Senin, 20 Juni 2011

Sarangeul Yuji part 6

____
Heechul oppa pulang dengan wajah lelah. Aku menyambutnya dengan senyuman dan membawakan barang-barang yang dibawanya.
"Bagaimana pekerjaannmu hari ini oppa? Semua baik-baik saja kan?" tanyaku. Mataku tertuju pada seekor anak kucing di dlm keranjang.
"Huwah, so cute." seruku sambil mengelus-elus bulunya.

"Hyak! Jangan kau sentuh kucing itu." ujarnya jutek.

"Wae? Kucing ini sangat imut." ujarku sambil mengelus kucing itu lagi. Heechul oppa menarik keranjang berisi kucing itu dan membawanya ke kamar. Aku memandangnya kesal. Huh, kenapa dia pelit sekali.
Aku mengambil laptopku dan internetan di ruang tamu. Aku membuka facebookku. Mengkonfirmasi beberapa orang yang meminta pertemanan lalu membuka profilku. Ada banyak teman sekampus yang menandaiku foto-foto Joong Ki dan Ji Yeon. Mereka kelihatan mesra sekali. Aku memandangnya sedih dan langsung menutup laptopku. Ah, aku kan hanya akan mempercayai Joong Ki oppa. Aku menguatkan hatiku tapi aku menangis juga.

____
Aku berjalan mengelilingi kota Seoul yang dingin. Aku harus menemukan pekerjaan.
Aku ingin membantu Heechul oppa bekerja. Dia mungkin lelah karna harus mencari biaya untuk hidup kami.
Setelah berkeliling kesana kemari akhirnya aku dapat pekerjaan menjadi pelayan di sebuah coffee shop n sweet cake. Lumayan bisa membayar biaya kuliahku. Aku langsung disuruh bekerja hari itu juga karna di cuaca dingin begini toko itu lumayan ramai. Walaupun ini melelahkan tapi aku sangat menikmatinya. Semua orang-orang yang kedinginan menjadi hangat dari secangkir kopi yang ku suguhkan. Ini membuatku merasa senang. Tapi, tidak semua berjalan sesuai hati. Hari ini Joong Ki oppa dan Ji Yeon berkunjung ke coffee shop tempatku bekerja. Mereka memesan dua cangkir cappucino dan sepiring cake. Rekanku yang melayani mereka. Aku memandangi mereka dari jauh. Entah kenapa hatiku terasa sakit sekali. Aku merasa mereka seperti pasangan kekasih saja. Melihat mereka berdua sangat menyakitkan. Aku kembali menitikkan airmata. Ah, entah kenapa aku menjadi cengeng seperti ini. Tapi satu hal yang ku sadari, Joong Ki oppa tidak memperhatikanku seperti dulu lagi. Dia juga jarang menghubungiku atau mengirimi aku pesan seperti biasanya. Aku merasa Joong Ki oppa mulai menyukai Ji Yeon yang jelas-jelas lebih cantik dariku. Walaupun aku berusaha mempercayai Joong Ki oppa, tapi tetap saja aku merasa cemburu. Ini sangat menyiksaku. Aku melalui hari-hariku dengan tidak semangat dan tiap malam aku menangis karna selalu memikirkan Joong Ki oppa. Pacarku yang tampan, yang dulunya mengaku sangat menyukaiku, dan selalu memperhatikanku. Aku merindukannya. Aku rindu dia ada di sampingku. Aku sangat merindukannya. Orang yang sangat aku cintai.

1

____
Sudah seminggu aku tidak ke kampus bahkan pulang larut saat Heechul oppa sudah tidur. Ini karna di coffee shop tempatku bekerja sangat ramai. Heechul oppa dan Joong Ki oppa tidak ku beritahu perihal pekerjaanku ini. Hanya Yoo Seung Ho satu-satunya orang yang tau kalau aku bekerja di coffee shop. Dan aku telah memintanya untuk tidak memberitahukan siapapun.

Pukul 10 malam Minggu ini aku menelepon Joong Ki oppa setelah toko kami tutup. Aku menyusuri jalanan yang agak sepi sambil menunggu jawaban dari teleponnya.

"Yeoboseo?" suara Joong Ki oppa terdengar lembut. Ah, sudah lama rasanya aku tidak mendengar suaranya. Orang yang sangat aku rindukan ini.

"Oppa, ini aku."

"Ye Yoo Jin-ah. Wae?"

"Apa yang oppa lakukan sekarang?" tanyaku.

"Aku sedang mengerjakan tugas kuliah. Ada apa?" tanyanya.

"Tidak ada apa-apa. Selamat malam oppa, jangan lupa minum sesuatu yang hangat, udara malam ini dingin sekali." ujarku.

"Ye gomawo." ujarnya lalu menutup ponselnya.

Aku menunduk sedih.

2

Rasanya aku mau menangis. Ternyata Joong Ki oppa telah berbeda. Biasanya dia akan selalu berbasa-basi dan menjaga supaya kami bisa mengobrol lama di telepon. Ternyata dia benar-benar telah berubah. Oppa apa kau benar-benar tidak menyukaiku lagi? Apa aku harus tetap percaya padamu seperti ini? Ponselku berbunyi. Heechul oppa. Aku segera menyeka airmataku.

"Ye oppa. Ada apa?" tanyaku.

"Kau dimana?" tanyanya. Suaranya lunak tidak jutek seperti biasanya.

"Oh, aku baru pulang membeli makanan." ujarku. Untung saja aku sudah membeli ramen Jepang kesukaanya.

"Kau ada dimana?" tanyanya lagi.

"Aku ada di jalan pulang, oppa. Sepuluh menit lagi aku sampai. Apa oppa sudah makan?" tanyaku.

"Aku akan menjemputmu." ujarnya. Aku heran. Tidak biasanya Heechul oppa begini.

"Tidak usah oppa. Oppa lebih baik di rumah saja. Di luar dingin sekali." ujarku.

"Aku akan menjemputmu." ujarnya sambil mematikan ponselnya. Aku bengong. Ada apa dengan Heechul oppa? Aku terheran-heran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan coment anda ^^