FF INFINITE – Part Hoya
Author : Didi Yeollipop
Title : My Lovely Fans
Main Cast : Lee Howon aka Hoya, Jung Hye Mi
Support Cast :
All member INFINITE
Genre :
Romance, Sad,
Disclaimer :
FF ini murni milik saya, baik isi maupun jalan ceritanya. But Hoya dan member
Infinite milik agensi mereka :D
Anyeong, sebenarnya udah lamaaa banget pengen
ngepost ni FF, tapi berhubung Didi ga punya waktu jadinya sekarang baru di
post. Nah di FF kali ini maincastnya Hoya INFINITE. Langsung aja ne hope u like
it n happy reading ^^
Ω Ω Ω Ω
Seperti
biasanya setiap kali kami ada acara baik itu di studio televisi, panggung,
fanmeeting, syuting, saat showcase
ataupun konser di luar Korea aku selalu melihat yeoja itu berdiri di baris
paling depan dan terkadang membawa banner bertuliskan namaku, Hoya INFINITE.
Gadis berwajah ala baby face dengan kulit putih bersih itu tidak berteriak
seperti fans lainnya, cukup hanya menikmati lagu yang kami bawakan sambil
menggoyangkan lighstick-nya atau hanya memegang banner yang di bawanya kemudian
hanya memperhatikan wajahku dan tersenyum manis.
Ada
banyak fans yang seperti itu, tapi yeoja itu terlihat berbeda. Ya... dia memang
terlihat berbeda. Dia satu-satunya fans yang mampu membuat jantungku berdegup
kencang hanya dengan menatap matanya. Apakah aku jatuh cinta pada fansku
sendiri?? Nan mollayo dan aku tidak berusaha mencari tahu itu. Aku hanya
mencoba bersikap tak peduli.
“Aahh,
aku mengantuk sekali.” Ujar L saat kami masuk ke dalam van setelah selesai
syuting untuk sebuah CF.
“Nado.”
Ujar Sungjong dengan muka lesu.
“Kemarilah
kalian berdua, aku akan menidurkan kalian satu persatu,” Ujar Yeol yang duduk
diantara L dan Sungjong sambil menarik kepala keduanya lalu merebahkan mereka
di bahunya.
“Ah,
eomma.” L memeluk Sungyeol lalu memejamkan matanya. Sungjong juga melakukan hal
yang sama. Aku hanya menggeleng-geleng kepala melihat mereka.
“Ya,
apakah kita berdua harus melakukan hal yang sama seperti mereka?” tanya Dongwoo
yang duduk di sebelahku.
“Oh,
haraboji.” Aku merebahkan kepalaku di bahunya.
“Ya!
Ya! Aku tidak setua itu.” Ujarnya tertawa.
“Ssshh,
shikeuro.” Sungyeol menatap kami dengan tatapan tajam.
Aku
dan Dongwoo saling pandang dan kemudian tertawa.
“Sunggyu
hyung odiya? Kenapa dia tidak masuk juga ke dalam van ?” Woohyun celingak
celinguk menatap keluar van dan tentu saja aksinya itu mengundang aksi histeris
pada Inspirit yang setia menunggu kami di luar van.
“Ya!!
Geumanhae.. Jangan mengeluarkan kepalamu
keluar jendela seperti itu.” Seru Sunggyu hyung masuk ke dalam van sambil
menarik kerah baju belakang Woohyun.
“Oh,
hyung... Aku kira para Inspirit menculikmu.” Woohyun memeluk Sunggyu dengan
gaya berlebihannya.
“Ya!!!
Itu seribu kali lebih baik daripada diculik dirimu yang super lebay.” Sunggyu
melepaskan tangan Woohyun. “Kajja hyung.” Ujar Sunggyu pada manajer kami. Van
pun melaju, kami melambaikan tangan ke Inspirit yang masih saja berdiri di luar
van.
“Chagiya...
bogoshippo.... Kita akan bertemu lagi kan??” teriak Woohyun ke Inspirit yang
membuat mereka makin histeris.
“Oppa....
Oppa....” teriak mereka sambil mengejar van kami.
Tiba-tiba
pandanganku tertuju pada yeoja itu. Fans setiaku. Dia tersenyum sambil
melambaikan tangannya. Aku hanya menatapnya tanpa harus tau berbuat apa. Aku
cepat-cepat mengalihkan pandanganku sebelum jantungku kembali berdegup kencang.
Lalu mencuri pandang melihat yeoja itu yang kelihatannya kecewa.
ΩΩΩΩ
Aku
merebahkan tubuhku di tempat tidur seusai mandi malam itu. Ku ambil laptopku
dan ku buka akun twitterku. Hum, aku ingin meng-tweet apa ya?? Setelah berpikir
beberapa detik, akhirnya ku putuskan untuk melihat mention-an para fans yang
menumpuk. Fans memang orang yang paling setia. Aku tersenyum membaca mention-an
mereka yang penuh cinta (?) dan mataku tertuju pada satu akun yang avanya tidak
asing bagiku. Ya, yeoja itu yang ternyata bernama Jung Hyemi. Hmm, dia tampak
manis di fotonya. Aku membaca mention-nya
@hyemi_jung
hari ini aku datang ke lokasi syuting
member INFINITE dan bertemu @Hoya1991. Aa... Haengbokhae ^^
@hyemi_jung
@Hoya1991 Oppa memang terlihat yang
paling tampan, kemarin, hari ini dan mungkin besok. Oppa fighting. ^.^
Aku
tersenyum, ternyata ada yang tau arti tampan itu sebenarnya. XD
@hyemi_jung
aku melambaikan tanganku saat mereka
pergi, tapi sepertinya @Hoya1991 Oppa tidak melihatku T.T
Aa,
ottohke? Mungkin aku menyakiti hatinya. Mianhae Hyemi-ya.
ΩΩΩΩΩ
“Hoya-ya,
ireona... 1jam lagi kita akan mengadakan fanmeeting. Palli, segera ganti
pakaianmu.” Sunggyu hyung membangunkanku.
Aku
mengucek-ucek mataku dan segera bangun.
“Geurae,
arasso.” Ujarku sambil berjalan ke kamar mandi. Aku melihat ke arah ruang
tengah dimana Sungyeol sibuk merengek-rengek meminta L untuk menggaruk
punggungnya. Ckckckck, dia pasti lupa lagi melepaskan tag baju yang dipakainya.
“Oh,
hyung, kau belum mengganti pakaian?” tanya Sungjong yang telah rapi.
“Ne.”
Ujarku.
“Palli,
kita akan berangkat sebentar lagi.” Ujarnya sambil mendorongku masuk ke dalam
kamar mandi.
Aku
menguap beberapa kali saat akan memasuki ruangan fanmeeting. Teriakan histeris
Inspirit membuatku tersadar dari kantukku saat kami memasuki ruangan
fanmeeting. Kami melambaikan tangan ke arah fans.
Sunggyu
hyung memberikan kata sambutan sebelum kami mengadakan sesi tanda tangan untuk
mini album terbaru kami. Aku memperhatikan satu persatu Inspirit yang datang
mencoba mencari Hyemi diantara mereka, tapi dia sepertinya tidak datang. Sampai
akhirnya tinggal beberapa Inspirit lagi yang albumnya belum di tandatangani dia
datang. Dia benar-benar datang. Ah entah kenapa aku merasa senang begitu
melihatnya datang. Aku merasa gugup dan jantungku berdegup kencang. Ottohke?
Sepertinya aku tidak sanggup untuk bertemu dengannya. Aku cepat-cepat berdiri
dan meninggalkan acara fanmeeting.
“Hoya-ya,
odika?” manajer dan para member bertanya dan menatapku bingung.
“Chamkamman,
aku akan ke toilet dulu.” Ujarku.
“Jangan
lama-lama.” Ujar manajer.
“Ne.”
Ujarku.
Aku
menatap cermin besar di hadapanku dengan frustasi. Paboya. Sebenarnya apa yang
telah kulakukan?? Hoya, kau benar-benar begitu bodoh. Saat dia tidak ada kau
mengharapkan kedatangannya, saat dia datang kau malah bersembunyi darinya
seperti ini. Aishh, ini karena aku tidak bisa menetralisir perasaanku dengan
benar. Aku terlalu pemalu. Ah ya, akhirnya kata itu yang bisa kusimpulkan. Dia
hanya fans. Kenapa aku tidak bisa melakukan hal yang sama seperti yang
kulakukan pada fans yang lain?? Wae?? Wae?? Wae??
Pintu
terbuka, Woohyun masuk.
“Apa
yang kau lakukan disini? Ayo, fanmeeting telah selesai. Kita harus mengucapkan
terimakasih pada fans.” Woohyun menarikku keluar, aku hanya terdiam dan
menurut.
Kami
masuk kembali ke ruang fanmeeting. Kulirik yeoja itu, dia sempat menyeka
airmatanya sebelum akhirnya tersenyum begitu melihatku datang. Mwoya? Apa dia
menangis karnaku? Dia masih memegangi albumnya. Mungkin menunggu untuk ku
tandatangani. Baiklah aku akan menandatanganinya di akhir acara saat free hug.
“Gamsahamnida,
jongmal gamsahamnida untuk hari ini. Kami merasa tersentuh pada Inspirit yang
rela keluar di cuaca yang dingin untuk bertemu dengan kami. Kami harap
fanmeeting hari ini bisa mengobati rasa dingin kalian semua. Sampai bertemu
kembali. Gamsahamnida.” Kami semua membungkuk di hadapan fans lalu memberikan
pelukan gratis untuk mereka sebelum akhirnya keluar ruangan. Tunggu, aku tidak
melihat Hyemi sama sekali di barisan fans. Dia tidak mengikuti free hug. Kemana
dia ??? Aku berusaha mencarinya diantara fans. Tapi dia tidak kelihatan.
“Ada
apa ??” Tanya Sungyeol.
“Ania.”
Ujarku tersenyum lalu mengajaknya keluar ruangan.
“Tadi
ada fans yang sepertinya menunggumu. Aku menawarkan untuk menandatangani
albumnya, tapi dia menolak.” Ujar Sungyeol.
Aku
menatap Sungyeol, mungkinkah itu Hyemi?
“Kajja,
mungkin dia akan datang di fanmeeting berikutnya.” Ujar Sungyeol. Aku mencoba
tersenyum. Ne mungkin kita akan bertemu lagi, Jung Hyemi.
Ω
Ω Ω Ω Ω
Aku
menatap keluar jendela dorm dimana salju turun di malam yang semakin dingin.
Aku menyeruput kopi milik Sungyeol yang diberikannya padaku saat dia akan ke
market bersama Sungjong. Bueehh.... aish.. ini pahit sekali. Bagaimana si
choding itu meminum kopi sepahit ini.
Dorm
sepertinya sunyi sekali. Woohyun yang biasanya paling ribut kini adem ayem
karna lagi sibuk nonton film Dinosaurus (?) kesukaan Dongwoo bareng Dongwoo dan
Sunggyu di ruang tengah. Sedangkan L lagi duduk di sudut ruangan sambil membaca
komik pemberian fans.
“Hoyaaaa.........!!!!!!”
Teriakan Sungyeol memecah keheningan dorm begitu masuk ke dalam dorm. Semua
pandangan tertuju ke arahnya.
“Kenapa
kalian memperhatikanku seperti itu?”tanyanya bingung. Semua bengong kemudian
melanjutkan aktivitasnya kembali.
“Waeyo?”
ujarku akhirnya.
“Yeoja
itu, yeoja itu ada di bawah. Aku dan sungjong melihatnya tadi.” Ujar Sungyeol
setengah panik. Deg. Jantungku berdegup kencang, benarkah dia ada di bawah.
“Yeoja?
Nugu?” tanya Sunggyu hyung.
“Fans
yang sepertinya menunggu Hoya hyung di fanmeeting tadi siang.” Jelas Sungyeol.
“Aku
juga melihatnya tadi.” Ujar Dongwoo.
“Huwah,
sepertinya dia fans beratmu sampai-sampai menyusul ke dorm kita.” Ujar Woohyun.
“Cepat
turun dan temui dia.” Ujar Sungyeol.
Tanpa
berkata apa-apa aku segera berlari keluar. Ku berikan kembali cangkir kopi itu
pada Sungyeol. Aku berpapasan dengan Sungjong yang sedang mengomel karna
membawa belanjaan yang begitu banyak.
“Aish,
Sungyeol hyung benar-benar licik, bagaimana bisa dia menyuruhku membawa
belanjaan sebanyak ini. Oh, Hoya hyung, odika?” tanya Sungjong yang tidak ku
hiraukan. Pikiranku hanya tertuju pada Hyemi yang mungkin kedinginan di bawah
sana.
Dan
benar saja dia berdiri diluar sana dengan badan menggigil dan tangan kanannya
masih menggenggam mini album terbaru kami. Aku berjalan perlahan mendekatinya.
“Mianhae...
aku terlambat.” Ujarku.
Yeoja
itu menoleh terkejut melihatku. Omona, yeppeoda. Tanpa sadar aku menggumam. Dia
terlihat begitu cantik jika dilihat dari dekat seperti ini. Matanya
berkaca-kaca melihatku. Aku mengambil album itu dari genggaman tangannya.
“Oh,
otte? Aku lupa membawa pulpen.” Ujarku.
Hyemi
segera memberikan pulpen yang ternyata telah disiapkannya.
Aku
menandatangani albumnya dan menulis pesan singkat. For my lovely Fans, Jung Hyemi, lalu menyerahkan album itu
padanya. Dia menatapku takjub dan memberikanku sebuah kertas bertuliskan
Gamsahamnida
Aku
tersenyum.
“Tidak
perlu mengucapkan terimakasih.” Ujarku.
Dia
lalu mengeluarkan ponselnya dan menuliskan sesuatu lewat stylus.
Bagaimana Oppa bisa tau namaku?
“Itu
rahasiaku. Diluar sangat dingin, apa kau sudah makan?” tanyaku.
Dia
menulis lagi.
Aku akan makan di rumah nanti.
Terimakasih untuk hari ini. Senang akhirnya bisa bertemu Oppa sedekat ini. Aku
pikir aku gagal bertemu Oppa hari ini.
“Kau
tidak perlu menulis seperti itu, itu akan melelahkanmu. Cukup hanya berbicara
denganku.” Ujarku. Lagi-lagi dia menulis.
Sebenarnya aku sangat ingin berbicara
denganmu. Tapi aku tidak bisa.
“Wae?”
tanyaku bingung. Dia menatapku ragu kemudian menulis lagi.
Aku kehilangan pita suaraku saat
kecelakaan beberapa tahun lalu. Tapi besok pagi aku akan melakukan operasi pita
suara. Aku harap Oppa mau mendoakanku supaya operasi itu berjalan lancar.
Aku
menatapnya tertegun. Ah, dia pasti merasa sangat sedih.
“Mianhae,
aku tidak bermaksud menyinggungmu.”
Dia
hanya tersenyum manis.
“Apa
kau tidak lapar? Aku sangat lapar, maukah kau menemaniku makan malam?” tawarku.
Dia
menatapku bingung dan kemudian mengangguk. Aku segera menutup kepalaku dengan
hoodie yang ku kenakan supaya tidak ada fans lain yang mengenaliku.
Aku
menggenggam tangannya yang lembut dan terasa
dingin, lalu mengajaknya ke coffee shop dekat dorm. Kami memilih duduk di
sudut ruangan supaya tidak ada fans yang melihatku. Kami menikmati coklat
hangat dan roti panggang tanpa bicara sepatah kata pun. Aku tak henti-henti
memandangi wajahnya. Aaa, ini benar-benar seperti date. Jantungku masih
berdegup dengan kencang. Sepertinya aku benar-benar menyukainya.
Malam
makin larut, aku mengantarkannya ke perhentian bus yang menuju ke arah
rumahnya. Hanya ada kami berdua di halte. Hyemi lalu menulis sesuatu di
ponselnya.
Oppa, terimakasih karena telah
mengundangku untuk makan malam. Aku sangat menikmati dan menyukainya. Mungkin
aku tidak akan melupakan moment ini di hidupku. Begitu selesai operasi, aku
akan lebih sering datang mengunjungi acara-acaramu. Dan Oppa akan menjadi orang
pertama yang akan mendengar suaraku. Aku berjanji. Oh, iya, aku memiliki hadiah
untukmu, aku harap Oppa menyukainya.
Hyemi
menyerahkankan padaku sebuah bingkisan berpita ungu.
“Apa
aku boleh membukanya?” tanyaku.
Dia
mengangguk. Aku membuka bingkisan itu, dan ternyata isinya sebuah syal berwarna
ungu.
“Gomawo.”
Ujarku. Dia tersenyum.
“Apa
kau mau memakaikannya untukku?” tanyaku. Dia menatapku ragu.
“Jebal,
pakaikan untukku.” Ujarku. Akhirnya dia menurut dan melingkarkan syal itu di
leherku.
“Hyemi-ssi, aku juga mempunyai hadiah untukmu.” Ujarku.
Dia menatapku bingung. Aku mengangkat dagunya dan mencium bibirnya yang lembut.
Dia terkejut dan segera menunduk tidak berani menatapku.
Aish,
apa yang telah aku lakukan? Dia pasti berpikir kalau aku nappeun namja.
“Mm..
Mi..mianhae.. Mungkin aku melakukan itu karna aku menyukaimu.” ujarku. Dia
menatap ke arahku, kaget, tentu saja.
“Ini
bukan main-main, aku benar-benar menyukaimu. Kamu adalah satu-satunya fans yang
paling banyak ku perhatikan. Kamu satu-satunya fans yang mampu membuat
jantungku berdegup kencang. Karna sangat
menyukaimu aku bahkan tidak mempunyai keberanian untuk bertemu denganmu.”
Ujarku sambil menghela nafas dengan gugup. Hhh, akhirnya aku bisa mengungkapkan
perasaan yang selama ini hanya bisa ku pendam.
Dia
menatapku nanar, airmata keluar dari wajahnya yang lembut.
“Bersemangatlah,
begitu operasi pita suaramu sukses aku akan lebih sering mengajakmu keluar. Dan
kau akan lebih bebas bertemu denganku sedekat apapun.” Ujarku sambil membelai
anak rambutnya dengan lembut.
Dia
menangis dan mengangguk, lalu menulis sesuatu.
Aku akan bersemangat. Gamsahamnida
Oppa. Nado saranghaeyo. Jongmal saranghaeyo.
Aku
lalu mendekapnya erat.
Ω
Ω Ω Ω Ω
Aku
bangun pagi dengan semangat kali ini. Rencananya pagi ini aku akan membuat
kejutan dengan datang ke rumah sakit tempat Hyemi akan operasi pita suara. Aku
memikirkan kejadian kemarin saat aku menyatakan perasaanku padanya di halte
bus. Ah, rasanya sudah tak sabar ingin bertemu dengannya. Kami bersiap-siap
sarapan pagi saat Sungyeol masuk sambil membawa ponselnya.
“Terjadi
sesuatu.” Ujarnya sambil menatap ke arahku.
“Ada
apa?” Tanya Sunggyu hyung bingung.
“Wae?”
tanya Woohyun lagi.
“Ya!
Malhaebwa.” Ujar L tidak sabar.
Aku
menelan ludahku, sepertinya berita yang buruk.
“Palli,
hyung.” Sungjong tidak mau kalah.
“Apa
kita tidak bisa makan dulu sebelum kau memberitahu beritanya?” Tanya Dongwoo
sambil menatap semua makanan yang ada di meja.
“Ani.
Ini benar-benar berita buruk. Yeoja itu.. yeoja itu meninggal tadi malam.
Seusai turun dari bus, dia menaiki taksi menuju rumahnya, tapi taksi itu
tergelincir dan menabrak markah jalan.” Ujar Sungyeol.
“Yeoja? Nugu yeoja?” Woohyun mulai terdengar
panik.
“Jung
Hyemi. Fans yang ditemui Hoya tadi malam...” terdengar suara Sungyeol mengecil
dan menatapku sedikit tidak enak. Semuanya diam.
Deg,
jantungku seperti berhenti berdetak. Aku tau yang dimaksud adalah Hyemi.
Bagaimana bisa? Bagaimana bisa itu terjadi sementara dia belum melakukan
operasi pita suaranya? Bagaimana bisa? Aku terisak.... Tak peduli apa yang mereka katakan, aku menangis
terisak. Airmataku meleleh.
Sunggyu
hyung merangkulku dan menenangkanku.
“Jangan
merasa sedih sendirian, berbagilah dengan kami.” Ujar Sunggyu hyung. Aku
berbalik dan menangis di bahunya.
“Wae?
Kenapa bisa seperti ini? Baru tadi malam aku menyatakan perasaanku dan kami ber
janji untuk bertemu lagi, tapi kenapa dia harus pergi secepat ini. Waee.....” isakku.
Sunggyu
hyung menepuk bahuku lembut, yang lainnya juga ikut menenangkanku.
“Geumanhae,
Hoya-ya, mungkin dia bukan takdirmu. Uljima. Kalau kau merasa sangat
mencintainya, datanglah ke rumahnya.” Ujar Woohyun.
Aku
menyeka airmataku. Kulihat semua member mengelilingiku sambil menenangkanku.
“Gomawo. Kalian yang terbaik.”ujarku.
Ω
Ω Ω Ω Ω
Rumahnya
terlihat sunyi, hanya ada ibunya dan adik laki-lakinya yang masih menangis.
Kami datang saat acara telah selesai. Aku berjalan dengan gontai, seakan-akan
ingin jatuh. Airmataku masih mengalir.
“Hyemi-ah...”
panggilku. Aku memandangi fotonya yang tersenyum manis.
“Hyemi-ah, neo ara, pagi ini aku begitu
bersemangat ingin bertemu denganmu, ige mwoya? Kau melupakan janjimu untuk
lebih sering datang ke acara-acaraku, kau bahkan belum melakukan operasi,
padahal aku sangat ingin mendengar suaramu tapi kenapa kau pergi seperti ini.
Wae...e.....” isakku parau.
Cukup
lama aku menangis di depan fotonya. Memanggil namanya.
Dongwoo
merangkulku.
“Kajja,
ayo kita pulang, kau membuat ibunya semakin sedih. Dan Hyemi juga akan sedih
melihatmu menangis seperti ini. Kajja.” Dongwoo membawaku keluar ruangan dimana
semua member menungguku dengan sedih setelah memberi salam pada ibu dan
adiknya.
Ω
Ω Ω Ω Ω
Musim
dingin datang lagi. Tidak terasa sudah satu tahun Hyemi meninggalkanku. Aku
teringat tweet terakhir di akun twitternya.
@Hyemi_jung Hari ini aku merasa bahagia serasa
ingin meledak. Seandainya mati sekarang pun aku rela. Saranghaeyo @Hoya1991
Paboya,
kenapa dia harus meng-tweet seperti itu? Seolah-olah dia tau dia akan pergi.
Padahal aku belum mendengar dia mengatakan Saranghaeyo
lewat bibirnya. Aku menyeka airmataku yang perlahan keluar.
Van
kami melaju perlahan, aku menatap keluar jendela dimana fans-fans kami
berteriak histeris sambil melambaikan tangan. Aku menatap mereka satu persatu
berharap aku dapat menemukan Hyemi lagi, satu-satunya fansku yang paling setia
dan yeoja yang paling aku cintai.
Gomawo
sudah menjadi fansku....
Gomawo
sudah mengikutiku kemanapun aku pergi....
Gomawo,
jongmal gomawo telah mengizinkanku mencintai seorang Jung Hyemi walaupun hanya
sesaat....
For
my lovely fans, saranghae yeongwonhi <3
~~
The End ~~
Thanks for read it. I'll waiting ur coment guys :)
Aaaa... Akuu menangis 😰
BalasHapus