Jumat, 22 Juli 2011

Fanfic Sarangeul Yuji part 9

____
Ponselku berdering.

"Yeoboseo?"

"Yoo Jin-ah, ini aku Joong Ki."

"Ye oppa. Ada apa?" tanyaku.

"Apa kau punya waktu?"

"Ye."

"Aku ingin bertemu denganmu."

"Jinjja?" tanyaku senang.

"Aku akan menjemputmu. Kau dimana sekarang?"

"Aku di rumah, oppa."

"Ya sudah aku akan kesana. Sampai nanti." Joong Ki oppa mematikan ponselnya.

Aku segera mandi dan merias wajahku.
Bel berbunyi. Joong Ki oppa sudah berdiri di depan pintu. Aku tersenyum cerah. Tapi wajahnya terlihat muram, itu membuatku bingung.

"Ayo kita pergi." ajaknya. Aku mengangguk. Kami lalu menaiki mobilnya dan pergi ke coffee shop tempatku bekerja. Beberapa pelayan yang mengenalku menyapaku ramah.

"Kau sering kesini?" tanya Joong Oppa heran. Aku hanya mengangguk saja.

"Jongmal?" dia menatapku tidak percaya. Aku mengangguk lagi.

Pelayan datang dan membawakan pesanan kami.

"Ada sesuatu yang harus aku putuskan." ujar Joong Ki sambil menyeruput kopinya. Wajahnya kembali murung. Aku ikut menyeruput kopiku.

"Sepertinya lebih baik kalau kita berpisah." ujarnya.

"Kenapa oppa?" tanyaku kaget.

"Aku merasa Ji Yeon lebih membutuhkanku. Dan aku takut aku akan menyakitimu. Setelah aku pikir-pikir lebih baik kita berpisah saja." ujarnya.

Aku menangis sedih.
"Aku percaya kalau oppa akan kembali padaku. Aku akan menunggu sampai kapanpun. Tapi kenapa sekarang oppa melepaskanku." ujarku terisak.

"Aku tidak ingin kau merasa terikat denganku."

Aku menatapnya sedih.

"Aku harus pergi." ujarnya sambil beranjak berdiri.

"Oppa....." aku menatapnya dengan sedih. Air mataku mengalir deras.

Dia pergi. Oppa, kenapa harus secepat ini kau memutuskanku. Aku tidak yakin apa aku sanggup berpisah denganmu. Oppa ini memang berat untukmu. Tapi kenapa perpisahan yang kau inginkan?

Aku pulang dengan gontai. Airmataku tidak bisa ku bendung. Aku hanya bisa menangis sepanjang jalan. Sampai di rumah ku tumpahkan tangisanku di kamar sambil memeluk boneka beruangku.



Bel rumah kami berbunyi. Aku menyeka airmataku dan turun ke bawah. Yoo Seung Ho?
Aku membuka pintu.

"Annyeong Nuna. Gwaenchana?" tanyanya. Wajahnya kelihatan khawatir.

"Masuklah." ajakku. Kami lalu duduk di ruang tamu.

"Aku melihatmu menangis di jalan tadi. Apa yang terjadi?"

aku menahan agar airmataku tidak keluar.

"Seung Ho-ah, aku berpisah dengan Joong Ki oppa." ujarku.

"Jongmal?" tanyanya. Aku mengangguk.

"Aku merasa kecewa Seung Ho-ah. Dulu Joong oppa menyuruhku untuk percaya padanya. Sekarang saat aku percaya sepenuhnya atas hubungan kami, dia memintaku untuk mengakhiri semuanya. Aku sudah berusaha menguatkan diriku untuk merelakannya demi Ji Yeon yang benar-benar membutuhkannya, tapi ini sangat sulit karna aku..aku masih sangat mencintainya." aku tersedu. Seung Ho mendekapku dan menenangkanku.

"Kuatkan dirimu Nuna." ujarnya.

"Apa aku bisa melupakannya?" tanyaku.

"Nuna tdk bisa memaksa diri utk melupakannya kalau Nuna memang masih mencintainya."


Aku merasa kelelahan dan akhirnya tertidur.

____
Ketika terbangun aku baru menyadari kalau aku masih di ruang tamu, tidur dalam dekapan Seung Ho. Seung Ho sendiri sepertinya masih tidur. Kepalanya bersandar di kepalaku. Kedua tangannya memeluk tubuhku erat. Ku lirik jam di dinding. Masih pukul 3 pagi Aku kembali menutup mataku.

"Aish, dingin sekali." kudengar Seung Ho menggumam pelan. Dia menarik tangannya perlahan. Kemudian menyandarkan kepalaku ke sofa. Aku membuka mataku sedikit dan melihat Seung Ho masuk ke kamar Heechul oppa kemudian keluar membawa 2 bantal dan selimut. Kemudian meletakkannya di ruang tengah yang agak luas. Aku lalu menutup kembali mataku ketika dia berjalan ke arahku. Seung Ho mengangkatku ke ruang tengah dan menyandarkan kepalaku di atas bantal lalu menyelimuti tubuhku.

"Nuna, padahal kau begitu cantik, tapi kenapa Joong Ki Hyung menyakitimu." dia membelai rambutku lembut.

"Aku akan menjagamu sampai pagi Nuna." ujarnya.


Tiba-tiba aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku lembut. Aku merasa terkejut dan jantungku berdegup kencang dan terakhir dia mendekapku erat. Aku berusaha tenang dan kembali melanjutkan tidurku.

Paginya ketika terbangun aku kembali terkejut melihat wajah Seung Ho tepat di depan wajahku. Aku memandangi wajahnya yang masih terlelap. Wajahnya sangat manis. Dia punya alis yang bagus. Bibirnya juga. Akh, aku jadi teringat kejadian semalam. Ciuman itu. Apa arti ciuman itu? Aku menyentuh bibirku yang bergetar. Joong Ki oppa tidak pernah sekalipun menciumku. Hubungan yang singkat itu. Aku menangis sedih. Joong Ki oppa, namjachingu ku yang bersinar. Kenapa dia secepat ini melepaskanku?

"Nuna sudah bangun?" tanya Seung Ho.

"Kenapa Nuna menangis?" tanyanya lagi. Dia mengusap-usap pipiku lembut.

"Jangan menangis lagi okay." aku mengangguk.

____
Seminggu aku tidak masuk kampus. Aku lebih aktif di coffee shop tempatku bekerja dulu. Seung Ho beberapa kali datang menemuiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan coment anda ^^