Orang yang menghilang selama 2 tahun ini. Apa dia benar Ayumi?
Tapi penampilannya berbeda. Dia terlihat sangat cantik. Tidak ada lagi rambut yang di gulung. Rambut hitam panjang lurus miliknya tertata dengan rapi. Dia juga lebih kelihatan tinggi. Ada perasaan haru di dadaku. Perasaan gembira dan juga luapan rasa rindu.
"Apa kau benar Kurosaki?" tanyaku memastikan.
"Ne, naneun Ayumi Kurosaki Imnida." ujarnya. Dia tersenyum kaku.
Jadi.. Dia anak kandung paman tiriku? Dan kami akan menjadi sepupu tiri. Bagaimana bisa seperti ini?
"Mari." ujarku. Kami masuk ke dalam mobil. Dia duduk di belakang. Wajahnya terlihat sendu.
"Kau tidak mengenalku?" tanyaku.
"Mir oppa?" ujarnya.
"Ternyata kau masih mengingatku. Ottohke Jinaeseyo?" tanyaku.
"Aku baik-baik saja." ujarnya.
"Kau menghilang tanpa kabar. Apa yang terjadi? Aku dengar ibumu meninggal. Apa itu benar?"
Dia tidak menjawab dan hanya memperhatikan jalanan kota.
Ayumi terlihat merenung dengan wajah sendu.
"Mianhae kalo pertanyaanku membuatmu tidak nyaman." ujarku merasa bersalah. Dia tidak bergeming. Mungkin dia hanyut dalam perasaannya.
_AYUMI POV
Aku memperhatikan jalanan di sekitarku. Tidak ada yang berubah. Bagaimana dengan Cheon Doong oppa? Apa dia baik-baik saja? Apa dia tidak merindukanku? Dua tahun waktu yang lama. Apa dia masih menungguku? Apa dia masih merindukanku?
"Ciittt!!!" tiba-tiba mobil yang ku naiki di rem mendadak.
Aku shock. Bayangan-bayangan kecelakaan 2 tahun yang lalu melintas di bayanganku.
_MIR POV
Aku hampir saja menabrak mobil lain yang melintas di depan kami. Aish, jantungku hampir copot.
"Kau tidak apa-apa?" aku menoleh ke arah Ayumi. Aku kaget melihatnya yg shock kemudian tidak sadarkan diri. Aku panik. Aku segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Setelah Ayumi di bawa ke sebuah ruangan aku menelepon ayahnya.
_AYUMI POV
Aku terbangun dan kaget saat berada di rumah sakit. Ada apa ini?
"Ayumi-ah." Appa berdiri di sisi tempat tidurku.
"Gwaenchana?" tanya Appa.
"Ne, gwaenchana Appa." ujarku.
_MIR POV
Aku berdiri memperhatikan Ayumi dan Appa-nya berbicara. Jadi begitu. Ayumi kecelakaan saat akan pulang ke Korea. Dia harus di rawat selama 5 bulan di rumah sakit. Beberapa bulan di lakukannya istirahat di rumah untuk memulihkan keadaannya. Dan setahun dilakukannya melanjutkan study-nya yang sempat tertunda. Ah, pantas saja dia shock tadi. Rupanya dia masih trauma dengan kejadian itu.
"Kau ingin apa? Akan ku belikan." ujarku pada Ayumi.
"Aku ingin pulang." ujarnya.
"Baiklah. Appa akan mengurus administrasinya dulu." ujar Appa-nya lalu keluar.
"Kenapa aku di bawa ke rumah sakit?" tanyanya padaku.
"Tadi kau tiba-tiba pingsan." ujarku.
_CHEON DOONG POV
"Oppa.." seseorang memelukku dari belakang.
"Ya! Kau membuatku malu." ujarku pada Ha Yoon, yeoja yang sudah dua minggu ini menjadi pacarku.
"Wae? Aku kan yeojachingu-mu. Apa aku tidak boleh melakukan itu?"
"Tapi ini di kampus. Apa yang akan orang-orang katakan?" aku lalu bergegas beranjak pergi. Ha Yoon mengejarku di belakang.
Hhh, aku benar-benar muak.
Pandanganku tertuju pada yeoja yang masuk lewat gerbang kampus. Benarkah itu dia? Ayumi..
Wajahnya terlihat sendu. Rambutnya yang dulu selalu di gulungnya, kini tergerai indah di bahunya. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi. Tak ada senyum dan ceria. Laki-laki yang mungkin appa-nya berjalan di depannya. Dia hanya menunduk sambil mengikuti Appanya. Mereka berjalan melewatiku. Tiba-tiba dia mengangkat wajahnya, dan mata kami saling beradu. Dia kaget.
"Oppa..." ujarnya pelan. Hampir tidak terdengar olehku.
Aku cepat-cepat berjalan pergi. Aku menoleh ke belakang dia masih memandangiku.
Aku memandanginya yang pergi begitu saja. Apa dia tidak mengenaliku lagi? Hampir saja aku menangis. Aku tidak tau perasaan apa ini. Senang karna bisa bertemu lagi dengannya entah sedih karna dia mengacuhkanku.
"Ayumi-ah, ayo kita harus mengisi formulir." ujar appa.
Aku mengikuti Appa ke dalam.
_CHEON DOONG POV
Aku pergi ke kampus seperti biasanya. Di musim hujan seperti ini harus cepat-cepat pergi.
Aku melihat Ayumi berdiri menunduk di dekat pintu masuk kampus. Aku melewatinya dengan acuh.
Tapi penampilannya berbeda. Dia terlihat sangat cantik. Tidak ada lagi rambut yang di gulung. Rambut hitam panjang lurus miliknya tertata dengan rapi. Dia juga lebih kelihatan tinggi. Ada perasaan haru di dadaku. Perasaan gembira dan juga luapan rasa rindu.
"Apa kau benar Kurosaki?" tanyaku memastikan.
"Ne, naneun Ayumi Kurosaki Imnida." ujarnya. Dia tersenyum kaku.
Jadi.. Dia anak kandung paman tiriku? Dan kami akan menjadi sepupu tiri. Bagaimana bisa seperti ini?
"Mari." ujarku. Kami masuk ke dalam mobil. Dia duduk di belakang. Wajahnya terlihat sendu.
"Kau tidak mengenalku?" tanyaku.
"Mir oppa?" ujarnya.
"Ternyata kau masih mengingatku. Ottohke Jinaeseyo?" tanyaku.
"Aku baik-baik saja." ujarnya.
"Kau menghilang tanpa kabar. Apa yang terjadi? Aku dengar ibumu meninggal. Apa itu benar?"
Dia tidak menjawab dan hanya memperhatikan jalanan kota.
Ayumi terlihat merenung dengan wajah sendu.
"Mianhae kalo pertanyaanku membuatmu tidak nyaman." ujarku merasa bersalah. Dia tidak bergeming. Mungkin dia hanyut dalam perasaannya.
_AYUMI POV
Aku memperhatikan jalanan di sekitarku. Tidak ada yang berubah. Bagaimana dengan Cheon Doong oppa? Apa dia baik-baik saja? Apa dia tidak merindukanku? Dua tahun waktu yang lama. Apa dia masih menungguku? Apa dia masih merindukanku?
"Ciittt!!!" tiba-tiba mobil yang ku naiki di rem mendadak.
Aku shock. Bayangan-bayangan kecelakaan 2 tahun yang lalu melintas di bayanganku.
_MIR POV
Aku hampir saja menabrak mobil lain yang melintas di depan kami. Aish, jantungku hampir copot.
"Kau tidak apa-apa?" aku menoleh ke arah Ayumi. Aku kaget melihatnya yg shock kemudian tidak sadarkan diri. Aku panik. Aku segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Setelah Ayumi di bawa ke sebuah ruangan aku menelepon ayahnya.
_AYUMI POV
Aku terbangun dan kaget saat berada di rumah sakit. Ada apa ini?
"Ayumi-ah." Appa berdiri di sisi tempat tidurku.
"Gwaenchana?" tanya Appa.
"Ne, gwaenchana Appa." ujarku.
_MIR POV
Aku berdiri memperhatikan Ayumi dan Appa-nya berbicara. Jadi begitu. Ayumi kecelakaan saat akan pulang ke Korea. Dia harus di rawat selama 5 bulan di rumah sakit. Beberapa bulan di lakukannya istirahat di rumah untuk memulihkan keadaannya. Dan setahun dilakukannya melanjutkan study-nya yang sempat tertunda. Ah, pantas saja dia shock tadi. Rupanya dia masih trauma dengan kejadian itu.
"Kau ingin apa? Akan ku belikan." ujarku pada Ayumi.
"Aku ingin pulang." ujarnya.
"Baiklah. Appa akan mengurus administrasinya dulu." ujar Appa-nya lalu keluar.
"Kenapa aku di bawa ke rumah sakit?" tanyanya padaku.
"Tadi kau tiba-tiba pingsan." ujarku.
_CHEON DOONG POV
"Oppa.." seseorang memelukku dari belakang.
"Ya! Kau membuatku malu." ujarku pada Ha Yoon, yeoja yang sudah dua minggu ini menjadi pacarku.
"Wae? Aku kan yeojachingu-mu. Apa aku tidak boleh melakukan itu?"
"Tapi ini di kampus. Apa yang akan orang-orang katakan?" aku lalu bergegas beranjak pergi. Ha Yoon mengejarku di belakang.
Hhh, aku benar-benar muak.
Pandanganku tertuju pada yeoja yang masuk lewat gerbang kampus. Benarkah itu dia? Ayumi..
Wajahnya terlihat sendu. Rambutnya yang dulu selalu di gulungnya, kini tergerai indah di bahunya. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi. Tak ada senyum dan ceria. Laki-laki yang mungkin appa-nya berjalan di depannya. Dia hanya menunduk sambil mengikuti Appanya. Mereka berjalan melewatiku. Tiba-tiba dia mengangkat wajahnya, dan mata kami saling beradu. Dia kaget.
"Oppa..." ujarnya pelan. Hampir tidak terdengar olehku.
Aku cepat-cepat berjalan pergi. Aku menoleh ke belakang dia masih memandangiku.
Aku memandanginya yang pergi begitu saja. Apa dia tidak mengenaliku lagi? Hampir saja aku menangis. Aku tidak tau perasaan apa ini. Senang karna bisa bertemu lagi dengannya entah sedih karna dia mengacuhkanku.
"Ayumi-ah, ayo kita harus mengisi formulir." ujar appa.
Aku mengikuti Appa ke dalam.
_CHEON DOONG POV
Aku pergi ke kampus seperti biasanya. Di musim hujan seperti ini harus cepat-cepat pergi.
Aku melihat Ayumi berdiri menunduk di dekat pintu masuk kampus. Aku melewatinya dengan acuh.