama namja baru. Ga baru sich, tapi w ny aja yg telat banget. Hehehe. Tapi tenang aja deh, Kyuhyun oppa ga bakalan tergantikan ama yg namany namja keren. #pasang senyum cute buat Kyuhyun oppa hehehe

Mau tau siapa aja namja yg bikin w kepincut?

Yang pertama tuh Thunder Mblaq alias Cheon Doong. W suka banget ngeliat matanya. Rada sendu gimana gitu. Apalagi dia itu Dongsaengny Dara 2NE1 eonnie. Jadi makin cinta deh ama Kyuhyun [?]
#gaje juga nih si didi

Nah yg kedua itu Jung Shin alias magnaenya CN BLUE. Lha, dimana-mana orang kepincut ama Jong Hyun kok w malah kepincut ama Jung Shin ea? Tau ah. Awalnya sih w suka Min Hyuk, itu lho drummernya CN BLUE, awalny w juga mikir kalo Min Hyuk itu magnaeny eh tak tauny si Jung Shin. Wadooh, maluny diriku....

Trus w kepincut ama itu tuh Nichkun 2PM....
Kalo yg ini alasannya belum kuat masih kepincut lewat poster aja. W mikir nih namja kok keren banget ea...

Dan yang terakhir w kepincut ama Noh Min Woo. Itu tuh mantan drummernya The Trax. Waktu ngeliat dia memerankan Dong Joo di drama My Girlfriend Is Gomiho, w langsung ga berhenti ngeliat facenya #lebay
Huwah sumpah deh cuakep bener...
Facenya perfect banget deh ditambah lagi style n bentuk tubuhnya yg atletis banget, jadi makin cinta #di getok Kyuhyun
beda ama peran dia yg jadi koki italia di drama Pasta, itulah yg rambutnya panjang.

Yesungdahlah..
Gomawo udah dengerin curhat gaje w..
W juga mw siap-siap nyari namja baru yg siap membuat w ber-eomeo-eomeo ria. Anyeong.

Fanfic Love Story part 6

Aku melihat Hyo Mi ada di kelasku.

"Apa yg kau lakukan disini?" tanyaku.

"Aku hanya ingin mengembalikan rok yg ku pinjam. Donghae-shi, gamsahamnida atas bantuannya semalam." ujarku.

"Aniyo. Tidak perlu mengucapkan terima kasih seperti itu."

"Baiklah, aku permisi dulu." ujarnya dengan senyum manis.

"Ye." ujarku.

"Dong hae-ah, apa kau dekat dengannya?" tiba-tiba Shin Kyung berdiri di sampingku. Ini benar-benar membuatku gugup.

"Wae?" aku balik bertanya.

"Bukannya dia yeoja babo si pembuat masalah itu?" tanyanya.

"Aniyo. Kami tidak terlalu dekat." aku cepat-cepat menyanggah.

"Jongmal? Huwah, syukurlah. Kau tau, tadi pagi dia menanyakan dimana letak bangkumu. Dia sepertinya meletakkan sesuatu disana."

"Sesuatu?" tanyaku.

"Ye. Hm, maukah kau menemaniku ke kantin?" pintanya.

Aku memandangnya dengan heran. Shin Kyung, yeoja paling cantik di sekolahku mengajakku pergi ke kantin? Apa ini mimpi?

"Ayolah." dia merangkul tanganku. Hatiku bergetar hebat.

Ah, ini benar-benar seperti mimpi.

_HYO MI STORY_
Aku masuk ke dalam kelas seperti biasanya. Min Ji menyambutku.

"Anyeong haseo Hyo Mi-ah." dia tersenyum manis.

"Ada apa denganmu hari ini?" tanyaku heran.

"Wae? Apa kau tidak senang?"

"Aniyo. Bukan begitu. Tapi aku merasa kau dan Jun Ki sedikit aneh. Kalian merencanakan sesuatu?" tanyaku.

"Mwo? Hahaha. Apa aku sejahat itu di matamu?" tanyanya. Dia merangkulku dan mengajakku ke bangkuku. Aku hanya melongo di buatnya.

Min Ji menyuruh Gyo Ri memberikan kotak bekal berisi kimbab kepadaku.

"Apa ini?" tanyaku.

"Kau belum makan kan? Nah ini makanlah. Badanmu terlihat kurus. Kau harus banyak makan. Ini makanlah." ujar Min Ji.

"Tidak usah. Aku sudah sarapan tadi." tolakku halus.

"Ayolah Hyo Mi-ah, ini masakan pertama Gyo Ri. Kau harus mencobanya untuk menghargai masakan pertamanya."

"Geurae, aku akan mencobanya." ujarku akhirnya. Mereka berdua tersenyum cerah.

"Kami akan menyiapkan tugas dulu. Makanlah yg banyak." ujar Gyo Ri.

"Ye gomawo." ujarku.

Aku mulai mencicipi kimbab buatan Gyo Ri itu. Ini benar-benar lezat. Aku mencobanya lagi, hingga kimbab itu habis tak tersisa. Tapi beberapa menit kemudian, aku merasakan perutku mulas dan sakit sekali. Aku berlari menuju toilet. Tanpa sengaja aku menubruk Jun Ki yg baru datang.

"Mianhae." ujarku lalu cepat-cepat lari menuju toilet.

_JUN KI STORY_
Aku keheranan melihat Hyo Mi pagi ini. Pagi-pagi yeoja aneh itu memulai marathonnya. Ckckck.

Mataku tertuju pada Min Ji dan Gyo Ri yg tertawa keras di bangkunya. Apa mereka merencanakan sesuatu lagi?

"Hyak! Apa yg kalian lakukan berdua di situ?" seruku.

"Jun Ki oppa!" mata Min Ji berbinar ketika melihatku.

"Aniyo, kami tidak melakukan apapun. Apa tertawa itu salah?" tanya Gyo Ri.

"Apa yg terjadi pada Hyo Mi? Kalian melakukan sesuatu padanya tanpa sepengetahuanku lagi?" aku menatap mereka berdua bergantian.

"Aniyo. Kenapa oppa selalu curiga kepadaku?" tanya Min Ji.

"Kenapa dengan Hyo Mi?" tanyaku.

"Kenapa oppa jadi peduli padanya?" tanya Min Ji.

"Mwo? Siapa yg bilang begitu?" tanyaku. Mereka berdua menatapku tajam.

"Hyak! Hyak! Hyak! Kenapa kalian berdua memandangiku seperti itu?" tanyaku kesal.

"Oppa, apa kau mulai menyukai Hyo Mi?" selidik Gyo Ri.

"Aish, apa kalian ingin aku pukul supaya mengerti?" teriakku kesal. Mereka berdua lari.

_DONG HAE STORY_
Aku duduk berhadapan dengan Shin Kyung di kantin. Ini benar-benar langka. Yeoja idaman semua namja di sekolah ini mengajakku duduk bersama. Ini benar-benar seperti mimpi.

"Ngomong-ngomong, tidak biasanya kau mengajakku ke kantin seperti ini. Ada apa sebenarnya?" tanyaku.

"Apa kau merasa tidak nyaman?" tanyanya. Matanya yg bulat terlihat indah ketika menatapku.

"Aniyo. Bukan begitu."

"Aku ingin kita belajar bersama."

"Ye?" aku menatapnya tidak percaya. Dia mengangguk dengan yakin sambil tersenyum manis.

_HYO MI STORY_
Aku bernapas lega. Sehabis minum obat di ruang kesehatan, aku baru bisa duduk dengan tenang. Aish, mereka berdua lagi-lagi mengerjaiku.

Aku kembali menuju kelas. Aku heran karna suasana kelas sangat sepi. Aku duduk di bangkuku dan membahas-bahas tugas matematikaku.
Kemana semua penghuni kelas ini?

_DONG HAE STORY_
Aku menemukan bungkusan dan surat di atas mejaku. Aku berniat membaca surat dari Hyo Mi itu ubi karna Pak Kim sudah masuk aku mengurungkan niatku.

_JUN KI STORY_
Ibu Shin tidak masuk. Ketua kelas menyuruh kami ke perpustakaan. Aku mencari-cari Hyo Mi. Dia tidak kelihatan selama 1 jam ini. Aku keluar dari perpustakaan karna jenuh dengan suasana perpus yg hening.

Aku berjalan menuju kelas dan melihat Hyo Mi sedang sibuk membahas soal-soal di mejanya. Aku memperhatikannya untuk beberapa saat. Dia tampak manis kalau sedang serius belajar seperti itu.

Fanfic Love Story part 5

_HYO MI STORY_
Aku melangkah gontai menuju halte. Sesekali aku memperhatikan rok pemberian Dong Hae yg kepanjangan.

"Ini pakailah. Tidak ada yeoja yg membawa rok cadangan di kelasku, hanya Jin Ah, yeoja jangkung itu, satu-satunya yg punya."

Ah, Dong Hae, namja itu benar-benar sangat baik. Dia bahkan membantuku menghilangkan noda spidol yg susah hilang itu.

Udara malam ini sangat dingin. Aku memakai sarung tanganku.

"Kenapa kau belum pulang juga?"

Aku menoleh ke samping. Lee Jun Ki. Dia menatapku dengan senyum sinisnya.

"Wae? Apa kau terkejut karna aku menyapamu?"

Aku mendengus kesal. Bus yg ku tunggu tiba. Aku langsung naik.

"Hyak! Hyo Mi-ah, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" Jun Ki menarikku. Aku hampir jatuh ke belakang tapi seseorang menarik tanganku. Genggamannya sangat hangat. Namja itu lagi. Namja dengan wajah sendu, yg pintar matematika dan selalu duduk di dekat pintu masuk bus. Tiba-tiba hatiku bergetar melihatnya.

"Gwaenchana?" tanyanya.

"Ye, gomawo." ujarku sedikit gugup.

Aku ingin duduk di sebelahnya tapi Jun Ki mendahuluiku.

"Silahkan cari tempat duduk yg lain." ujarnya.

Aku mencari-cari tempat duduk yg kosong tapi tidak ada. Aku terpaksa berdiri. Jun Ki tersenyum mengejek.

"Duduklah, biar aku saja yg berdiri." namja itu menggantikan posisiku.

"Aniyo. Biarkan aku berdiri." tolakku.

"Duduklah." pintanya dengan suaranya yg sangat bagus.

"Gomawo. Kau telah banyak membantuku." ujarku.

"Ne, cheon maneyo. Boleh aku tau siapa namamu?"

"Ye, naneun Park Hyo Mi imnida."

"Naneun Cho Kyu Hyun imnida." dia sangat tampan dengan senyumannya. Aku membalas senyumnya.

"Bagaimana dengan tugasmu tadi?" tanyanya.

"Mianhae, tugas itu tidak bisa ku kumpulkan karna ada masalah."

"Kenapa harus minta maaf?"

"Karna kau telah membantuku menyelesaikannya."

_JUN KI STORY_
Aku memandang kedua orang ini dengan aneh. Hyo Mi dan namja bernama Cho Kyuhyun itu bagaimana mungkin bisa saling mengenal hanya dari bis umum.

Mereka masih mengobrol. Hyo Mi tidak berhenti menatap wajah namja itu. Cho Kyuhyun, namja berwajah putih pucat itu sesekali tersenyum saat berbicara dan Hyo Mi sepertinya takjub melihatnya.

Apa setiap yeoja akan merasa takjub melihat namja dengan senyum tulus seperti itu?

Aku membandingkannya dengan diriku. Aku jarang sekali tersenyum. Yang ada di pikiranku hanyalah apa yg harus aku lakukan untuk mengerjai Park Hyo Mi, yeoja berwajah cukup manis yg tidak pernah menyerah ataupun memberontak meskipun dikerjai ribuan kali.

"Apa kau tidak mau mengenalkan pacarmu yg tampan ini?" tanyaku sambil menyikut tangan Hyo Mi.

"Mwo? Siapa bilang kau pacarku?" dia menatapku dengan tampang polosnya.

"Aish,..." aku benci dengan tampang polosnya itu. Itulah yg membuat orang yg melihatnya ingin mengerjainya.

"Jangan mudah percaya padanya. Lihatlah di depan pacarnya saja dia berani berselingkuh." ujarku.

Hyo Mi melongo menatapku.

"Hyak! Jun Ki-shi, aku tidak mengerti apa yg kau katakan. Berhentilah bicara omong kosong." ujarnya.

Namja itu memandangi kami berdua dengan bingung.

"Aish kau ini sangat menyebalkan." ujar Hyo Mi lagi dengan kesal.

"Bukannya kau senang kalau aku bilang kau itu pacarku?"

Hyo Mi cuek. Dia kembali melanjutkan obrolannya dengan Kyuhyun.

"Hyak! Kenapa kau mengabaikanku?"

"Aish, ada apa denganmu hari ini? Kau aneh sekali."

_HYO MI STORY_
Aku menatap Jun Ki dengan bingung. Hari ini dia benar-benar gila.

"Apa dia benar-benar namjachingumu?" tanya Kyuhyun.

"Aniyo. Dia teman sekelasku. Ah rumahku sudah hampir sampai. Aku akan turun di depan. Kyuhyun-shi, terima kasih atas bantuannya hari ini. Anyeong." ujarku sambil tersenyum.

"Ye anyeong Hyo Mi-shi." ujarnya membalas senyumku dgn manis.


Aku terpana untuk beberapa detik melihat senyumannya itu. Lalu aku pergi.

_JUN KI STORY_
Aish, yeoja itu benar-benar tidak memperlakukanku dengan baik. Aku menatap sinis Kyuhyun yg sudah duduk di sampingku. Dia sesekali melirikku.

"Hyak! Kau lihat apa?"

"Apa kau benar-benar namjachingunya Hyo Mi?" tanyanya.

"Aniyo. Gadis bodoh seperti itu bukan tipeku. Kalau kau mau ambil saja." ujarku santai.

"Ah, sepertinya kau menyukainya?" dia tertawa menggodaku.

"Kau tau apa tentang aku? Kau dan dia memang cocok. Benar-benar orang yg sangat menyebalkan." ujarku.

Namja itu tertawa-tawa sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.

_DONG HAE STORY_
Hari ini aku pergi ke sekolah dengan bersemangat. Aku menyapa teman-temanku yg ada di dalam kelas.

"Anyeong haseo chingudeul." sapaku.

Semua membalas dengan senyum di wajah.

"Anyeong haseo Donghae-ah." Cha Shin Kyung, yeoja paling cantik di kelasku membalas sapaanku dengan senyuman yg sangat indah. Ah, yeoja itu benar-benar sangat cantik.

Jumat, 22 Juli 2011

Fanfic Love Story part 4

_DONG HAE STORY_
Di jam istirahat aku mencari-cari Hyo Mi di kantin. Tapi dia tidak ada. Aku menuju kelas Hyo Mi. Kelasnya terdengar riuh. Aku masuk ke dalam. Beberapa siswa berkumpul mengelilingi meja yg ada di tengah. Perlahan aku berjalan mendekati kerumunan itu.

_JUN KI STORY_
Di jam istirahat ini rasanya lebih menarik kalau mengerjai Hyo Mi yg tidak bisa apa-apa di bangkunya daripada pergi ke kantin. Pak Goo menyuruh kami melepaskan lem itu dari Hyo Mi sebelum keluar dari pintu. Ketua kelas memberitahu kami kalau Nona Park tidak masuk. Aku tersenyum cerah. Jadi kami bisa mengerjai Hyo Mi hari ini.

Aku menyuruh Min Ji dan lainnya memegangi tangan Hyo Mi. Aku mengambil spidol yg susah hilang dan mulai menghiasi wajah bersihnya. Semua tertawa melihat ulahku. Tapi yg mengherankan Hyo Mi tidak memberontak sekalipun. Dia hanya diam dan menatap wajahku tanpa ekspresi.

"Mwo? Kenapa kau melihatku seperti itu?" aku menepuk pipinya agak kuat. Kulit putihnya memerah. Dia menunduk.


_HYO MI STORY_
Mereka mengerjaiku lagi. Jun Ki menyuruh Min Ji memegangi tanganku erat-erat dan dia mencoreti wajahku dengan spidol yg sudah di siapkannya. Aku tidak melawan. Aku hanya membiarkan dia berbuat sesukanya. Aku tidak peduli, walaupun dia mencambukku atau bahkan mencabuti rambutku satu persatu asalkan aku masih bisa tetap belajar, lulus dan masuk ke Universitas yg diinginkan Appa, aku terima semua perlakuan mereka.

Aku memandangi wajah Jun Ki yg asyik dengan coretan-coretannya itu. Jun Ki terlihat sangat tampan jika dilihat dari dekat.

"Mwo? Kenapa kau melihatku seperti itu?" dia menepuk pipiku sangat kuat. Aku menunduk. Aku merasakan pipiku panas.

"Hyak! Apa yg kau lakukan padanya?" semua menoleh.

"Dong hae..." ujarku.

"Apa urusannya dgn mu?" tanya Jun Ki.

"Kenapa kau berani berbuat begitu pada seorang yeoja?" tanya Donghae marah.

"Wae? Apa kau ini pacarnya?" Jun Ki balik nanya.

"Pacar atau tidak apa itu penting bagimu?"

"Semuanya keluar!" teriak Jun Ki.

Seisi kelas keluar. Tinggal aku, Jun Ki dan Donghae yg ada di kelas.

"Sekarang apa kau bisa menyelamatkan pacarmu ini?" tanya Jun Ki.

"Apa yg terjadi?" tanya Dong Hae padaku.

"Aku tidak bisa lepas dari lem ini." ujarku.

"Lem?" dia menatapku bingung. Aku menunjuk ke arah bangkuku. Dong Hae membantuku berdiri tapi tidak bisa.

"Kau harus melepas rokmu." ujar Jun Ki.

"Mwo?" aku langsung menatapnya kesal lalu menatap Dong Hae. Dong Hae menarik nafas.

"Sepertinya begitu."

"Hyak! Apa yg kalian pikirkan berdua?"

"Apa kau mau duduk seharian disini tanpa bisa apa-apa?" tanya Jun Ki dengan nada mengejek.

"Bukannya ini ulahmu?" tanyaku kesal.

"Apa kau punya bukti kalau aku yg melakukannya?"

aku menggeleng lemah.

"Hyo Mi-ah, aku akan meminjamkan rok orang lain untukmu. Tunggulah disini."

"Nde.." ujarku.

_JUN KI STORY_
Aku menatap Dong Hae, namja yg lumayan terkenal di sekolah kami karna kepintarannya. Bagaimana mungkin dia memperhatikan yeoja babo seperti Hyo Mi.

Fanfic Love Story part 3

_DONG HAE STORY_
Aku tersenyum sendiri sepanjang jalan pulang. Ah, yeoja itu selalu terlintas di pikiranku. Park Hyo Mi. Dia sangat berbeda. Kenapa aku tdk pernah melihatnya setelah hampir 3 tahun kami bersekolah? Yeoja dgn wajah semanis itu.

_HYO MI STORY_
Pagi ini aku berusaha tidak telat sampai di sekolah. Seragam dan baju olahraga milik Donghae ku simpan rapi di tasku.

Tapi aku teringat saat di tengah jalan aku lupa membawa buku matematikaku yg ku keluarkan saat menyimpan seragam milik Donghae. Aku kembali berlari ke rumah. Tapi saat kembali ke halte aku kesulitan mendapat bus kearah sekolah. Semuanya penuh. Aku hampir putus asa. Dan terakhir sebuah bus melintas. Hanya ada satu bangku tersisa. Aku duduk dengan lega. Ketika melihat kearah samping, aku benar-benar terkejut. Namja itu, namja yg satu bangku denganku saat pulang sekolah kemarin. Dia tersenyum manis. Hatiku kembali bergetar. Tiba-tiba aku merasa gugup.

Aku membalas senyumannya.
_KYU HYUN STORY_
Aku terkejut saat melihat orang yg sama duduk di sampingku. Yeoja berwajah bening itu lagi. Aku memberi senyum padanya. Dia terlihat agak gugup sama sepertiku. Dia membalas senyumku.

"Annyeong haseo." ujarnya.

"Nee, annyeong haseo." jawabku.

Dia kembali mengambil buku dari tasnya. Sepertinya buku yg kemarin. Dia menggerutu kesal.

"Wae?" tanyaku.

"Ah aniyo. Aku hanya merasa kesulitan mengerjakan tugas matematika ini." ujarnya sambil tersenyum malu.

"Jinjja?"
Dia mengangguk.

"Coba lihat." ujarku.
Dia menyodorkan buku matematikanya dengan ragu.

"Begini cara mengerjakannya." aku mulai mengajarinya menyelesaikan tugas itu. Dia manggut-manggut.

"Huwah, jadi seperti itu. Ternyata tidak terlalu sulit. Selama ini tidak ada yg pernah mengajariku jadi aku kurang begitu memahaminya. Gamsahamnida."

"Ne, cheon maneyo." ujarku.

"Aku pasti akan di hukum lagi kalau aku tidak mengerjakan tugas ini."

"Kau harus banyak berlatih." ujarku.

"Kau benar." ujarnya sambil tersenyum.

_JUN KI STORY_
Anak sekelas kelihatan tenang pagi ini. Biasanya mereka akan selalu menyiapkan sesuatu untuk mengerjai Hyo Mi.

"Mungkin dia tidak akan datang hari ini. Aku kemarin menyiramnya dengan kopi panas. Bagaimana Jun Ki oppa? Aku sudah membalas perbuatannya terhadapmu." ujar Min Ji.

"Hyak! Kenapa kau tidak menanyakannya dulu padaku?" tanyaku kesal.

"Oppa.. Kenapa kau marah padaku? Dia membuatmu basah dan dia pantas mendapatkannya."

"Kau berbuat seenakmu. Bagaimana kalau dia melapor ke guru? Semua akan menyalahkanku."

"Aniyo. Dia tidak akan berani melakukan itu. Bukannya dia akan diam saja kalau kita melakukan sesuatu yg jahat terhadapnya. Ayolah oppa. Apa yg terjadi padamu? Kenapa oppa jadi aneh begini?"

Aku tersadar.

"Aku takut saja kau melakukan sesuatu yg jahat tanpa sepengetahuan anak sekelas. Apalagi di kantin. Siswa lain bisa melaporkan ulahmu."

"Ye oppa. Aku tau. Aku akan hati-hati."

bel berbunyi. Kami semua duduk.


Kami semua kaget saat salah satu teman kami bilang kalau Hyo Mi baru saja datang.

"Apa yg akan kita lakukan padanya sekarang? Kita tidak menyiapkan sesuatu untuknya." ujar Min Ji sambil menggigit jarinya.

"Hyak! Bukannya kau bilang tadi dia tidak akan datang?" ujarku sambil menatapnya kesal.

"Itu kan hanya dugaanku." ujarnya.

"Kalian jangan bertengkar. Aku sudah menyiapkan sesuatu." ujar Ja Hyun, teman sebangkuku.

"Mwo?" tanyaku.

Dia menunjukkan lem super lengket kepadaku. Kami berdua tersenyum. Lalu cepat-cepat mengoleskan lem itu di bangkunya.

Hyo Mi masuk dengan tampang ceria. Dia langsung duduk tanpa melihat-lihat dulu. Aku menatapnya sinis. Aish, si babo ini. Kenapa dia selalu masuk ke kelas tanpa rasa khawatir takut di kerjai?

Pak Goo masuk. Dia langsung memandang ke arah Hyo Mi.

"Park Hyo Mi, apa tugas yg saya berikan kemarin sudah selesai?" tanya Pak Goo.

"Ya Pak," ujarnya dengan tampang ceria.

Kami semua menatapnya heran. Biasanya dia akan menunduk malu.

"Apa kau yakin?" tanya Pak Goo tidak percaya.

"Ya. Saya yakin sekali." ujar Hyo Mi.

"Bawa kemari." ujar Pak Goo.

Hyo Mi bangkit tapi dia tidak bisa berdiri. Roknya lengket di bangku. Kami semua tertawa geli.

_HYO MI STORY_
Aku kaget saat melihat rokku lengket di bangku. Aku mencoba bangkit tapi tidak bisa. Teman-temanku tertawa melihatku. Ini pasti ulah Jun Ki. Aku melihat ke arahnya.

"Mwo? Kau ingin bilang kalau aku yg melakukannya?" tanyanya sinis.

"Ada apa? Tugasnya belum selesai kan?" tanya Pak Goo.

"Ini pak."

"Antar ke depan."

"Tapi saya tidak bisa bangkit pak."

"Jadi kau menyuruhku untuk mengambil tugasmu ke mejamu?"

"Rok saya lengket di bangku pak." ujarku.

Pak Goo berjalan ke arah bangkuku.

"Kenapa bisa begitu?"

"Aku tidak tau. Tiba-tiba saja jadi begini."

"Ya sudah, kita selesaikan itu nanti di jam istirahat."

aku hanya mengangguk. Huft, apa-apaan ini? Di waktu tugas yg diberikan Pak Goo selesai, malah terjadi hal-hal seperti ini.

Fanfic Love Story part 2

"Aish, kau ini!" aku menatapnya kesal.

_HYO MI STORY_
Aku memandang Jun Ki takut-takut. Dia pasti akan marah besar karna kecerobohanku. Dia merebut seragamku yg basah dan mencampakkannya ke atas lantai kemudian memijak-mijaknya.

Aku hanya melongo menatap seragam basahku yg kini telah kotor. Aku memungutnya.

"Mianhaeyo, jongmal mianhaeyo." ujarku sambil membungkukkan badan. Dia kembali ke bangkunya dengan angkuh.

Aku duduk di bangkuku tapi aku terjatuh. Seisi kelas kembali menertawaiku. Seseorang telah menarik bangkuku ke belakang. Aku mengeluh kesakitan. Punggungku terasa sakit sekali.

_JUN KI STORY_
Aku kaget saat melihat Hyo Mi terjatuh. Punggungnya menghantam bangku yg ada di belakangnya. Dia meringis kesakitan. Tapi anehnya tidak sedikit pun dia menangis. Ckckck, aku menggeleng-geleng. Yeoja ini benar-benar aneh.

_HYO MI STORY_
Di jam istirahat aku berjalan ke arah kantin sendirian. Memesan teh panas dan semangkuk mie ramen. Aku menikmati mieku yg masih panas.

Tiba-tiba 2 orang yeoja teman sekelasku datang dan memukul mejaku dgn keras. Aku terkejut. Mie yg sudah di mulutku sampai keluar lagi.

"Hyak! Kau pikir kau itu siapa? Beraninya kau membuat Jun Ki oppa basah." ujar Cha Min Ji.

"Wae? Aku samasekali tidak sengaja." ujarku.

Kim Gyo Ri mengambil cangkir kopiku dan melempar isinya ke arah bajuku. Aku menjerit kepanasan.

"Hyak! Apa yg kalian lakukan berdua?" aku menoleh. Namja itu, namja yg kutemui di atap sekolah menatap mereka dengan berang.

_DONG HAE STORY_
Aku memasuki kantin dan memperhatikan sekelilingnya. Yeoja itu pasti ada disini. Ah itu dia. Dia terlihat lucu saat menikmati mienya yg sepertinya masih panas. Aku berjalan mendekatinya. Tapi dua orang yeoja mendahuluiku. Mereka sempat bertengkar sebelum salah satu yeoja menyiramkan cangkir berisi kopi ke arah baju yeoja manis itu. Yeoja itu menjerit. Aku terkejut dan langsung berseru.


"Hyak! Apa yg kalian lakukan berdua?"

Mereka menatapku tajam.
"Wae? Apa urusannya denganmu?"

aku langsung menarik Yeoja itu keluar dari kantin dan menuju ruang kesehatan.

"Gwaenchana?" tanyaku.

Dia hanya mengangguk sambil meringis kesakitan.

"Mianhae, seragammu jadi kena noda kopi. Aku akan mencucinya dan mengembalikannya besok." ujarnya.

"Ah, tidak usah. Apa masih terasa sakit?" tanyaku.

"Aniyo."

"Ini pakailah." aku membuka baju olahragaku dan memberikan padanya.

"Aku benar-benar minta maaf." ujarnya.

"Tidak perlu." ujarku sambil tersenyum.

"Mian, boleh aku tau siapa namamu?" tanyaku.

"Dong hae."

"Naneun Hyo Mi imnida. Dong hae-ah, gomawo."

"Ye Hyo Mi-ah. Aku keluar dulu." ujarku.

Dia tersenyum. Manis sekali.

_HYO MI STORY_
Aku memandang namja tampan itu sampai dia keluar dari pintu.. Ah, dia baik dan tampan sekali.

Aku mengganti pakaianku. Ini terasa sakit sekali. Kulitku memerah.

Aku mengambil air dan handuk lalu mengompres kulitku yg memerah.

Saat aku keluar, Dong Hae berdiri di depan pintu.
"Aku bisa mengantarmu pulang."

"Tidak usah. Beberapa bulan lagi ujian akhir akan di mulai, aku harus rajin belajar." ujarku.

"Ah, ya. Kau pasti orang yg sangat pintar."

"Aniyo. Aku bahkan siswi paling bodoh di sekolah ini." ujarku sambil tersenyum malu.

"Hahaha, ternyata selera humormu tinggi juga." ujarnya.

"Aku serius." ujarku.

_DONG HAE STORY_
Aku menatap Hyo Mi bengong. Benarkah? Siswi paling bodoh? Bahkan dia tidak malu mengungkapkan itu.

"Bagaimana ini? Aku jadi sangat merepotkanmu." ujarnya.

"Kenapa bilang begitu? Sekarang kita kan teman." ujarku.

"Benarkah?" dia menatapku dengan matanya yg berbinar.

"Ye. Ayo kita masuk." ajakku.

Dia mengangguk.

_KYU HYUN STORY_
Malam musim dingin. Aku duduk sendiri di bus malam yg agak penuh.Kebanyakan penumpangnya siswa pelajar sepertiku. Ku lirik jam tanganku. Pukul 20:10 malam. Aku mengambil novel dari tasku dan membacanya.
Bus berhenti. Seorang siswi naik. Matanya memandang kesana kemari mencari bangku kosong.

"Apa bangku ini kosong?" tanyanya padaku.
Aku mengangguk. Aku menatap wajahnya yg bening. Manis tanpa cacat.

Dia duduk di sebelahku setelah memberi senyum yg sangat indah.

"Kau pelajar juga?" tanyanya.

Aku mengangguk. Dia ikut mengeluarkan bukunya dari tas dan menulis-nulis sesuatu.

_HYO MI STORY_
Aku mengeluarkan buku matematika dari tasku. Dan mengerjakan tugas yg diberikan Pak Goo. Aish, kenapa pelajaran ini sangat sulit bagiku. Aku menoleh ke sebelah. Namja itu ketahuan sedang memandangku. Dia menganggukkan kepalanya lalu fokus ke novel yg di pegangnya.

Kini giliranku memandangi namja tampan itu. Badannya agak kurus sama seperti aku. Kulitnya putih bersih. Wajahnya agak sendu. Dia sangat tampan sekali.

Aku mengerjakan tugasku kembali. Setengah jam kemudian, aku baru tiba di rumahku. Aku menganggukkan kepala kepada namja itu saat aku turun. Dia tersenyum. Hatiku bergetar saat melihat senyumnya.

Apa aku akan bertemu dengannya lagi?

Fanfic Sarangeul Yuji part 9

____
Ponselku berdering.

"Yeoboseo?"

"Yoo Jin-ah, ini aku Joong Ki."

"Ye oppa. Ada apa?" tanyaku.

"Apa kau punya waktu?"

"Ye."

"Aku ingin bertemu denganmu."

"Jinjja?" tanyaku senang.

"Aku akan menjemputmu. Kau dimana sekarang?"

"Aku di rumah, oppa."

"Ya sudah aku akan kesana. Sampai nanti." Joong Ki oppa mematikan ponselnya.

Aku segera mandi dan merias wajahku.
Bel berbunyi. Joong Ki oppa sudah berdiri di depan pintu. Aku tersenyum cerah. Tapi wajahnya terlihat muram, itu membuatku bingung.

"Ayo kita pergi." ajaknya. Aku mengangguk. Kami lalu menaiki mobilnya dan pergi ke coffee shop tempatku bekerja. Beberapa pelayan yang mengenalku menyapaku ramah.

"Kau sering kesini?" tanya Joong Oppa heran. Aku hanya mengangguk saja.

"Jongmal?" dia menatapku tidak percaya. Aku mengangguk lagi.

Pelayan datang dan membawakan pesanan kami.

"Ada sesuatu yang harus aku putuskan." ujar Joong Ki sambil menyeruput kopinya. Wajahnya kembali murung. Aku ikut menyeruput kopiku.

"Sepertinya lebih baik kalau kita berpisah." ujarnya.

"Kenapa oppa?" tanyaku kaget.

"Aku merasa Ji Yeon lebih membutuhkanku. Dan aku takut aku akan menyakitimu. Setelah aku pikir-pikir lebih baik kita berpisah saja." ujarnya.

Aku menangis sedih.
"Aku percaya kalau oppa akan kembali padaku. Aku akan menunggu sampai kapanpun. Tapi kenapa sekarang oppa melepaskanku." ujarku terisak.

"Aku tidak ingin kau merasa terikat denganku."

Aku menatapnya sedih.

"Aku harus pergi." ujarnya sambil beranjak berdiri.

"Oppa....." aku menatapnya dengan sedih. Air mataku mengalir deras.

Dia pergi. Oppa, kenapa harus secepat ini kau memutuskanku. Aku tidak yakin apa aku sanggup berpisah denganmu. Oppa ini memang berat untukmu. Tapi kenapa perpisahan yang kau inginkan?

Aku pulang dengan gontai. Airmataku tidak bisa ku bendung. Aku hanya bisa menangis sepanjang jalan. Sampai di rumah ku tumpahkan tangisanku di kamar sambil memeluk boneka beruangku.



Bel rumah kami berbunyi. Aku menyeka airmataku dan turun ke bawah. Yoo Seung Ho?
Aku membuka pintu.

"Annyeong Nuna. Gwaenchana?" tanyanya. Wajahnya kelihatan khawatir.

"Masuklah." ajakku. Kami lalu duduk di ruang tamu.

"Aku melihatmu menangis di jalan tadi. Apa yang terjadi?"

aku menahan agar airmataku tidak keluar.

"Seung Ho-ah, aku berpisah dengan Joong Ki oppa." ujarku.

"Jongmal?" tanyanya. Aku mengangguk.

"Aku merasa kecewa Seung Ho-ah. Dulu Joong oppa menyuruhku untuk percaya padanya. Sekarang saat aku percaya sepenuhnya atas hubungan kami, dia memintaku untuk mengakhiri semuanya. Aku sudah berusaha menguatkan diriku untuk merelakannya demi Ji Yeon yang benar-benar membutuhkannya, tapi ini sangat sulit karna aku..aku masih sangat mencintainya." aku tersedu. Seung Ho mendekapku dan menenangkanku.

"Kuatkan dirimu Nuna." ujarnya.

"Apa aku bisa melupakannya?" tanyaku.

"Nuna tdk bisa memaksa diri utk melupakannya kalau Nuna memang masih mencintainya."


Aku merasa kelelahan dan akhirnya tertidur.

____
Ketika terbangun aku baru menyadari kalau aku masih di ruang tamu, tidur dalam dekapan Seung Ho. Seung Ho sendiri sepertinya masih tidur. Kepalanya bersandar di kepalaku. Kedua tangannya memeluk tubuhku erat. Ku lirik jam di dinding. Masih pukul 3 pagi Aku kembali menutup mataku.

"Aish, dingin sekali." kudengar Seung Ho menggumam pelan. Dia menarik tangannya perlahan. Kemudian menyandarkan kepalaku ke sofa. Aku membuka mataku sedikit dan melihat Seung Ho masuk ke kamar Heechul oppa kemudian keluar membawa 2 bantal dan selimut. Kemudian meletakkannya di ruang tengah yang agak luas. Aku lalu menutup kembali mataku ketika dia berjalan ke arahku. Seung Ho mengangkatku ke ruang tengah dan menyandarkan kepalaku di atas bantal lalu menyelimuti tubuhku.

"Nuna, padahal kau begitu cantik, tapi kenapa Joong Ki Hyung menyakitimu." dia membelai rambutku lembut.

"Aku akan menjagamu sampai pagi Nuna." ujarnya.


Tiba-tiba aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku lembut. Aku merasa terkejut dan jantungku berdegup kencang dan terakhir dia mendekapku erat. Aku berusaha tenang dan kembali melanjutkan tidurku.

Paginya ketika terbangun aku kembali terkejut melihat wajah Seung Ho tepat di depan wajahku. Aku memandangi wajahnya yang masih terlelap. Wajahnya sangat manis. Dia punya alis yang bagus. Bibirnya juga. Akh, aku jadi teringat kejadian semalam. Ciuman itu. Apa arti ciuman itu? Aku menyentuh bibirku yang bergetar. Joong Ki oppa tidak pernah sekalipun menciumku. Hubungan yang singkat itu. Aku menangis sedih. Joong Ki oppa, namjachingu ku yang bersinar. Kenapa dia secepat ini melepaskanku?

"Nuna sudah bangun?" tanya Seung Ho.

"Kenapa Nuna menangis?" tanyanya lagi. Dia mengusap-usap pipiku lembut.

"Jangan menangis lagi okay." aku mengangguk.

____
Seminggu aku tidak masuk kampus. Aku lebih aktif di coffee shop tempatku bekerja dulu. Seung Ho beberapa kali datang menemuiku.

Rabu, 20 Juli 2011

Fanfic Sarangeul Yuji part 8

Heechul oppa lalu mengajakku keliling kota lagi. Begitu melihat boneka beruang putih besar yg di pajang di etalase sebuah toko, dia langsung mengajakku masuk dan membelikannya untukku.

"Oppa ini terlalu kekanak-kanakan." ujarku malu sambil melirik beberapa pasangan yang memperhatikan kami.

"Siapa yang bilang begitu? Itu cuma perasaanmu saja."

"Tapi oppa...."

"Apa lagi? Kalau kau kangen denganku kau bisa memeluk boneka itu sesuka hatimu." ujarnya. Aku menggandeng tangannya dan tersenyum jahil. Lalu kami pulang setelah membayar harga boneka itu.

Begitu sampai rumah, Yoo Seung Ho kaget melihat kami berdua.

"Kalian.....kalian pergi berdua?" tanyanya.

"Kenapa? Kau cemburu?" tanya Heechul oppa.

"Hyak! Siapa yang cemburu? Aku hanya heran melihat kalian berdua pergi bersama. Tidak biasanya Heechul hyung pergi bersama-sama dengan Yoo Jin nuna seperti ini." ujar Seung Ho.

"Mari masuklah. Diluar dingin." ajakku.

"Ayo." Heechul oppa merangkul Seung Ho ke dalam rumah kami.

____
Aku berjalan dengan santai memasuki kampus.

"Yoo Jin-ssi." Seung Ho menepuk bahuku.

"Mwo?"

"Kenapa wajahmu murung begitu? Apa kau baik-baik saja?" tanyanya.

"gwaenchana."

"Ayo kita makan dulu?" ajaknya.

"Pergilah. Aku sudah makan." ujarku.

Aku lalu pergi menuju ruangan Joong Ki oppa. Ternyata dia tidak ada di ruangannya. Teman-temannya bilang kalau Joong Ki ada di ruangan Pak Oh. Aku bergegas ke ruangan Pak Oh dan mengintip dari luar. Sepertinya Joong Ki oppa sedang di marahi Pak Oh.

"Kenapa tugasmu belum selesai? Semua ingin kau menjadi lulusan terbaik tahun ini. Bagaimana mungkin kau bisa menjadi lulusan terbaik kalau kau masih bermain-main seperti ini? Bahkan tugas untuk jangka waktu seminggu pun tidak bisa kau selesaikan dengan baik." Pak Oh terlihat marah sekali. Aku kasihan melihat Joong Ki oppa yang hanya bisa menunduk. Mungkin dia lelah karna pergi ke Pulau Jeju semalam. Pak Oh lalu menyuruhnya keluar. Joong Ki oppa keluar dengan wajah lesu.


"Oppa." seruku.

"Yoo Jin-ah." dia terkejut melihatku.

"Gwaenchana?" tanyaku.

"Ye." dia mengangguk dengan lesu.

"Apa yang terjadi?"

"Bukan apa-apa." ujarnya sambil berusaha tersenyum.

"Apa oppa sudah makan siang?" tanyaku.

"Aku sudah makan tadi dengan Ji Yeon." ujarnya. Aku tersenyum lemah. Oppa, apa tidak ada waktu lagi untukku.

"Aku ke ruanganku dulu." ujarnya lalu pergi. Aku mengangguk dan menatapnya sedih. Aku kemudian berjalan ke arah kantin. Memesan makanan kemudian menikmati makan siangku dengan sedih.

"Yoo Jin-ssi, kau ke kantin juga?" tanya Seung Ho yang langsung duduk di depanku. Aku tersenyum sedih.

"Ada apa denganmu?" tanyanya. Aku hanya tersenyum.

"Cepat katakan padaku. Apa yang terjadi?" desaknya. Aku menangis.

"Nuna...." Seung Ho menghapus airmataku.

"Tidak ada apa-apa Seung Ho. Percayalah padaku" ujarku masih menangis.

"Aku tidak mungkin percaya kalau masih menangis begitu."

Aku menghapus airmataku.


"Aku tidak tau harus bersikap bagaimana. Aku tidak tau apa aku harus percaya lagi. Joong Ki oppa sepertinya benar-benar mengabaikanku. Aku bisa mengerti kalau Joong Ki oppa lebih mempedulikan Ji Yeon karna dia sedang sakit, tapi aku merasa Joong Ki oppa hanya akan menyediakan waktu untuk Ji Yeon saja, ini sangat menyakitkan untukku. Aku takut Seung Ho.... Aku takut Joong Ki oppa akan meninggalkanku." ujarku terisak. Seung Ho menenangkanku. Dia mengajakku pergi setelah membayar makanan yang ku pesan.

"Kalau Nuna yakin Joong Ki hyung masih mencintai Nuna, Nuna harus percaya padanya sampai akhir." ujarnya. Seung Ho mengajakku masuk ke ruangan kami.

____
Heechul oppa menyambutku dengan senyumnya yang manis saat aku tiba di rumah sepulang dari kampus.

"Kenapa oppa di rumah? Oppa tidak kerja?" tanyaku.

"Hari ini pekerjaannya tidak begitu banyak. Ayo kita makan. Kau pasti sudah lapar." ujarnya sambil merangkulku masuk ke dalam.

"Apa oppa yang memasak?" tanyaku. Dia mengangguk.


Kami berdua duduk di ruang makan.

"Yoo Jin-ah, mungkin Sabtu ini aku akan ke menjemput Appa dan Umma." ujar Heechul oppa.

"Jongmal?"

"Ye. Sebenarnya aku ingin mengajakmu, tapi uang yang ku punya tidak cukup."

"Tidak apa oppa, aku cukup di rumah saja. Apa Appa sudah sembuh?" tanyaku.

"Appa sudah agak baikan. Umma menyuruhku menjemput mereka. Apa kau yakin tinggal di rumah sendirian?" tanyanya sedikit khawatir.

"Aku bisa berteriak memanggil Seung Ho." ujarku

"Ah, ya. Aku lupa kalau Seung Ho bisa menjagamu. Ayo habiskan makananmu lalu kita cuci selimut."

"ayo." ujarku dengan semangat.

____
Beberapa hari ini aku dan Heechul oppa sibuk membersihkan rumah. Dan di hari Sabtunya aku mengantarnya ke Bandara.

"Jaga dirimu oppa." ujarku.

"Kau juga. Jika terjadi sesuatu cepat hubungi aku." aku mengangguk. Heechul oppa memelukku.

"Anyeong Yoo Jin-ah." ujarnya.

"Anyeong oppa. Titip salam buat Appa dan Umma." ujarku. Dia tersenyum.

"Pasti."

Selasa, 12 Juli 2011

Fanfic Love Story part 1

¤_LOVE STORY_¤

Casting:
> Lee Jun Ki
> Park Hyo Mi
> Cho Kyu Hyun
> Lee Dong Hae
Genre: romance

_HYO MI STORY_
Aku berlari menuju kelasku. Aish, sial. Aku telat lagi. Pak Goo pasti akan menyambutku dengan tampang sangarnya.

Kelas terlihat tenang. Pintu kelasku sedikit terbuka. Aku membukanya perlahan. Tiba-tiba..... Byur... Seember air yang di letakkan di atas pintu menyambutku tanpa kompromi. Dan ember itu tepat mengenai kepalaku. Aku memandang seisi kelas yg tertawa melihatku. Apalagi Lee Jun Ki, namja yg terkenal angkuh, dia tertawa sinis dgn tatapan merendahkan.

"Hyak! Kenapa kau menatap kami seperti itu? Bukankah kau pantas mendapatkannya? Sekarang apa kau sudah bangun dari tidurmu?" tanyanya sinis.

Aku menatapnya tajam.

"Wae? Kau marah? Apa orang sepertimu pantas marah?" tanyanya lagi.

Aku berbalik, tapi Pak Goo sudah di depan pintu.

"Ckckck, apa-apaan ini? Cepat berdiri di luar kelas sampai pakaianmu kering." ujar Pak Goo.

Aku menuruti perintahnya.


_JUN KI STORY_
Pak Goo menyuruh Hyo Mi keluar. Aku tidak heran lagi tentang hal itu. Hampir sebagian guru dan siswa tidak menyukainya. Sebenarnya Hyo Mi bukan gadis yg buruk bahkan kami tidak mempunyai alasan yg tepat untuk tidak menyukainya. Kami hanya senang mengerjainya. Memperhatikannya mendapat perlakuan jahat kami setiap hari. Jika ada yg bertanya kenapa kau tidak menyukainya aku akan menjawab tidak tau. Dan menurutku dia pantas mendapat perlakuan itu karna dia bodoh. Hampir di semua pelajaran dia mendapat nilai Kurang. Meskipun dia punya wajah yg lumayan manis, jika dia bodoh tentu tidak akan ada yang menyukainya.

_HYO MI STORY_
Aku sudah menduga akan seperti ini jadinya. Semua pasti akan menyalahkanku. Sekalipun Jun Ki atau yg lainnya berbuat salah. Tetap saja aku yg akan di salahkan.

Aku memperhatikan seragamku yg basah sambil tersenyum pahit kemudian berjalan menuju atap sekolah. Udara hari ini sangat dingin. Aku menghirup udara yg terasa sejuk dan menggigil kedinginan. Aku berharap mendapat sinar matahari di musim dingin kali ini. Aku menggosok-gosokkan kedua tanganku.

"Disini dingin sekali. Apa yg kau lakukan disini?" seorang namja mengejutkanku.


_DONG HAE STORY_
Aku menapaki anak tangga menuju atap sekolah menghindari pelajaran olahraga yg kubenci. Ku masukkan tanganku ke saku celanaku. Aku kaget saat melihat seorang yeoja berdiri dgn seragam basah kuyup.

"Disini dingin sekali. Apa yg kau lakukan disini?" tanyaku. Dia menoleh kaget.

"Ah, aku hanya mengeringkan seragamku." ujarnya sambil tersenyum.

"Butuh waktu lama untuk mengeringkan pakaian disini saat cuaca seperti ini." ujarku.

"Benarkah?" ujarnya.

"Ye. Angin memang bisa membuat pakaianmu cepat kering. Tapi apa kau mau terkena flu karna berdiri seharian di sini?" tanyaku lagi.

Dia hanya tersenyum malu. Senyumnya benar-benar manis sekali.

"Aku tau tempat yg bisa membuat pakaianmu cepat kering. Ayo ikut aku." aku menggenggam tangannya dan mengajaknya ke bawah.

_HYO MI STORY_
Aku terkejut saat
seorang namja berwajah cute menyapaku di atap sekolah. Dia punya wajah yg tampan. Gayanya keren. Aku tidak pernah melihatnya di lingkungan sekolah. Dia orang yg sangat baik. Setelah bertahun-tahun sekolah baru kali ini ada orang yg benar-benar baik padaku. Dia
mengajakku ke kelasnya dan mengambil seragam sekolah.

"Ini pakailah." ujarnya.

"Tapi ini kan seragam buat namja?" tanyaku.

"Kau bisa sakit karna memakai baju basah seperti itu."

"Tapi bagaimana denganmu?" tanyaku lagi.

"Biar aku memakai seragam olahraga saja."

"Apa tidak apa-apa?" tanyaku.

"Tidak apa-apa. Pergilah ganti pakaianmu lalu masuk ke kelas." ujarnya.

"Ye, gamsahamnida." ujarku lalu pergi ke toilet mengganti pakaianku.

Aku memakai seragam yang agak besar untukku itu lalu masuk ke dalam kelas.

Aku memberi salam pada Pak Goo. Dia menatapku heran.

"Hyak, kenapa kau memakai seragam untuk namja?" tanyanya. Seisi kelas menertawaiku.


"Aku ingin mengikuti pelajaran bapak, jadi aku meminjam seragam ini dari kelas lain."

"Ya sudah duduklah."

"Gamsahamnida." ujarku sambil membungkukkan badan lalu berjalan ke arah bangkuku. Aku duduk dengan ceria. Huwah, akhirnya aku bisa belajar juga. Tapi tiba-tiba aku teringat, tas dan seragamku masih di toilet. Aku permisi keluar dan mengambilnya.

_JUN KI STORY_
Kami kaget begitu melihat Hyo Mi masuk ke kelas dengan seragam untuk namja. Tanpa di beri aba-aba kami langsung tertawa. Tapi dia sepertinya tidak peduli. Bahkan dia tersenyum ceria saat Pak Goo menyuruhnya duduk.

Belum ada 1 menit dia duduk dia permisi keluar lagi. Kami menggeleng-geleng melihatnya. Si ceroboh itu. Tak berapa lama dia masuk sambil menenteng tasnya dan seragamnya yg basah. Sampai di bangkunya yg terletak di seberang kananku dia mengibaskan seragamnya ke arah kami.

"Hyak! Apa yg kau lakukan?" ujarku kesal karna air dari seragamnya yg basah itu mengenai wajahku dan buku-bukuku.

"Mianhae." ujarnya.

Minggu, 10 Juli 2011

Fanfic Sarangeul Yuji part 7

Heechul oppa benar-benar menjemputku. Dia membawa mobil keluarga kami yang biasa di bawanya untuk pergi kerja.

"Ayo masuk" ujarnya. Aku tersenyum lalu masuk.

"Ada apa denganmu oppa?" tanyaku.

"Ada apa, apanya?" dia menatapku. Tatapan matanya tidak tajam seperti biasanya.

"Oppa tidak biasanya meneleponku." ujarku.

"Kau habis menangis?"

"Aniyo." ujarku berbohong.

"Itu apa?" tanyanya

"Mwo?"

"Bola matamu berkilat-kilat seperti habis menangis. Hidungmu juga memerah." ujarnya.

"Jongmal? Mungkin aku kedinginan."

"Sejak kapan kau mulai berbohong begini?"
Aku terdiam. Mobil masuk ke garasi rumah.

"Apa itu?" tanyanya sambil menunjuk bungkusan yang aku pegang.

"Mie ramen."

"Jadi kau keluar malam-malam begini cuma untuk beli mie ramen?" tanyanya. Aku terdiam lagi. Dia merebut bungkusan itu dari tanganku. Aku kaget.

"Apa kau mau menghabiskannya sendiri? Ayo masuk." ajaknya. Aku tersenyum melihatnya. Tadinya aku khawatir dia marah.

4

____
Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur setelah makan malam dengan Heechul oppa tadi. Orang-orang yang aku sayangi benar-benar telah berubah sekarang. Orang yang awalnya tidak peduli denganku menjadi peduli. Orang yang awalnya memperdulikanku mulai mengabaikanku. Ponselku berdering. Joong Ki oppa.

"Ye oppa." ujarku.

"Apa kau sudah tidur?"

"Belum."

"Jinjja?"

"Ye oppa tentu saja. Kalau tidak aku pasti tidak mengangkat ponselku sekarang."

"Yoo Jin-ah, aku dan Ji Yeon mungkin besok akan berlibur ke Pulau Jeju. Sepertinya Ji Yeon sangat menyukai piknik."

"Jongmal?"

"Ye."

"Bagaimana dengan tugas kuliah oppa?"

"Aku bisa mengerjakannya sepulang dari sana."

"Memangnya kapan dikumpulkan?"

"Hari Senin."

"Apa ini tidak terlalu mendesak?" tanyaku lagi.

"Tenang saja." ujarnya.

"Hati-hati oppa." ujarku.

"Ye. Arasso. Anyeonghi jumuseyo." ujarnya.

"Ye oppa calcayo." ujarku. Setelah dia mematikan ponselnya aku terisak. Menangis sedih di atas tempat tidurku.

Sekarang Joong Ki oppa lebih mempedulikan Ji Yeon daripada aku. Bahkan urusan kuliahnya sendiri di nomor duakan seperti itu.

____
Aku terbangun karna udara dingin yang masuk dari jendela kamarku yang terbuka.

"Kalau masih ngantuk tidurlah lagi." ternyata Heechul oppa duduk di dekat jendela kamarku.

"Apa yang oppa lakukan di kamarku?" tidak biasanya dia seperti ini.

"Apa aku tidak boleh masuk ke kamar adikku sendiri?" dia menatapku sambil tersenyum. Ah, Heechul oppa terlihat lebih tampan kalau tersenyum.

"Cepat mandi, aku akan siapkan sarapan." ujarnya lalu keluar.

Aku melongo. Apa ini? Oppa benar-benar aneh.

Aku terkejut saat memasuki ruang makan. Heechul oppa memasak banyak pagi ini. Ckckck, Semua masakannya bisa untuk seminggu porsi satu orang.

"Apa kau merasa segar?" tanyanya.

"Ye oppa." ujarku.

"Sini, duduklah." dia menarik satu kursi. Kami lalu duduk berhadapan.

"Ada apa dengan oppa?" tanyaku.

"Wae?"

"Oppa kelihatan berbeda." ujarku.

"Makanlah. Sehabis ini aku akan mengajakmu pergi. Sepertinya kita jarang pergi berdua." ujarnya. Aku mengangguk senang. Syukurlah kalau dia mulai menyadarinya.

____
Heechul oppa mengajakku berkeliling kota Seoul. Dia menggenggam tanganku erat, mungkin berusaha untuk menjaga biar tanganku tetap hangat. Kami mengunjungi beberapa toko kaset dan saat waktu makan siang dia mengajakku ke restoran Jepang, menikmati mie ramen.

"Oppa, aku masih merasa heran dengan perubahan oppa yang tiba-tiba ini." ujarku di sela-sela aku menyeruput mieku.

"Wae? Apa aku tidak boleh melakukannya? Apa ada yang marah kalau aku pergi dengan adikku?" tanyanya.

"Bukan begitu oppa. Oppa tidak biasanya seperti ini."

"Aku hanya ingin membuat adikku bahagia. Apa kau tidak merasa bahagia pergi denganku?" tanyanya.

"Tentu saja aku senang. Heechul oppa gamsahamnida atas jalan-jalannya hari ini. Gamsahamnida atas makan siang.. "

"Aku tidak menyuruhmu bilang begitu." selanya.

"Jadi oppa ingin aku mengungkapkannya seperti apa?" tanyaku.

"Cukup dengan senyuman." ujarnya.

"Senyuman." ujarku sambil tersenyum. Dia memukul kepalaku dengan sumpitnya.

"Dasar babo! Bukan begitu maksudku. Apa karna jarang di perhatikan kau jadi seperti ini? Smile, smile." ujarnya jutek. Aku tertawa.

"Kau ini. Kenapa tertawa?"

"Inilah oppaku yang sebenarnya. Sensitif dan jutek. Aku lebih nyaman dengan dirimu yang seperti ini daripada berubah baik secara tiba-tiba" ujarku. Dia menatapku bengong.

"Ya sudah cepat habiskan miemu. Cepat!!" teriaknya kencang. Beberapa pengunjung terkejut. Aku tertawa lagi.

"Omo, oppaku tidak seperti itu" ujarku.

"Yoo Jin-ah, bagaimana hubunganmu dengan Joong Ki?" tanya Heechul oppa, kali ini kelihatan serius.

"Kami baik-baik saja." ujarku dengan senyum terpaksa.

"Jinjja?"

"Ye oppa."

"Kenapa dia jarang datang ke rumah?" tanyanya sambil menyeruput tehnya.

"Mungkin dia sibuk mengerjakan tugas kuliahnya." ujarku.

"Begitu. Ayo kita pergi." ujarnya

Seven Years Of Love by Cho Kyuhyun

Seven Years Of Love by Cho Kyuhyun

Chilnyeoneul manatjyeo amudo uriga
Ireoke swipge ibyeol hal jureun mollatjyeo
Geuraedo urineun hae eojyeo beoryeotyo
Gin sigan ssahawatdeon gieogeul namginche

Urin eojjeom neomu eorinnaie
Seororeul manna gida enneuriji molla
Byeonhaeganeun uri moseupdereul
Gamdanghagi eoryeo wonneunijido
Ibyeolhamyeon apeudago hadeonde
Geureongeoto neukilsuga eobseotjyo
Geujeo geunyang
Geureongabwa hamyeo damdamhaenneunde

Ureotyo uuu sigani
Gamyeonseo naegejun
Aswiume geuriume
Naetteut gwaneun dareun naui mameul bamyeonseo
Cheo eumen chingura
Daeu meneun yeoninsairo
Hae ojimyeon gakko seuro chingusairaneun
Geumal jeongmal matneunde

Geuhuro samyeoneul bonaeneun donganedo
Gakkeumssik seoroege yeollageul haessetyo

Dareun han sarameul manna ttodasi
Saranghage doe eosseumyeon seodo nan
Seul peulttamyeon hangsang jeon hwalgeorro
Sorieobsi nunmulman heulligo
Neodo joheun saram mannaya deonda
Maeumedo eomneun mareul hamyeonseo
Ajik nareul joahana gwaenhi dollyeo malhaetjyo

Arayo uuu... seoro gajang sunsuhaesseotdeon
Geutae geureon sarang dasi halsu eopdaneun geol
Chueogeuro nameulppun
Gakkeumssik chagaun geudael neukkiltaedo isseoyo
Hajiman ijeneun amugeotdo yoguhal su eopdaneun geol jal ajyo

Na ije gyeorhonhae geu aeui maldeutgo
Hanchameul amulmaldo hal suga eobseotjyeo
Geurigo ureotyo geuae majimak mal
Saranghae deutgosipdeun geu hanmadi ttaemume

Seven Years of Love

Kita sudah saling mengenal selama tujuh tahun
Bahkan tidak ada seorang pun yang berpikir bahwa kita akan mengucapkan selamat tinggal semudah ini
Tapi kita memang berpisah

Satu-satunya hal yang tersisa hanyalah kenangan-kenangan yang kita bangun bersama
Aku bahkan tidak ingat bagaimana kita paling bertemu satu sama lain di umur yang masih muda
Berat bagi kita untuk menghindari perubahan-perubahan yang terjadi
Orang-orang berkata bahwa mengucap selamat tinggal sangat menyajikan
Tapi kita bahkan tidak bisa merasakannya
Kita hanya berpikir bahwa ini sudah seharusnya terjadi

Tapi aku menangis seiring waktu yang berlalu
Menyesal dan merindukanmu
Melihat diriku dengan sudut pandang yang berbeda
Awalnya hanya sekedar sahabat kemudian menjadi kekasih
Benar yang mereka bilang bahwa sulit mempertahankan persahabatan setelah kita berpisah

Sejak saat itu hampir tiga tahun
Kita terkadang saling menghubungi
Bahkan jika aku bertemu orang lain kemudian jatuh cinta lagi
Kaulah yang ku panggi kapan pun aku merasa sedih
Tanpa kata diam-diam aku menangis
Kau harus menemukan orang yang tepat ucapku
Tapi jauh di dalam hatiku aku tidak ingin itu terjadi
Berpikir sia-sia bahwa mungkin saja kau masih mencintaiku

Aku tau cinta yang kita miliki begitu suci
Kita bahkan tidak akan pernah memiliki cinta seperti itu lagi
Bahwa itu hanya akan membekap sebagai kenangan dalam ingatan kita
Terkadang aku bisa merasakan perasaan yang dingin darimu
Tapi aku tau tidak ada lagi yang bisa aku lakukakan

Aku akan menikah
Itulah yang kau katakan padaku
Setelah itu untuk waktu yang cukup lama
Aku kehilangan kata-kata
Kemudian aku menangis
Itu kata-kata terakhirmu padaku
Tapi aku mencintaimu
Kata-kata itulah yang sebenarnya ingin ku dengar darimu

Senin, 04 Juli 2011

Hope Is Dream That Doesn't Sleep by Cho Kyuhyun

Hope Is Dream That Doesn't Sleep by Cho Kyuhyun

Na oerowododoe, neol saenggakhaldaen
Misoga himdeuleododoe, niga haengbokhaldaen
Sarangi, nae mam gadeukhi chaewo

Oneuldo nan, geochin sesangsoke saljiman
Himdeulodo nun gameumyeon ni moseubbun
Ajikdo gwit, gaedeulryeo oneun kkumdeuli
Naui gyeoteso, neol hyanghae gago itjana

Nae salmi haruharu kkumeul kkuneun geotchorom
Neowa hamgge majubomyeo saranghalsu itdamyeon
Dasi ileoseol geoya
Naege sojunghaetdeon gieoksokui haengbokdeul
Himdeun sigan sokesendo deouk ddaseuhatdeon
Huimangeun naegen jamdeulji aneun kkum

Neul naui gyeoteseo geurimja cheoreom
Joyonghi neoneun naegero waseo
Na apahaneunji, maeil oerounji
Geurimeuro noneun naege danyeoga

Sesangi nal ulge haedo naneun gwaenchana
Hangsang niga naui gyeote isseunigga
Meonjichorom chueoki byeonhaesseo ddeonalga
Geujeo useumyeo maeumeul dalraeobwado

Nae salmi haruharu kkumeul kkuneun geotchorom
Neowa hamgge majubomyeo saranghalsu itdamyeon
Dasi ileoseol geoya
Naege sojunghaetdeon gieoksokui haengbokdeul
Himdeun sigan sokesendo deouk ddaseuhatdeon
Huimangeun naegen jamdeulji aneun kkum

Sueobsi neolmojyeo biteuldaedo
Naneun ireohgeseo itjana
Nae mam hanabuninde
Himdeul ddaemyeon niga
Ireohge himi dwaejulrae
Neoreul hyanghi yeongwonhi

Irohge sangcheo soke seulpeum deuleul samkinchae
Miso jitneun nae moseubeul neoege boyeojulge
Ijeneun apeuji ana
Eonjena neowa hamgge irugopeun kkum ango
Galsu eobbdeon jeopyeoneseo neoreul bulreobolge
Nae maeum dahae saranghaneun neoreul

Harapan adalah Mimpi yang tidak Pernah Tidur

Tidak masalah jika aku kesepian
Setiap kali memikirkanmu, senyum menyebar di wajahku
Tidak masalah jika aku lelah
Setiap kali kamu senang, hatiku penuh dengan cinta

Hari ini, aku mungkin hidup di dunia yang keras lagi
Bahkan jika aku lelah, ketika aku menutup mataku, aku hanya melihat sosokmu

Mimpi yang masih terngiang di telingaku, apakah meninggalkan sisiku terhadapmu
Setiap hari hidupku seperti mimpi, jika kita dapat melihat satu sama lain dan saling mencintai, aku akan berdiri lagi
Bagiku,kebahagian adalah kenangan hangat yang berharga selama masa-masa sulit
Bagiku harapan adalah mimpi yang tidak pernah tidur

Seperti bayangan disisilku kau selalu diam-diam datang kepadaku untuk melihat apakah aku sakit
Untuk melihat apakah aku kesepian setiap hari
Dengan perasaan rindu kau datang kepadaku
Bahkan ketika dunia ini membuatku menangis aku baik-baik saja
Karna kamu selalu di sampingku

Seperti debu, akankah mereka berubah dan meninggalkan kenangan
Aku akan tetap tersenyum untuk meringankan hatiku
Tak peduli berapa kali aku tersandung dan jatuh
Aku tetap berdiri seperti ini
Aku hanya punya satu hati

Saat aku lelah kamu menjadi kekuatanku
Hatiku selamanya untukmu
Jadi aku menelan para sakit dan kesedihan
Aku hanya menunjukkan senyumku kepadamu
Sekarang bahkan tidak terluka
Aku akan mencoba untuk memanggilmu di tempat yang tidak bisa ku capai
Aku mencintaimu dengan sepenuh hati

Just Like Now by Lee Donghae n Kim Ryeowook

JUST LIKE NOW
by Donghae and Ryeowook

Gwaenchanajil georago nan
Jamshibbun ilgeorago nan
Shigani jinamyeon mudyeojil georago
Geureoke mitgo nan sarawanneunde

Gaggeumeun seotun pyohyeone
Geudaereul apeuge haetdeon
Naye geu moseupdeul ijeneun jogeumsik
Dallajil geora yaksokhaeyo

Chagapdeom bamdo waeropdeon bamdo
Eonjena nae gyote isseoneunde geudaen eodie

Geudaeman barabol su itdorok
Geudaeman saranghal su itdorok
Nae maeumi ojik neoege
Ojik neolhyanghae ddwigo ineun geol
Sumeul swineungeol

Nareul barabondamyeon geudaeman nareul saranghandamyeon
Isesang mueotgwado neol baggul su eobseo
Jigeum ireoke nae pume isseojwo

Eonjena geureoke man geureoke man issenjwo
Ireoke sarangira malhago
Eonjena geureo ke man geureo kaman useojwo
Ireoke haengbogira malhago

Ddaeran himdeul go ga ggeumssik jichil ddaen
Nunmul heullimyeo ddeoollideon ne moseup woo
Ijeya arayo
Naega boyeojun sarangeul woo

Love 3x
Ijenetn geudaereul naegadeo geudaereul
I'm gonna love u eojena jieum cheoreom

Minggu, 03 Juli 2011

WORTHLESS by Choi Siwon ost Oh! My Lady

WORTHLESS
by Choi Siwon ost Oh! My Lady

Cham motnan sarami najyo
Apeun geudael motbwatjyo
Dwineutge geudael aljyo waenan

Haruharu geudael ango algo saratjiman
Mami manhi jichyeonnayo
Hanbal dagagamyeon deo datyeoganeun uri

Na sorieobsi uljyo
Na nunchieobsi utjyo
Geudae dwieseo gajima gajima
Geu mareul samkyeonaejyo

Cham geudaen areumdapjyo
Cham geudae saranghaetjyo
Na jasineobsi dorawa dorawa mameuro oechijyo

Cham urin darmji motaetjyo
Seoro sangcheoman jwotjyo
Dwi neutge huhoe hajyo wae nan

Haruharu geudael damgo damgo saratjiman
Miwojiwo beoryeonnayo
Hanbal dagagamyeon deo meoreojineun uri

Nawa hamkke haetdeon sigan
Geu naldeun sarangi matdamyeon
Jebal gajima gajima gajima gajima dorawa dorawa

Cham geudan areumdapjyo
Cham geudael saranghaetjyo
Ichyeojindan geon geojitmal geotjimal geojitmanneyo

Jebal gajima gajima dorawa dorawa

That Man by Cho Kyuhyun

THAT MAN by Cho Kyuhyun

Han namja kka keudaereul saranghamnida
Keu namjaneun yeolshimhi saranghamnida
Maeil keurimjacheoreom keudaereul ttara tanimyeo
Keu namjaneun useumyeo ulkko isseoyo

Eolmana eolmana teo neoreul
Ireoke baraman bomyeo honja
I paramgateun sarangi keojigateun sarang
Kyesokhaeya niga nareul saranghagenni
Jageumman gakkaiwah jogeumman
Hanbal tagakamyeon tu bal domangganeun
Neol saranghaneun nal chigeumdo yeope isseo
Keu namjan umnida

Keu namjaneun seongkyeogi soshimhamnida
Keuraeseo unneun peobeu bae wotomnida
Chinhan chingugedo mothaneun yaegika manheun
Keu namjaye maeumeun sangcheo tuseongi

Keuraeseo keu namjaneun keudael
Neol saranghaetdaeyo tto kkataseo
Tto hana gateun pabo tto hana gateun pabo
Hanbeon nareuranajugo kamyeon andwehyo
Nan sarangbadko shipeo keudaeyeo
Maeil sogeuroman kaseum sogeuroman
Sorireul jireumyen keu namjaneun oneuldo keu yeope itdeyo

Keu namjaga narameun geonanayo
Almyeonseodo ireoneun geonanjiyo
Moreulkeoya keudaen pabonikka

THAT MAN

Ada seorang laki-laki yang mencintaimu
Laki-laki itu mencintaimu dengan sepenuh hatinya
Setiap hari, seperti bayangan dia mengikutimu kemana-mana
Dia tersenyum pada dunia padahal di dalam hatinya dia menangis

Berapa lama, berapa lama lagi aku harus melihatmu seperti ini saja sendirian
Cinta yang datang seperti angin ini, cinta yang menyedihkan ini
Jika aku tetap menunggu seperti ini akankah kau jatuh cinta padaku
Mendekatlah padaku sedikit lagi, sedikit saja
Jika aku maju satu langkah, kau mundur dua langkah ke belakang
Aku, yang mencintaimu
Bahkan di saat aku berada di sampingmu seperti sekarang laki-laki itu menangis

Laki-laki itu sangat pemalu
Jadi dia belajar bagaimana caranya tertawa
Begitu banyak hal yang tidak bisa dia ceritakan
Bahkan kepada tema terdekatnya sekalipun
Hati pria itu penuh luka

Jadi laki-laki itu berkata dia mencintaimu karna kalian berdua sma
Kalian berdua sepasang idiot, sepasang idiot.
Salahlah jika aku memintamu untuk memelukku sekali saja sebelum kau pergi
Aku ingin dicintai olehnu
Setiap hari dalam hatiku, dalam hatiku aku berteriak
Laki-laki itu bahkan tetap bertahan di sampingmu sekarang

Tahukah kau bahwa pria itu adalah aku
Jangan bilang kau tau tapi tetap melakukan semua ini padaku
Tapi kau mungkin tidak tau karna sayangku, kau seorang idiot