"Aku berusaha untuk yakin." ujarnya. Senyumnya sedikit mengembang.
_AYUMI POV
Aku menyusun pakaianku ke dalam tas. Mir oppa masuk ke dalam kamarku.
"Kau sudah pamit dengan appamu?" tanyanya.
Aku mengangguk. Ku ingat wajah appa yg sedih mendengar permintaanku untuk kembali ke Jepang.
"Apa yg akan kau lakukan di Jepang? Disini kau bisa hidup enak dengan Appamu. Kau juga bisa menyuruh Appamu untuk mencari tempat tinggal lain bila kau memang ingin melupakannya." ujarnya lagi.
"Aku tidak ingin merepotkan Appa. Lagipula di Jepang aku bisa membantu nenek di restoran ramen-nya." ujarku.
"Kau tidak ingin mengucapkan kata terakhir untuk Cheon Doong?" tanyanya.
"Aku tidak yakin dia akan mendengarkanku berbicara." ujarku.
"Ayumi-ah, apa kau sudah selesai? Appa akan mengantarmu ke bandara." Appa muncul di depan pintu kamarku.
"Ye oppa." ujarku.
"Appa tunggu di bawah." ujar Appa.
Aku mengangguk.
Aku menatap Mir oppa, tersenyum padanya dan memberikan kotak berisi jam tangan untuknya. Sebenarnya jam itu ingin ku berikan untuk Cheon Doong oppa, tapi karna dia pasti tidak akan menerimanya, aku memilih untuk memberikannya pada Mir oppa saja.
"Apa ini?" tanya Oppa.
"Ku pikir setiap namja memerlukannya. Tolong pakai setiap hari." ujarku. Dia membuka kotaknya dan takjub.
"Huwah, apa kau benar-benar ingin memberikan ini padaku?" tanyanya.
Aku tersenyum dan mengangguk.
"Gomawo, Ayumi-ah. Aku akan memakainya setiap hari." ujar Mir Oppa.
Kami turun ke bawah. Aku memeluk Mir oppa.
"Oppa, gomawo buat semuanya. Oppa yg terbaik bagiku. Bagaimana pun aku tidak akan pernah melupakan oppa. Jaga dirimu baik-baik. Sekali waktu datanglah ke Jepang aku akan buatkan mie ramen yg lezat untukmu." ujarku.
Dia membelai rambutku.
"Ne, Ayumi-ah. Jadilah yg terbaik. Dan kau juga harus sering menelepon aku dan Appamu." ujarnya.
Aku melepaskan pelukannya. Appa membantuku memasukkan tas ke bagasi mobil. Aku melambaikan tanganku.
"Anyeong." ujarku sambil tersenyum.
_MIR OPPA
Aku takjub melihat senyumnya. Omona, dia sangat manis sekali. Semenjak disini dia tidak pernah tersenyum semanis itu. Aku membalas lambaian tangannya.
Setelah mobil mereka pergi, aku segera mencari Cheon Doong di kampus. Dia sedang sibuk membaca buku di perpustakaan.
"Kau yg waktu itu." ujarnya.
"Apa kau benar-benar tidak ingin kembali pada Ayumi?" tanyaku langsung.
"Aish, apa maksudmu?" tanyanya.
"Kenapa kau membencinya?" tanyaku.
"Apa aku pernah mengatakan itu?" tanyanya.
"Lalu kenapa kau tidak menerimanya lagi?"
"Pertanyaan apa itu? Ya! Apa aku harus bergantung hanya pada satu yeoja?"
"Tapi kau dulu sangat menyukainya kan?"
"Bukan aku yg menyukainya, tapi dia yg menyukaiku. Lagipula tidak mungkin aku kembali pada Ayumi karna aku tidak ingin mengkhianati yeojachingu-ku yg sekarang."
_AYUMI POV
Aku menyusun pakaianku ke dalam tas. Mir oppa masuk ke dalam kamarku.
"Kau sudah pamit dengan appamu?" tanyanya.
Aku mengangguk. Ku ingat wajah appa yg sedih mendengar permintaanku untuk kembali ke Jepang.
"Apa yg akan kau lakukan di Jepang? Disini kau bisa hidup enak dengan Appamu. Kau juga bisa menyuruh Appamu untuk mencari tempat tinggal lain bila kau memang ingin melupakannya." ujarnya lagi.
"Aku tidak ingin merepotkan Appa. Lagipula di Jepang aku bisa membantu nenek di restoran ramen-nya." ujarku.
"Kau tidak ingin mengucapkan kata terakhir untuk Cheon Doong?" tanyanya.
"Aku tidak yakin dia akan mendengarkanku berbicara." ujarku.
"Ayumi-ah, apa kau sudah selesai? Appa akan mengantarmu ke bandara." Appa muncul di depan pintu kamarku.
"Ye oppa." ujarku.
"Appa tunggu di bawah." ujar Appa.
Aku mengangguk.
Aku menatap Mir oppa, tersenyum padanya dan memberikan kotak berisi jam tangan untuknya. Sebenarnya jam itu ingin ku berikan untuk Cheon Doong oppa, tapi karna dia pasti tidak akan menerimanya, aku memilih untuk memberikannya pada Mir oppa saja.
"Apa ini?" tanya Oppa.
"Ku pikir setiap namja memerlukannya. Tolong pakai setiap hari." ujarku. Dia membuka kotaknya dan takjub.
"Huwah, apa kau benar-benar ingin memberikan ini padaku?" tanyanya.
Aku tersenyum dan mengangguk.
"Gomawo, Ayumi-ah. Aku akan memakainya setiap hari." ujar Mir Oppa.
Kami turun ke bawah. Aku memeluk Mir oppa.
"Oppa, gomawo buat semuanya. Oppa yg terbaik bagiku. Bagaimana pun aku tidak akan pernah melupakan oppa. Jaga dirimu baik-baik. Sekali waktu datanglah ke Jepang aku akan buatkan mie ramen yg lezat untukmu." ujarku.
Dia membelai rambutku.
"Ne, Ayumi-ah. Jadilah yg terbaik. Dan kau juga harus sering menelepon aku dan Appamu." ujarnya.
Aku melepaskan pelukannya. Appa membantuku memasukkan tas ke bagasi mobil. Aku melambaikan tanganku.
"Anyeong." ujarku sambil tersenyum.
_MIR OPPA
Aku takjub melihat senyumnya. Omona, dia sangat manis sekali. Semenjak disini dia tidak pernah tersenyum semanis itu. Aku membalas lambaian tangannya.
Setelah mobil mereka pergi, aku segera mencari Cheon Doong di kampus. Dia sedang sibuk membaca buku di perpustakaan.
"Kau yg waktu itu." ujarnya.
"Apa kau benar-benar tidak ingin kembali pada Ayumi?" tanyaku langsung.
"Aish, apa maksudmu?" tanyanya.
"Kenapa kau membencinya?" tanyaku.
"Apa aku pernah mengatakan itu?" tanyanya.
"Lalu kenapa kau tidak menerimanya lagi?"
"Pertanyaan apa itu? Ya! Apa aku harus bergantung hanya pada satu yeoja?"
"Tapi kau dulu sangat menyukainya kan?"
"Bukan aku yg menyukainya, tapi dia yg menyukaiku. Lagipula tidak mungkin aku kembali pada Ayumi karna aku tidak ingin mengkhianati yeojachingu-ku yg sekarang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan coment anda ^^