_DONG HAE STORY_
Aku tersenyum sendiri sepanjang jalan pulang. Ah, yeoja itu selalu terlintas di pikiranku. Park Hyo Mi. Dia sangat berbeda. Kenapa aku tdk pernah melihatnya setelah hampir 3 tahun kami bersekolah? Yeoja dgn wajah semanis itu.
_HYO MI STORY_
Pagi ini aku berusaha tidak telat sampai di sekolah. Seragam dan baju olahraga milik Donghae ku simpan rapi di tasku.
Tapi aku teringat saat di tengah jalan aku lupa membawa buku matematikaku yg ku keluarkan saat menyimpan seragam milik Donghae. Aku kembali berlari ke rumah. Tapi saat kembali ke halte aku kesulitan mendapat bus kearah sekolah. Semuanya penuh. Aku hampir putus asa. Dan terakhir sebuah bus melintas. Hanya ada satu bangku tersisa. Aku duduk dengan lega. Ketika melihat kearah samping, aku benar-benar terkejut. Namja itu, namja yg satu bangku denganku saat pulang sekolah kemarin. Dia tersenyum manis. Hatiku kembali bergetar. Tiba-tiba aku merasa gugup.
Aku membalas senyumannya.
_KYU HYUN STORY_
Aku terkejut saat melihat orang yg sama duduk di sampingku. Yeoja berwajah bening itu lagi. Aku memberi senyum padanya. Dia terlihat agak gugup sama sepertiku. Dia membalas senyumku.
"Annyeong haseo." ujarnya.
"Nee, annyeong haseo." jawabku.
Dia kembali mengambil buku dari tasnya. Sepertinya buku yg kemarin. Dia menggerutu kesal.
"Wae?" tanyaku.
"Ah aniyo. Aku hanya merasa kesulitan mengerjakan tugas matematika ini." ujarnya sambil tersenyum malu.
"Jinjja?"
Dia mengangguk.
"Coba lihat." ujarku.
Dia menyodorkan buku matematikanya dengan ragu.
"Begini cara mengerjakannya." aku mulai mengajarinya menyelesaikan tugas itu. Dia manggut-manggut.
"Huwah, jadi seperti itu. Ternyata tidak terlalu sulit. Selama ini tidak ada yg pernah mengajariku jadi aku kurang begitu memahaminya. Gamsahamnida."
"Ne, cheon maneyo." ujarku.
"Aku pasti akan di hukum lagi kalau aku tidak mengerjakan tugas ini."
"Kau harus banyak berlatih." ujarku.
"Kau benar." ujarnya sambil tersenyum.
_JUN KI STORY_
Anak sekelas kelihatan tenang pagi ini. Biasanya mereka akan selalu menyiapkan sesuatu untuk mengerjai Hyo Mi.
"Mungkin dia tidak akan datang hari ini. Aku kemarin menyiramnya dengan kopi panas. Bagaimana Jun Ki oppa? Aku sudah membalas perbuatannya terhadapmu." ujar Min Ji.
"Hyak! Kenapa kau tidak menanyakannya dulu padaku?" tanyaku kesal.
"Oppa.. Kenapa kau marah padaku? Dia membuatmu basah dan dia pantas mendapatkannya."
"Kau berbuat seenakmu. Bagaimana kalau dia melapor ke guru? Semua akan menyalahkanku."
"Aniyo. Dia tidak akan berani melakukan itu. Bukannya dia akan diam saja kalau kita melakukan sesuatu yg jahat terhadapnya. Ayolah oppa. Apa yg terjadi padamu? Kenapa oppa jadi aneh begini?"
Aku tersadar.
"Aku takut saja kau melakukan sesuatu yg jahat tanpa sepengetahuan anak sekelas. Apalagi di kantin. Siswa lain bisa melaporkan ulahmu."
"Ye oppa. Aku tau. Aku akan hati-hati."
bel berbunyi. Kami semua duduk.
Kami semua kaget saat salah satu teman kami bilang kalau Hyo Mi baru saja datang.
"Apa yg akan kita lakukan padanya sekarang? Kita tidak menyiapkan sesuatu untuknya." ujar Min Ji sambil menggigit jarinya.
"Hyak! Bukannya kau bilang tadi dia tidak akan datang?" ujarku sambil menatapnya kesal.
"Itu kan hanya dugaanku." ujarnya.
"Kalian jangan bertengkar. Aku sudah menyiapkan sesuatu." ujar Ja Hyun, teman sebangkuku.
"Mwo?" tanyaku.
Dia menunjukkan lem super lengket kepadaku. Kami berdua tersenyum. Lalu cepat-cepat mengoleskan lem itu di bangkunya.
Hyo Mi masuk dengan tampang ceria. Dia langsung duduk tanpa melihat-lihat dulu. Aku menatapnya sinis. Aish, si babo ini. Kenapa dia selalu masuk ke kelas tanpa rasa khawatir takut di kerjai?
Pak Goo masuk. Dia langsung memandang ke arah Hyo Mi.
"Park Hyo Mi, apa tugas yg saya berikan kemarin sudah selesai?" tanya Pak Goo.
"Ya Pak," ujarnya dengan tampang ceria.
Kami semua menatapnya heran. Biasanya dia akan menunduk malu.
"Apa kau yakin?" tanya Pak Goo tidak percaya.
"Ya. Saya yakin sekali." ujar Hyo Mi.
"Bawa kemari." ujar Pak Goo.
Hyo Mi bangkit tapi dia tidak bisa berdiri. Roknya lengket di bangku. Kami semua tertawa geli.
_HYO MI STORY_
Aku kaget saat melihat rokku lengket di bangku. Aku mencoba bangkit tapi tidak bisa. Teman-temanku tertawa melihatku. Ini pasti ulah Jun Ki. Aku melihat ke arahnya.
"Mwo? Kau ingin bilang kalau aku yg melakukannya?" tanyanya sinis.
"Ada apa? Tugasnya belum selesai kan?" tanya Pak Goo.
"Ini pak."
"Antar ke depan."
"Tapi saya tidak bisa bangkit pak."
"Jadi kau menyuruhku untuk mengambil tugasmu ke mejamu?"
"Rok saya lengket di bangku pak." ujarku.
Pak Goo berjalan ke arah bangkuku.
"Kenapa bisa begitu?"
"Aku tidak tau. Tiba-tiba saja jadi begini."
"Ya sudah, kita selesaikan itu nanti di jam istirahat."
aku hanya mengangguk. Huft, apa-apaan ini? Di waktu tugas yg diberikan Pak Goo selesai, malah terjadi hal-hal seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan coment anda ^^