"Tapi nyatanya kau telah melakukan itu pada Ayumi."
Dia menunduk.
"Apa yg kau lakukan jika orang yg kau sayangi pergi jauh tanpa memberi kabar, tidak menghubungimu, bahkan menghilang begitu saja? Aku cukup kecewa karna itu semua." ujarnya kesal.
"Kau harus melihat keadaannya dulu seperti apa." ujarku.
"Apa maksudmu?"
"Apa kau tau, Ayumi juga menderita disana. Dia ingin kembali ke Korea secepatnya setelah seminggu kematian ibunya, tapi dia mengalami kecelakaan dan harus di rawat di rumah sakit selama 5 bulan. Dia depresi. Tidak bicara ataupun tersenyum. Dia juga memilih untuk cepat-cepat menyelesaikan sekolahnya yg tertunda supaya bisa bertemu denganmu dan minta maaf. Tapi kau mencampakkannya dan tidak peduli lagi padanya. Melimpahkan semua kesalahan padanya. Apa itu dirimu yg sebenarnya?" tanyaku benar-benar sedih.
Dia termangu. Menatapku nanar. Ada sedikit sesal di wajahnya.
"Dia hanya ingin bertemu denganmu dan bersama lagi. Apa kau tidak bisa memenuhi permintaannya itu? Setelah dia kehilangan ibu-nya apa dia harus kehilanganmu sebagai orang yg sangat dicintainya?"
"Jadi begitu, jadi itu yg sebenarnya. Kenapa dia tidak pernah mengatakannya padaku?" Cheon Doong tertunduk sedih.
"Kata-kata tidak akan menyelesaikan semuanya. Pergilah ke bandara Incheon. Cegah dia sebelum pergi ke Jepang." ujarku.
"Dia akan ke Jepang?" tanyanya kaget.
_ CHEON DOONG POV
Aku terpaku sedih. Airmataku mengalir tanpa kompromi. Aku menatap wajah cantik itu. Tersenyum dengan tulus. Tubuhnya terbujur kaku di hadapanku dengan balutan perban disana-sini.
Mir terisak di sampingku.
"Ayumi-ah, Oppamu sudah datang. Kenapa kau tidak sadar juga? Bangunlah, dan bicara padanya."
Aku terduduk lemas. Menggenggam tangannya dengan erat. Tangan yg lembut itu kini terasa sangat dingin.
"Ayumi-ah..." panggilku parau.
"Mianhaeyo.." ujarku. Aku tumpahkan tangisanku sambil menggenggam tangannya. Kenapa semuanya terlambat? Kenapa kecelakaan itu harus terulang lagi? Dan kenapa kau tidak mengucapkan selamat tinggal untukku? Apa ini yg kau harapkan? Aku terisak. Mir menenangkanku.
Aku menemukan album foto kami diantara tumpukan kumpulan buku pribadinya. Aku membukanya satu per satu sambil menangis.
Ayumi menambahkan keterangan di setiap foto.
'aku dan oppa', 'aku dan ichigo', ' Dadoong dan Ichigo', 'Kami sekeluarga', dan terakhir aku menemukan kalimat di bawah fotoku.
'Oppa, please love me again.'
Ayumi-ah, aku mencintaimu. Aku tidak akan berbohong lagi tentang perasaanku. Sekarang kembalilah lagi.
_THE END_
hadew, ga sedih ya?
Dia menunduk.
"Apa yg kau lakukan jika orang yg kau sayangi pergi jauh tanpa memberi kabar, tidak menghubungimu, bahkan menghilang begitu saja? Aku cukup kecewa karna itu semua." ujarnya kesal.
"Kau harus melihat keadaannya dulu seperti apa." ujarku.
"Apa maksudmu?"
"Apa kau tau, Ayumi juga menderita disana. Dia ingin kembali ke Korea secepatnya setelah seminggu kematian ibunya, tapi dia mengalami kecelakaan dan harus di rawat di rumah sakit selama 5 bulan. Dia depresi. Tidak bicara ataupun tersenyum. Dia juga memilih untuk cepat-cepat menyelesaikan sekolahnya yg tertunda supaya bisa bertemu denganmu dan minta maaf. Tapi kau mencampakkannya dan tidak peduli lagi padanya. Melimpahkan semua kesalahan padanya. Apa itu dirimu yg sebenarnya?" tanyaku benar-benar sedih.
Dia termangu. Menatapku nanar. Ada sedikit sesal di wajahnya.
"Dia hanya ingin bertemu denganmu dan bersama lagi. Apa kau tidak bisa memenuhi permintaannya itu? Setelah dia kehilangan ibu-nya apa dia harus kehilanganmu sebagai orang yg sangat dicintainya?"
"Jadi begitu, jadi itu yg sebenarnya. Kenapa dia tidak pernah mengatakannya padaku?" Cheon Doong tertunduk sedih.
"Kata-kata tidak akan menyelesaikan semuanya. Pergilah ke bandara Incheon. Cegah dia sebelum pergi ke Jepang." ujarku.
"Dia akan ke Jepang?" tanyanya kaget.
_ CHEON DOONG POV
Aku terpaku sedih. Airmataku mengalir tanpa kompromi. Aku menatap wajah cantik itu. Tersenyum dengan tulus. Tubuhnya terbujur kaku di hadapanku dengan balutan perban disana-sini.
Mir terisak di sampingku.
"Ayumi-ah, Oppamu sudah datang. Kenapa kau tidak sadar juga? Bangunlah, dan bicara padanya."
Aku terduduk lemas. Menggenggam tangannya dengan erat. Tangan yg lembut itu kini terasa sangat dingin.
"Ayumi-ah..." panggilku parau.
"Mianhaeyo.." ujarku. Aku tumpahkan tangisanku sambil menggenggam tangannya. Kenapa semuanya terlambat? Kenapa kecelakaan itu harus terulang lagi? Dan kenapa kau tidak mengucapkan selamat tinggal untukku? Apa ini yg kau harapkan? Aku terisak. Mir menenangkanku.
Aku menemukan album foto kami diantara tumpukan kumpulan buku pribadinya. Aku membukanya satu per satu sambil menangis.
Ayumi menambahkan keterangan di setiap foto.
'aku dan oppa', 'aku dan ichigo', ' Dadoong dan Ichigo', 'Kami sekeluarga', dan terakhir aku menemukan kalimat di bawah fotoku.
'Oppa, please love me again.'
Ayumi-ah, aku mencintaimu. Aku tidak akan berbohong lagi tentang perasaanku. Sekarang kembalilah lagi.
_THE END_
hadew, ga sedih ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan coment anda ^^